Sebastian Modak, Jurnalis Traveler yang Bekerja Mengelilingi Dunia Selama 52 Minggu Tanpa Libur

Reporter : Bagus Prakoso
Kamis, 23 Januari 2020 10:43
Sebastian Modak, Jurnalis Traveler yang Bekerja Mengelilingi Dunia Selama 52 Minggu Tanpa Libur
Bagaimana rasanya punya pekerjaan yang mengharuskan kamu berkeliling dunia? Pasti menyenangkan, kan? Inilah pekerjaan Sebastian Modak sebagai Jurnalis Traveler untuk New York Times.

Pada Januari 2019, The New York Times merilis daftar tahunan destinasi wisata wajib dikunjungi tahun ini, yang disebut "52 Places to Go pada 2019." Pada bulan yang sama, publikasi mengumumkan bahwa mereka akan mengirim jurnalis dan traveler Sebastian Modak (31) ke semua 52 tempat dalam daftar.

Modak, baru-baru ini kembali ke rumahnya di New York City setelah 52 minggu bepergian. Dilansir dari insider.com, Traveler profesional itu mengatakan walaupun ini adalah mimpi mendapatkan bayaran untuk berkeliling dunia, itu juga pekerjaan yang nggak mudah.

Lima puluh dua negara, 88 penerbangan, 45 perjalanan kereta api, dan 48 perjalanan menaik perahu. Hebatnya, selama perjalanan, Sebastian Modak hanya sekali kehilangan penerbangan. Selain itu dia juga hanya kehilangan dua benda, sepasang kacamata hitam dan sepasang celana renang.

Bahkan lebih mengesankan? Modak, baru saja menyelesaikan rubriknya dinytimes.com dalam "The 52 Places Traveller," dalam kurun waktu setahun.

Modak telah kembali ke rumah di New York City hanya selama beberapa minggu. Dia mengatakan kepada Insider, "pasti ada beberapa tempat yang saya harap bisa saya dapatkan."
"Maksudku, aku mungkin masih akan melakukannya tahun ini," katanya.

1 dari 3 halaman

Latar Belakang

Sebastian Modak Jurnalis Traveler © Diadona

Modak telah bepergian sejak dia masih anak-anak, namun tidak terlalu intens. Dilahirkan di New Jersey, ibu dari Kolombia dan ayah Indian, ia pindah dari satu negara ke negara lain setiap beberapa tahun sebagai hasil dari pekerjaan ayahnya di bidang telekomunikasi, ia mengatakania selalu menganggap rumah masa kecilnya adalah sementara.

Saat dewasa, dia tinggal di Australia, India, Indonesia, dan Botswana, untuk beberapa nama, dan telah bekerja sebagai musisi keliling, produser MTV, dan editor penulis di Condé Nast Traveler, sehingga membuatnya cocok untuk menggarap The New York Times' 52 Places Traveler.

2 dari 3 halaman

52 Minggu ke 52 Tempat yang Berbeda Tanpa Libur

Sebastian Modak Jurnalis Traveler © Diadona

Modak menghabiskan rata-rata enam hari di setiap destinasi, pergi dari satu tempat ke tempat lain, tanpa istirahat untuk pulang.

" Saya tidak memiliki hari libur selama setahun penuh. Tidak ada akhir pekan, tidak ada hari libur. Selalu ada sesuatu yang harus dilakukan setiap hari," kata Modak, sambil menambahkan bahwa dia tidur rata-rata lima atau enam jam semalam pada tahun itu.

" Setiap hari, aku harus bangun pagi dan pergi karena aku harus melakukannya, karena aku butuh untuk mengambil lebih banyak foto dan menemukan cerita, mewawancarai lebih banyak orang. Jadi aku mendapat tekanan itu sepanjang tahun." terang Modak.

Dia menambahkan bahwa ini merupakan pekerjaan impiannya. Namun ini juga menjadi pekerjaan yang sulit baginya. " Itu juga pekerjaan tersulit yang pernah saya miliki. Saya pikir mungkin pekerjaan tersulit yang pernah saya miliki." tambahnya.

Meskipun berat, namun ia sangat menyukai pekerjaannya. Dia mengatakan dia banyak mendapat pengalaman baru dengan berkunjung ke tempat-tempat baru dan wawancara dengan orang-orang baru setiap harinya. " Ini nggak akan aku dapat kalau aku cuma berlibur saja," Tambah Modak.

Meskipun dia memiliki seseorang yang membantunya dalam pemesanan dan research tentang tujuan, dia mengatakan dia lebih suka untuk tidak merencanakan terlalu banyak. Dia akan memilih untuk datang ke suatu tempat dengan tidak tahu apa-apa tentang tempat itu. Kemudian dia datang seperti pertama kali ke tempat itu dan merasakan feel dari tempat yang ia tuju.

" Sebagian besar, itu benar-benar berhasil. jika aku telah merencanakan semuanya sampai saat ini, mungkin feelnya akan berbeda dengan jika aku belum tahu apa-apa tentang tempat ini," katanya.

Secara umum, ia suka menikmati pemandangan dan atraksi terkenal dalam sehari, jika memungkinkan, dan kemudian menghabiskan sisa waktunya berbicara dengan penduduk setempat, berjalan-jalan, dan hanya menjelajahi dan melihat apa yang terjadi.

Tentu saja, ia juga mengakui mengalami saat-saat kesepian. Seperti ketika ia melihat matahari terbenam yang luar biasa di Belanda, berbalik untuk dihadapkan dengan pelangi, dan tidak ada seorang pun untuk dibagikan.

3 dari 3 halaman

Belajar Banyak

Sebastian Modak Jurnalis Traveler © Diadona

Dari perjalanan ini, Modak menjadi belajar banyak. Ia menjadi lebih tertata dalam memanajemen waktu. Selain itu, dia lebih membatasi dalam membawa barang bawaan.

" Saya kembali ke New York dan hari kedua di sini saya melakukan perjalanan ke Goodwill dan menyumbangkan tiga perempat pakaian saya karena sepertinya saya tidak membutuhkan barang ini. Saya hidup dari 10 baju ini secara keseluruhan tahun." ujarnya.

Bahkan dalam setahun ini, dia hanya kehilangan dua benda dalam perjalanan panjangnya yang tanpa libur ini.

Sementara dia tidak bisa memilih tempat favorit dari 52 yang dia kunjungi pada 2019, Modak mengatakan Siberia paling mengejutkannya.

Namun, dia mengatakan setiap tempat memiliki potensi untuk menjadi luar biasa.

Beri Komentar