Sering Merasa Orang Lain Lebih Bahagia daripada Kita, Kenapa ya?

Reporter : Yayuk Harini
Kamis, 20 Mei 2021 13:00
Sering Merasa Orang Lain Lebih Bahagia daripada Kita, Kenapa ya?
Padahal kan ya tidak juga...

Punya media sosial itu sebenarnya ada baik dan buruknya. Baiknya, kita jadi bisa tahu akan kabar sahabat, kerabat jauh, mencari inspirasi, hingga mengetahui berita-berita yang lagi happening.

Tapi buruknya, kita jadi sering merasa kehidupan orang lain lebih bahagiia dari kita. Entah itu dengan artis, selebgram, bahkan terkadang teman sendiri. Akibatnya, muncul perasaan iri, kesal, juga jadi memandang buruk diri sendiri.

1 dari 4 halaman

Ilustrasi Perempuan Kesepian © Diadona

Perbandingan diri dan merasa orang lain lebih bahagia daripada kita yang tidak baik seperti ini harus cepat diatasi Diazens. Ya, ini juga berkaitan erat jika kamu mau terus sehat bermedia sosial.

Melansir dari Insighme.id Kamis (20/5/2021), karena selalu sering melihat unggahan orang lain di media sosial, kita jadi sering membandingkan diri dengan mereka. Lalu, jadi merasa hidup kita adalah yang paling menderita, hidup tak bahagia, hidup sendiri yang paling merana.

2 dari 4 halaman

Padahal kalau ditelisik lebih dalam dan kita berkaca pada diri sendiri pun, kita pasti hanya akan menampilkan hal baik saja di media sosial, kan? Bener banget, kita tidak akan memposting hari-hari kita merasa pilu dalam keterpurukan.

Ingat Diazens, laman media sosial yang penuh senyum dan tawa bukanlah jaminan realita yang bahagia. Hal ini terbukti, beberapa waktu lalu ditunjukkan sebuah utas pada Twitter yang meminta orang-orang untuk mengunggah foto dimana mereka terlihat bahagia, padahal kenyataannya justru sebaliknya.

3 dari 4 halaman

Ilustrasi Perempuan © Diadona

Nah, utas ini pun akhirnya mendapat respon yang sangat luar biasa. Pada foto-foto tersebut, semua orang menunjukkan senyum yang lebar serta tawa yang lepas.

Padahal, realitanya ada yang sedang mengalami depresi, kecemasan, dan belum tidur berhari-hari. Bahkan ada juga yang sedang menahan keinginan untuk menyakiti diri.

Seorang peneliti di Korea Selatan pun mengatakan hal serupa. Dalam penelitiannya ia mengatakan, media sosial memang dapat membuat kita percaya bahwa kehidupan orang lain lebih baik daripada kehidupan kita lantaran perbandingan yang dilakukan.

4 dari 4 halaman

Jadi, buat apa membandingkan diri kita dengan orang lain di media sosial? Kita tidak benar-benar tahu kehidupan pasti di balik senyuman lebar yang mereka tampilkan bukan? Jangan bandingkan apa yang ada dalam dirimu dengan apa yang orang lain perlihatkan di luar.

Sering membandingkan diri adalah pertanda kamu belum cukup menyayangi diri. Terlebih jika perbandingan yang kamu lakukan mmbuatmu malah makin terpuruk. Jangan sampai masalah membanding-bandingkan ini sampai menyakiti dirimu ya Diazens.

Beri Komentar