Ngobrol Bareng Fikri Muhammad: Bicara Fotografi, Traveling, dan Liburan yang Menyenangkan

Reporter : Arif Mashudi
Selasa, 10 November 2020 11:16
Ngobrol Bareng Fikri Muhammad: Bicara Fotografi, Traveling, dan Liburan yang Menyenangkan
Suka fotografi dan traveling tapi kok masih di situ-situ aja? Simak dulu obrolan dengan fotografer sekaligus trip planner muda dari Malang ini.

Fotografi dan traveling adalah dua kegiatan yang cukup difavoritkan oleh anak-anak generasi muda Indonesia saat ini. Bukan sekedar hobi biasa, dua kegiatan ini sudah seperti menjadi gaya hidup tersendiri. Rasanya ada yang ngganjel ketika bepergian ke suatu tempat tapi nggak mengabadikannya dalam sebuah potret alias nggak bisa pamer di Instagram dong, hahaha.

Tapi, siapa yang tahu jika kebiasan baru--traveling dan berfoto ria--di era digital ini bisa dijadikan jalan untuk menggunungkan rupiah di kantong kita. Seperti apa yang saat ini sedang ditekuni oleh Fikri Muhammad.

Fotografer sekaligus owner dari Yuk Bromo travel and tour ini beberapa hari yang lalu sempat kami wawancarai untuk berbicara tentang sepak terjangnya di dunia sepak bola, nggak dong, di dunia fotografi dan traveling. Simak hasil wawancaranya ya, keep scrolling!

1 dari 9 halaman

Awal mulai suka fotografi kapan?

" Jadi, waktu dulu SMA itu sama temen-temen itu nongkrongnya di depan gereja di Malang. Nah, saya lihat-lihat pemandangannya kok bagus terus saya iseng motret-motret di situ." Tutur Fikri Muhammad.

Lalu, ketika berada di bangku kuliah ia vakum dari fotografi. Kemudian, ketika lulus kuliah ia mulai belajar motret lagi.

Saat itu pula, ia mulai mengenal Instagram. Fikri Muhammad mengaku jika sebenarnya ia sangat telat memiliki akun Instagram. Tapi ia yakin melalui media sosial tersebut ia biasa menyalurkan hobi motretnya.

Kalau Yuk Bromo itu dibuatnya gimana sih?

Fikri Muhammad Rahman © Diadona

" Kalau buat Yuk Bromo ini awalnya nggak sengaja. Jadi ini semua berawal dari hobi saya foto-foto," jawab Fikri Muhammad melalui saluran telepon.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika selepas kuliah ia sempat nganggur dan bekerja seadanya. Lalu ia mulai traveling ke pulau Lombok, Jawa Tengah, dan juga beberapa spot liburan di Jawa Timur. Semua perjalanan liburannya tersebut ia dokumentasikan dengan baik dan ia unggah di Instagram.

Singkat cerita, ada rombongan dari Malaysia yang kepincut dengan foto-foto tersebut. Mereka kemudian datangbke Indonesia dan meminta agar diantarkan berlibur kepada Fikri.

" Momentum itu terjadi sekitar tahun 2017," kenang Fikri.

Tapi saat itu ia masih belum berfikir untuk membuat semacam agensi tour and travel. Ia hanya berpikiran mengantar beberapa kawan untuk berlibur. Namun, saat rombongan dari Malaysia itu hendak pulang, Fikri diberi uang. Rombongan dari Malaysia itu mengatakn jika uang tersebut adalah ganti dari biaya akomodasi serta waktu yang diluangkan Fikri untuk mengantar mereka.

Nah, sejak saat itu ide bisnis di kepala Fikri perlahan muncul. Kemudian, di tahun 2018 ia mendirikan usaha tour and travel miliknya yaitu, Yuk Bromo.

2 dari 9 halaman

Kalau kesulitan-kesulitan yang ditemui saat merintis usaha itu seperti apa sih?

"Jujur ya, saat pertama kali membuka bisnis itu yang menjadi tantangan adalah menggaet customer," cerocos pria berus 28 tahun tersebut.

Namun, saat itu akun Instagram Fikri sudah memiliki cukup banyak followers. Jadi melalui akunnya tersebut ia mempromosikan usaha miliknya tersebut.

"Alhamdulillah, tahun 2017 akhir itu akun Instagram ku seperti sedang prima-primanya. Jadi banyak yang suka dengan hasil-hasil foto saya, dan dari sana lah bisnis kecil yang saya tekuni itu terus tumbuh," lanjut Fikri.

Yang membedakan Yuk Bromo dengan trip planner lain?

"Sebenarnya sama saja sih, kita ya cuma mengantar orang liburan. Memfasilitasi orang bahagia," tutur Fikri sambil diiringi gelak tawa.

Tapi, pria asal Malang itu mengatakan jika ia memiliki inovasi yang saat itu tidak dimiliki oleh trip planner lainnya. Jadi, karena basic saya di fotografi, saya melihat banyak penyedia tour and travel itu menyediakan jasa pemandu liburan tapi tidak dengan dokumentasinya.

