Kisah Felicia, Bangun 'Inari Sushi' Bisnis Rumahan dengan Untung Rp 20 Juta per Bulan!

Reporter : Hevy Zil Umami
Senin, 12 Oktober 2020 14:04
Kisah Felicia, Bangun 'Inari Sushi' Bisnis Rumahan dengan Untung Rp 20 Juta per Bulan!
Bisnis kuliner saat ini sedang digandrungi masyarakat.

Pasalnya, makan dan minum merupakan kebutuhan pokok yang tetap harus dipenuhi di tengah pandemi Covid-19. Karenanya, banyak bisnis kuliner baru bermunculan, termasuk Felicia Wijaya (32). Wanita asal Jakarta ini lah yang berinovasi menjual sushi tanpa nasi.

“Saya mulainya itu di April, jadi di Maret akhir saya mulai riset minta teman-teman cobain terus, dari situ pada bilang enak baru di April aku mulai jualin Inari Sushi. Baru banget pandemi mulai ada di Indonesia,” kata Felicia seperti dilansir dari Liputan6.com, Senin (12/10/2020).

1 dari 5 halaman

Alasan

Inari Kitchen © Diadona

Alasan dia menjual sushi tanpa nasi karena dia tidak terlalu suka nasi yang tinggi karbohidrat. Oleh karena itu sushi tanpa nasi diganti dengan variasi lain seperti jamur, ebi furai, salmon, unagi dan lain-lain. Hal itulah yang membedakan sushi-nya dengan sushi lain yang ada di pasaran.

Inari Kitchen dipilih sebagai nama makanannya, yang berarti Inari Sushi tanpa nasi pertama yang cocok untuk mereka yang tidak terlalu suka nasi, dan yang suka Inari. Karena Inari sendiri susah dicari, kata Felicia.

Selain itu, yang membedakan sushi dari yang lain adalah saus mete yang diformulasikan dengan bumbu khusus alias bumbu rahasia. Namun pelanggan tetap bisa memesan sesuai keinginannya, misalnya pelanggan ingin sushi menggunakan nasi, Felicia bisa menyediakannya.

2 dari 5 halaman

Modal Usaha

Inari Kitchen © Diadona

Dengan modal Rp. 2-3 juta, ia mampu membuka usaha sushi rumahan, dan mampu menjual hingga 20 box per hari, 1 box berisi 4 pcs Inari Sushi dengan harga mulai dari Rp. 55 ribu. Ada juga porsi pesta 20 pcs seharga Rp 265 ribu.

Meski usahanya dimulai pada awal pandemi, ia mampu meraup omzet sekitar Rp 15-20 juta per bulan. Kini ia memiliki dua cabang dapur virtual, yang pertama di Grogol Jakarta dan yang kedua di Sukajadi Bandung.

Untuk saat ini ia dibantu oleh 3 orang pegawai yang terbagi menjadi 2 orang di Bandung dan 1 orang untuk Jakarta, dengan basis masih home industri sehingga tidak banyak mempekerjakan tenaga kerja. Sedangkan untuk pemasaran, ia sudah merambah ke kota lain seperti Lampung. Namun produk Inari Sushi berupa makanan beku.

3 dari 5 halaman

Sudah Punya Pelanggan Tetap

Inari Kitchen © Diadona

Saat awal membuka usaha ia menerapkan sistem Pre-Order, namun kini setiap hari ia memproduksi Inari sushi, karena pemasarannya sudah masuk ke aplikasi Gofood dan Grabfood. Selain itu, sebagian besar pelanggan yang memesan sushi Inari adalah pelanggan tetap.

“ 70 persen repeat customer semua. Awalnya banyak di PO tidak setiap hari ready bikinnya seminggu 2 kali, kalau sekarang sudah masuk ke Gofood dan online service yang lain jadi tiap hari produksi,” ujarnya.

Setiap bulan dia selalu merilis menu baru, ini salah satu strategi Felicia untuk menarik pelanggan. Tak ketinggalan, ia juga kerap memberikan promo di media sosial Instagram @inari.kitchen yang menginformasikan diskon hingga 15 persen.

4 dari 5 halaman

Ingin Buka Cabang

Inari Kitchen © Diadona

Wanita berusia 32 tahun ini berharap ke depannya bisa membuka cabang @inari.kitchen di berbagai daerah, selain Jakarta dan Bandung. Pasalnya, jangkauan pengiriman di aplikasi Gofood atau Grabfood hanya 10 KM dari dapur, sehingga ia berencana melebarkan sayap ke wilayah lain dengan membuka franchise.

Lanjutnya, Felicia mengaku tertarik menggunakan dapur gratis Everplate. Menurutnya, dengan peluang ini ia bisa mengembangkan usahanya, serta brand Inari Kitchen akan semakin dikenal masyarakat luas.

“ Tertarik, pengen lebih ekspansi membuka cabang-cabang karena kalau gofood dan grabfood hanya bisa menjangkau 10 KM, jadi semakin banyak cabang maka dampak ke branding juga bagus,” ujarnya.

5 dari 5 halaman

"Jangan Takut Berinovasi"

Inari Kitchen © Diadona

Meski pandemi ini entah bagaimana akan berakhir, ia berpesan kepada Generasi Cuan lainnya untuk terus berinovasi, berkreasi dan tidak menyerah pada keadaan. Jika terus berusaha dan berusaha, buah manis dari upaya itu akan terasa di kemudian hari.

“ Jangan takut berinovasi, kita tidak pernah tahu ke depan jadi teruslah menjadi orang-orang yang kreatif dan jangan menyerah untuk terus mencoba pasti ada posisi di atas dan di bawah tapi kalau dicoba terus, pasti ada solusinya,” pungkasnya.

Moga cerita karir dari Felicia ini bisa menginspirasimu, ya!

Beri Komentar