Untuk para First Jobber: Ternyata ini lho Tipe Calon Karyawan yang Dihindari HRD

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Senin, 15 Juni 2020 10:15
Untuk para First Jobber: Ternyata ini lho Tipe Calon Karyawan yang Dihindari HRD
Waduh, jangan sampai kamu termasuk ya..

Bagi para first jobber, bertemu dengan pihak perekrut untuk pertama kalinya memang terasa menegangkan. Meskipun jadi pengalaman pertama, tapi kamu nggak boleh salah bersikap lho.

Karena ternyata, sebenarnya ada tipe-tipe calon karyawan yang sengaja dihindari oleh pihak HRD. Nah, kira-kira tipe calon karyawan seperti apa sih yang ternyata dihindari? Yuk, simak selengkapnya.

1 dari 5 halaman

1. Terlalu Gugup

Ilustrasi Gugup saat Wawancara Kerja © Diadona

Gugup di saat wawancara kerja memang nggak bisa dihindari sih, tapi sebenarnya bisa dikelola kok. Pasalnya jika kamu terlihat gugup secaa berlebihan, tentu aja akan jadi citra yang kurang baik di hadapan pihak HRD.

Rasa gugup yang tidak terkontrol akan membuat kamu dinilai tidak siap berabung dengan perusahaan atau bisa juga kurang bisa beradaptasi dengan sesama rekan pekerja. Nah untuk itu, sebisa mungkin kendalikan rasa gugup dengan tetap tersenyum.

2 dari 5 halaman

2. Terkesan Egosentris

Pihak HRD biasanya beranggapan bahwa calon karyawan yang memiliki sikap egosentris tinggi, cenderung ingin diperlakukan secara istimewa. Nah, sikap egosentris ini bisa terlihat manakala calon pekerja terlalu sering membanggakan diri saat wawancara.

Membanggakan pencapaian memang wajar, tapi jika dilakukan secara berlebihan tentu aja bikin pihak HRD jadi ilfeel dong. Bisa-bisa mereka justru batal meloloskan kamu deh.

3 dari 5 halaman

3. Kurang Proaktif

Ilustrasi Wawancara Kerja © Diadona

Pihak HRD menyukai calon karyawan yang cenderung proaktif tapi tetap dalam batas wajar. Misalnya saat wawancara suasana jadi lebih menyenangkan, atau mungkin bisa melibatkan diri dengan baik dalam suatu diskusi.

4 dari 5 halaman

4. Suka Mengeluh di Media Sosial

Dengan kemajuan zaman, banyak pula pihak HRD yang mulai mencari informasi mengenai calon pekerjanya di media sosial. Biasanya, aktivitas sang calon pekerja di medsos pun bisa jadi bahan pertimbangan lho.

Jika perilaku sang calon pekerja cenderung banyak mengeluh dan kerap 'membuat masalah', pihak HRD nggak akan meloloskan mereka. Hal ini menjadi bahan pertimbangan karena perilaku tersebut dikhawatirkan akan tetap terjadi dan bisa berdampak pada citra perusahaan.

Beri Komentar