      View this post on Instagram      

A post shared by Bromo Tour (Osisam Trip) (@yukbromo) on

"Nah, di sanalah saya memutuskan untuk memberi dokumentasi premium untuk rombongan yang menggunakan jasa Yuk Bromo," lanjut pria yang kini sudah mempunyai istri itu.

Dan rupanya inovasi tersebut cukup ampuh. Terbukti dalam beberapa bulan ia sudah menjalankan bisnisnya itu dengan tim. Awalnya ia menjalankan semua bisnisnya itu seorang diri. Kini, Yuk Bromo memiliki total 11 anggota tim yang bisa melayani banyak rombongan dengan dokumentasi premium tentunya.

3 dari 9 halaman

Pendapatnya tentang dunia traveling dan fotografi yang semakin booming gimana?

" Dari traveling ya, menurutku orang-orang sekarang memang sudah capek kerja. Orang-orang sekarang sudah pinter cari uang dan uangnya juga sudah banyak. Kalau dari tamu-tamu yang saya antar seperti orang-orang kantor itu ya memang butuh untuk traveling," jelas pemilik akun IG @osisam.

Kalau dari sisi fotografinya, doi mengatakan jika sekarang foto-foto liburan itu adalah kebutuhan sosial media. Apalagi dengan vitalnya media sosial sebagai salah satu identitas seseorang.

Fikri Muhammad Rahman © Diadona

Beda kalau dulu sebelum ada smartphone dan Instagram, orang-orang hanya foto untuk disimpan di dalam rumah. Sekarang, orang pasti butuh dokumentasi entah itu foto atupun video untuk kebutuhan hidup di sosial media.

Kalau mau lebih lanjut dan detail dari Yuk Bromo ini bisa langsung meluncur ke akun official Instragramnya di @yukbromo , jangan lupa follow juga untuk infromasi liburan yang menarik.

4 dari 9 halaman

Seberapa besar sih peran sosial media sendiri dalam karirnya mas?

Tidak bisa dipungkiri jika di zaman serba digital ini peran sosial media untuk memajukan bisnis tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Kalau misal tak buat rentetan, sosial media ini ada di urutan paling atas. Saya bisa dikenal banyak orang, nge-branding usaha, dapet customer ya dari media sosial," jelas Fikri.

      View this post on Instagram    

ayo slurrrr bromo sluuuurrrr !!! . . @yukbromo

A post shared by Osisam | YUKBROMO (@osisam) on

Bukan tanpa alasan sepertinya, Fikri memang bisa dikatakan berkarir lewat media sosial. Ia bercerita jika dulu sebelum Instagram-nya belum dilirik banyak orang ia kemana-mana ya sendirian.

Namun ketika sosial media sudah memiliki kekuatan, platform ini menjadi kekuatan yang luar biasa. Bahkan, doi mengatakan jika relasinya yang sekarang sudah banyaknya bukan itu ya berawal dari sosial media. Yang awalnya hanya teman di sosial media bisa jadi teman hingga rekan bisnis di dunia nyata.

5 dari 9 halaman

Kalau misal nggak seorang Fikri Muhammad yang sekarang, kira-kira mas jadi apa?

" Ya mungkin saya tetep jadi pegawai bank paling mas, dan mungkin sampai sekarang saya ya belum nikah" tutur Fikri sambil tertawa.

Fikri Muhammad Rahman © Diadona

Dulu, sebelum memutuskan untuk terjun sepenuhnya di dunia fotografi dan traveling ini doi memang sempat menjadi pegawai di sebuah bank. Lalu, karena ia merasa tidak bisa mengembangkan hobinya dengan maksimal, ia pun memutuskan untuk resign dan mendedikasikan dirinya secara penuh di hobinya.

Memangnya, semuanya itu harus dilakukan secara sungguh-sungguh kalau mau hasil yang sungguh-sungguh juga.

6 dari 9 halaman

Sebagai seorang fotografer, pernah ikut kompetisi nggak?

" Pernah sih, sekali doang. Karena foto sendiri itu kalau buat saya adalah konsumsi pribadi," jelas doi.

Jadi, doi pernah iseng ikut kompetisi di Jatimpark. Waktu itu dia dengan istrinya yang sekarang itu main ke Jatimpark lalu di mana saat itu Jatimpark Group sedang mengadakan kontes foto.

Singkat cerita, foto saat ia main ke Jatimpark ia ikutkan kompetisi dan berhasil menang. Saat itu fotonya berhasil menempati posisi ke dua.

Lebih lanjut, Fikri Muhammad mengatakan jika sekarang fokusnya adalah mengembangkan Yuk Bromo. Jadi, ia juga sudah tidak menyelami fotografi lebih dalam lagi.

Misal nih, kalau disuruh milih satu, fotografi apa traveling?

