Berbahaya dan Mematikan, 10 Perawatan Kecantikan Ekstrem Ini Pernah Populer di Masanya lho!

Reporter : Devi Puspitasari
Sabtu, 30 Mei 2020 01:30
Berbahaya dan Mematikan, 10 Perawatan Kecantikan Ekstrem Ini Pernah Populer di Masanya lho!
Ngeri banget, ya!

Setiap perempuan pastinya ingin tampil secantik mungkin ya. Bahkan, nggak sedikit juga lho yang rela merogoh kocek dalam-dalam bahkan sampai melakukan berbagai cara agar terlihat cantik sesuai standar masyarakat. Meski kita tahu bahwa sebenarnya definisi cantik itu sangat beragam ya.

Tapi, ternyata hal ini sudah ada sejak zaman dulu lho. Bahkan, wanita di zaman dulu nggak segan-segan melakukan perawatan yang berbahaya demi menjadi cantik. Apa saja itu? Yuk simak ulasannya yang dilansir dari liputan6.com di bawah ini.

1 dari 10 halaman

Wafer Arsenik

Seperti yang kita tahu, arsenik adalah salah satu zat yang berbahaya dan terkenal sangat beracun. Tapi, pada Era Victoria, zat satu ini malah dikonsumsi lho. Mereka memasukkan sedikit zat arsenik ke dalam wafer yang bisa dimakan.

Masyarakat era itu menganggap wafer arsenik ini nggak hanya aman, tapi juga bisa membantu seseorang mendapatkan kulit pucat yang diidam-idamkan. Bahkan dianggap memberikan kulit " kecemerlangan yang tak terlukiskan" . Setidaknya itulah yang dikatakan iklannya.

2 dari 10 halaman

Riasan yang Mengandung Timah

Maria Gunning, Countess of Coventry © Diadona

Nggak hanya arsenik yang beracun, pada abad ke-19 banyak orang yang menggunakan timah yang dicampurkan pada makeup demi terlihat cantik. Bahkan, cara ini sampai memakan korban lho.

Salah satunya yakni Maria Gunning, Countess of Coventry yang meninggal pada usia 27 tahun. Ia meninggal akibat dari keracunan timah yang ada pada makeupnya.

Pada abad ke-18, keracunan timah jadi hal yang biasa karena tingginya popularitas kosmetik yang mengandung timah di masa itu. Hal ini diungkapkan oleh Museums and Collections department di University College London.

3 dari 10 halaman

Mengurangi Darah Agar Terlihat Pucat

Terdengar cukup ngeri ya hal satu ini. Tapi, pada Abad Pertengahan mengurangi darah dengan cara menyedotnya jadi hal umum lho di kalangan wanita. Hal ini karena pada zaman itu kulit pucat dianggap indah.

Menurut masyarakat pada Abad Pertengahan, kulit pucat menandakan bahwa seorang wanita itu berasal dari keluarga kaya dan tak pernah keluar rumah. Karena itulah, nggak sedikit wanita yang rela menyedot darah mereka agar terlihat pucat.

Mereka melakukan hal ini dengan prosedur yang bernama bloodletting. Praktik ini juga dianggap bisa mengobati penyakit fisik lho. Meski begitu, tetap saja ya praktik ini sangat berisiko.

4 dari 10 halaman

Tanaman Beracun

Belladonna © Diadona

Dari namanya aja udah terdengar sangat berbahaya ya. Pada zaman dulu, tanaman beracun " belladonna" (Deadly Nightshade) yang memiliki arti wanita cantik sering digunakan sebagai pelebar pupil.

Nama belladonna sendiri didapat dari cara wanita pada zaman itu yang menggunakan minyak dari tanaman ini untuk melebarkan pupil mata mereka agar terlihat menggoda.

Bagian paling mematikan dari tanaman ini adalah akarnya karena mengandung racun yang paling kuat. Tapi, nggak perlu akar, bahkan satu daunnya saja bisa berakibat fatal!

5 dari 10 halaman

Krim dan Sabun dari Merkuri

Nama merkuri udah sangat familiar ya bahkan di zaman sekarang. Merkuri ini jadi bahan yang lazim digunakan dalam sabun dan krim pemutih kulit sejak zaman dulu. Mungkin kalau hal ini sayangnya masih banyak kita temui sampai sekarang ya.

