Indahnya Pulau Terapung yang Terbuat dari Limbah Botol Plastik

Reporter : Firstyo M.D.
Jumat, 3 Januari 2020 15:45

Bisakah mengubah limbah plastik jadi resort cantik?

Masih ingat tragedi matinya paus karena memakan terlalu banyak limbah plastik yang disalahpahami sebagai plankton? Atau penyu-penyu yang harus tersiksa karena hidungnya tercolok sedotan plastik?

Memang keberadaan sampah plastik yang terapung di laut menjadi salah satu masalah besar yang harus dihadapi. Di satu sisi peradaban makin maju dan penggunaan plastik makin masif, namun di sisi lain keberadaan plastik tersebut malah membahayakan makhluk-makhluk laut. Solusinya masih dicari hingga sekarang.

Namun, sepertinya apa yang dilakukan Eric Becker bisa jadi inspirasi. Pengusaha asal Perancis itu mengumpulkan limbah plastik yang awalnya mengapung nggak berguna menjadi satu pulau apung yang terletak di Abidjan, Pantai Gading. Total botol plastik yang digunakan adalah sekitar 700.000 botol.

1 dari 2 halaman

Pulau terapung yang diberi nama L'ile Flottante itu boleh saja terbuat dari limbah, tapi jangan menganggap remeh karena fasilitas di dalamnya sangat lengkap. Di resor tersebut kamu bisa menemui hotel dengan dua kolam renang dan bar karaoke.

Awalnya L'ile Flottante merupakan rumah pribadi Becker sebelum akhirnya dialih fungsikan menjadi resor pada tahun 2018. Salah satu alasannya adalah untuk menciptakan contoh pariwisata alam yang lebih ramah lingkungan dan nggak terlalu membahayakan garis pantai dan laut itu sendiri.

" Ide ini menarik karena bisa mengubah sesuatu yang negatif--limbah botol plastik--menjadi hal positif. Andai kita bisa melakukannya di skala individu," ujar Becker kepada Daily Mail (12/12).

2 dari 2 halaman

Sebagai resor, L'ile Flottante ternyata cukup menarik bagi wisatawan. Terbukti sekitar 100 orang wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, berkunjung ke sana setiap minggunya.

Tertarik untuk berkunjung ke sana? Siapkan dulu uang sebesar 15.000 CFA francs atau 357.600 rupiah untuk sekali datang. Harga yang dibayarkan sudah termasuk makan dan perjalanan dengan ferry. Kalau ingin menginap, kamu harus membayar agak lebih mahal, yakni sebesar 60.000 CFA francs atau setara 1.430.400 rupiah per malamnya.