Fikri Muhammad Rahman © Diadona

" Waduh, pilihan yang sulit sih ini. Mungkin saya tetep milih fotografi, soalnya passion saya di situ," ujar owner Yuk Bromo ini.

Alasan kenapa ia memilih fotografi selain karena passion adalah ketika traveling itu dibawa sampe tua itu sepertinya susah. Apalagi kalau sudah berkeluarga itu susah.

Lebih lagi, ranah fotografi yang bisa dikembangkan ini menurut doi juga luas banget. Selain dari outdoor fotografi masih ada fotografi untuk, photoshoot model, wedding, atupun foto untuk produk-produk tertentu.

Pria yang menekuni dunia fotografi sejak SMA ini mengatakan jika sampai sekarang dirinya masih mau kalau ada yang membutuhkan jasanya untuk wedding fotografi. Ya singkatnya, fotografi lebih menjanjikan lah ya paling, haha.

7 dari 9 halaman

Sebenarnya menjanjikan nggak sih bekerja di ranah fotografi dan traveling ini?

" Menjanjikan sih menjanjikan, dengan catatan ya harus bisa mengelolanya. Juga, harus punya basic yang kuat, entah itu di traveling ataupun di fotografi atau dokumentasi, lebih-lebih harus punya ciri khas di dokumentasinya itu sih untuk mendapat lirikan customer," jawab Fikri Muhammad.

Kalau menurut Fikri Muhammad ini, sebetulnya saat ini sudah banyak sekali yang berbisnis di ranah fotografi dan traveling ini. Namun, kalau untuk memulai dari nol sepertinya sudah kalah start dengan yang lain. Jadi, kalau mau terjun dan bekerja di ranah ini pastikan punya basic yang mumpuni dulu biar tetep bisa survive.

Fikri Muhammad Rahman © Diadona

Bisa sampai di titik seperti ini, apa sih yang menjadi pegangan mas Fikri?

" Dari dulu sampai sekarang, mulai saya kerja jadi pegawai sampi merintis usaha sendiri itu ya karena orang tua, ini semua untuk orang tua saya," jawab Fikri ringkas.

Doi menambahkan jika apa yang dia lakukan mulai ia masih remaja hingga saat ini adalah bagaimana ia bisa nggak membebani orang tua. Ya bisa dikatakan kalau Fikri ini adalah sosok anak yang berbakti. Bahkan sekarang ia sudah bertanggung jawab untuk kedua adik-adiknya.

8 dari 9 halaman

Pesan untuk orang-orang yang mau terjun ke dunia fotografi dan traveling apa mas?

"Jangan malu, ini yang utama," ujar Fikri.

Doi nambahin jika mau usaha di ranah fotografi atau pun traveling itu harus berani sama orang. Artinya, harus tetap cair untuk menjaga komunikasi dengan orang yang diantar.

      View this post on Instagram      

A post shared by Bromo Tour (Osisam Trip) (@yukbromo) on

 

Menjadi sebuah pemandu traveling, pertama yang harus dijaga adalah suasana dengan klien. Gimana agar suasana berlibur itu tetep seru. Juga, nggak boleh cepet capek. Pasalnya, kalau sudah capek terus diem suasana liburan akan hambar. Ini efeknya juga ke kesan klien yang Kita bawa

Rencana untuk ke depannya ini mau buat apa lagi nih?

"Untuk jangka pendeknya, apalagi masih dalam keadaan pandemi seperti ini rencananya mau gencarin promosi dulu. Tentunya harga ada diskon, liburan tetap jalan. Ya intinya biar orang-orang tetap bahagia," tutur Fikri Muhammad.

Intinya meningkatkan kualitas pelayanan dari Yuk Bromo ini sendiri.

"Sedangkan, kalau untuk rencana jangka panjangnya ya pingin melebarkan sayap lebih lias lagi. Pingin open trip untuk ke luar pulau," imbuh doi.

      View this post on Instagram      

A post shared by Osisam | YUKBROMO (@osisam) on

 

Sebenarnya, doi sudah ada tim untuk trip khusus luar pulau. Bahkan beberapa kali sudah open trip ke Nusa Penida. Tapi, Fikri mengatakan jika ia ingin mematangkan konsep trip luar pulaunya itu, ya mungkin besok-besok akan buka jalur trip ke Labuan Bajo, Lombok, Bali, dan lain-lain.

9 dari 9 halaman

Pesan-pesan untuk pembaca Diadona yang mau liburan dong?

" Apa ya, sebenarnya orang mau liburan itu sudah nggak mau di kasih pesen. Mereka itu pengennya sudah langsung cepet-cepet liburan," ucapnya.

" Tapi untuk pandemi seperti saat ini tetap patuhi protokol kesehatan, hahaha" imbuhnya.

Ngobrol dengan Fikri Muhammad ini sangat seru. Membuka banyak pengetahuan terutama tentang dunia traveling. Oh iya bentar lagi akhir tahun dan sudah waktunya liburan. Mau liburan kemana nih?

Beri Komentar