Merkuri sendiri termasuk zat yang sangat berbahaya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, merkuri bisa menyebabkan ruam kulit, kerusakan saraf, sampai kerusakan ginjal. Fatal banget ya.

6 dari 10 halaman

Pasta Gigi Radioaktif

Pasta gigi radioaktif Doramad © Diadona

Selama Perang Dunia II, pasta gigi yang mengandung radium pernah diproduksi di Jerman dengan nama Doramad. Pasta gigi dengan bahan yang berbahaya ini dianggap bisa memutihkan gigi.

" Meningkatkan pertahanan gigi dan gusi" dan " dengan lembut memoles enamel gigi sehingga menjadi putih dan mengkilap" , dua hal itulah yang diiklankan brand pasta gigi itu mengenai kualitas radioaktifnya.

Hal ini terungkap dalam terjemahan yang diterbitkan oleh Universitas Oak Ridge Associated. Tapi, tentu saja pasta gigi yang mengandung radioaktif ini bisa menyebabkan risiko keracunan radiasi yang fatal.

7 dari 10 halaman

Kosmetik Radioaktif

Selain pasta gigi, radioaktif juga pernah menjadi campuran dari kosmetik. Hal ini nggak lepas dari ide perusahaan kosmetik pada saat Marie dan Pierre Curie menemukan radiasi tahun 1898 lalu.

Kosmetik berbahaya ini banyak diedarkan pada tahun 1920-an dan 30-an oleh perusahaan kosmetik seperti Tho-Radia dan Radior. Perusahaan-perusahaan ini menawarkan berbagai produk kecantikan berbahan radioaktif seperti sabun, krim, dan lainnya.

Mereka mengklaim produk berbahan radioaktif ini bisa merevitalisasi kulit dengan energi bercahaya. Tapi faktanya, terlalu banyak terpapar radiasi malah bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius sampai kematian. Duh, bahaya banget.

8 dari 10 halaman

Bulu Mata Dijahit ke Kelopak

Ilustrasi Bulu Mata © Diadona

Cara yang bikin bergidik ini dilakukan pada tahun 1899, saat itu bulu mata palsu dijahit ke kelopak mata dengan jarum!

The Dundee Courier menggambarkan prosedur ekstensi bulu mata yang cukup mengerikan dimana " spesialis" menjahitkan rambut ke kelopak mata dengan jarum dan " beberapa sentuhan terampil" .

9 dari 10 halaman

Korset Ketat

Yup, korset. Pada zaman dulu, memiliki pinggang yang kecil menjadi standar kecantikan lho. Karena itulah nggak heran bila banyak wanita berlomba-lomba menggunakan korset demi mendapat pinggang yang ramping meski tubuh mereka yang menjadi taruhannya.

Praktik menggunakan korset ketat ini populer pada abad 18 dan 19. Efek dari korset Victoria ini bisa membengkokkan tulang rusuk sampai membentuk " S" , mendorong hati dan perut ke bawah, sampai meyelaraskan tulang belakang.

Nggak hanya itu aja lho, korset super ketat ini juga sering menyebabkan pemakainya pingsan karena tak mampu menarik napas dalam-dalam.

10 dari 10 halaman

Pil Cacing Pita

Pil cacing pita © Diadona

Terdengar ekstrem ya metode ini. Tapi itulah faktanya pada era Victoria dulu. Pada era itu, pil cacing pita jadi metode penurunan berat badan. Bahkan, iklan-iklan pada akhir abad ke 19 dan awal abad 20 mendesak orang untuk menelan " cacing pita sanitasi" yang diklaim bisa mengimbangi kenaikan berat badan.

Menurut direktur medis Departemen Kesehatan Masyarakat Iowa dr. Patricia Quinlisk, menelan cacing pita ini sangat berisiko bahkan bisa sampai menyebabkan kematian.

Gimana cara-cara wanita zaman dulu untuk cantik di atas? Bikin ngeri, ya. Sebenarnya, cantik itu sendiri adalah hal yang relatif ya dan menjadi diri sendiri itulah yang terpenting.

 

Beri Komentar