© Unsplash.com / Martin Jernberg
Pendakian Gunung Everest telah lama menjadi metafora untuk pencapaian ekstrem, sesuatu yang sulit dan berbahaya. Dan, selama bertahun-tahun, mayat-mayat para Sherpa atau warga lokal berpengalaman yang tewas dalam kecelakaan atau pendaki yang menyerah pada kedinginan dan ketinggian telah menunjukan betapa berbahayanya upaya untuk mendaki ke puncak 8.848 meter.
Gunung ini telah menyebabkan serentetan kematian. Antrian para pendaki yang tinggi di atas 8.000 meter di zona kematian yang kekurangan oksigen telah memaksa orang untuk menghabiskan waktu yang lama di ketinggian. Ternyata, banyak mayat yang memang dibiarkan tergeletak di jalur pendakian karena beberapa faktor seperti letak mayat yang sulit dan lain sebagainya. Berikut akan kita ulas lebih dalam.
Orang Mati di Everest © wikipedia.org / Maxwelljo40
Gunung Everest dipenuhi banyak mayat. Faktanya, sisi utara dipenuhi dengan begitu banyak mayat sehingga secara resmi dinamai Rainbow Ridge, setelah warna pakaian dan perlengkapan dari banyak turis dan pemandu Sherpa yang telah tewas di sana. Jumlah total mayat di Everest tidak diketahui, tetapi dilansir dari listverse.com, angka meningkat lebih dari 200 pada 2015.
Salah satu mayat populer adalah Tsewang Paljor. Tubuhnya tetap berada di Everest sejak ia tewas dalam badai salju pada tahun 1996. Paljor disebut Green Boots karena ia mengenakan sepatu bot hijau. Dia telah menjadi sangat terkenal sehingga kantong di mana dia membeku sampai mati disebut Gua Green Boots. Kantung itu adalah tempat peristirahatan yang populer bagi pendaki yang turun dari Everest.
Orang Mati di Everest © pinterest.com
Tubuh sering ditinggalkan di Everest karena biaya dan bahaya yang terlibat jika mengevakuasi korban. Antara enam dan delapan panduan Sherpa atau warga setempat di Nepal, diperlukan untuk mengambil mayat dari Everest. Tubuh menjadi berat, kadang hingga dua kali berat korban ketika hidup, karena mereka beku. Sherpa sering perlu menggali di sekitar tubuh dan membawanya dengan es.
Apakah kamu masih tertantang untuk menaklukan gunung tertinggi di dunia ini? Silahkan tulis di kolom komentar ya.
Wanda Hamidah Tegas Lanjut Berlayar ke Gaza Meski Kapal Diserang Drone
Digugat Cerai Istri, Eza Gionino Akhirnya Buka Suara dan Bantah Isu KDRT
Resep Gorengan Gandasturi Kacang Hijau, Manis Lembut dengan Balutan Renyah
Arti Mimpi Hamil: Tafsir Menurut Islam, Psikologi, dan Primbon (Plus Cara Menyikapinya)
Steffi Zamora Umumkan Kehamilan, Buah Hati Pertama dari Nino Fernandez
Nana Mirdad Curhat Soal Banjir Bali: Tembok Rumah Jebol, Makam Kodi Hanyut
Elegan dan Berani, Dian Sastro Tampil di TIFF 2025 dengan Sentuhan Pin One Piece
Sule Jatuh Sakit Tipes dan Anemia, Dapat Doa Hangat dari Anak hingga Mantan Istri
Steffi Zamora Umumkan Kehamilan, Buah Hati Pertama dari Nino Fernandez
Sherina Munaf Dipanggil Polisi Gara-Gara Selamatkan Kucing Uya Kuya