Usai Bercinta Ada Pria yang Justru Jadi Sedih lho, Kira-Kira Kenapa ya?

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Rabu, 1 April 2020 20:02
Usai Bercinta Ada Pria yang Justru Jadi Sedih lho, Kira-Kira Kenapa ya?
Sedih karena gagal klimaks kah?

Wajarnya, usai bercinta biasanya pasangan diliputi dengan rasa kepuasan dan kegembiraan. Tapi ternyata, nggak sedikit juga pasangan yang justru berubah jadi melankolis usai berhubungan intim.

Nyatanya, suasana hati yang melankolis bisa terjadi pada pria lho. Nah lho, kok bisa ya?

1 dari 3 halaman

Mengutip dari sciencedaily.com, kondisi ini dikenal dengan nama Post Sex Blues atau Postcoital Dysphoria (PCD). Kondisi ini ditandai dengan perasaan marah, sedih tak terjelaskan atau bahkan disertai dengan tangis usai berhubungan intim.

Ilustrasi Pria Bersedih Usai Bercinta © Diadona

Penelitian yang ditulis oleh Joel Maczkowiack dan Robert Schweitzer dari QUT's School of Psychology and Counseling ini mengungkapkan bahwa hal ini sebenarnya jarang terjadi para pria. Dari studi yang dilakukan pada 1.208 pria dari beberapa negara, hanya 41 persen pria yang melaporkan mengalami PCD. Bahkan empat persen di antaranya mengaku bahwa kondisi ini terjadi secara teratur.

2 dari 3 halaman

Kesedihan usai bercinta biasanya diwujudkan dalam kalimat-kalimat seperti " Saya tidak ingin disentuh dan ingin dibiarkan sendiri" atau " Saya merasa tidak puas, jengkel, dan sangat gelisah" . Beberapa pria bahkan hanya menunjukkan perasaan tanpa emosi dan terlihat kosong.

Schweitzer menyatakan bahwa pengalaman seks pria sebenarnya lebih bervariasi dan lebih kompleks daripada yang kita lihat. Manusia harusnya merespon aktivitas seksual dengan kegembiraan, gairah, dan orgasme. Baik pria dan wanita biasanya akan mengalami berbagai emosi positif seperti kepuasan dan relaksasi.

3 dari 3 halaman

Ilustrasi Pria Bersedih Usai Bercinta © Diadona

PDC berpotensi menyebabkan tekanan pada individu dan pasangan, konflik hubungan, serta berpengaruh pada fungsi hubungan seksual. Selama ini, kondisi semacam ini hanya dialami oleh pihak wanita, sehingga belum ada studi lebih lanjut mengenai pria yang merasakan hal ini.

Schweitzer berspekulasi bahwa ada banyak hal yang memicu PDC pada pria, termasuk faktor biologis dan psikologis. Asumsi utamanya merujuk pada kondisi di mana pria seringkali 'ditekan' dengan kinerja dan pengalaman aktivitas seksual. Sehingga manakala ia atau pasangan tidak bisa meraih kepuasan, hal ini justru menjadi beban bagi pemikiran mereka.