Seks yang Liar dan Kasar Ternyata Bikin Hubungan Semakin Erat, Beneran?

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Kamis, 27 Februari 2020 18:18
Seks yang Liar dan Kasar Ternyata Bikin Hubungan Semakin Erat, Beneran?
Yang liar dan kasar nggak selamanya negatif, kok..

Fantasi dalam bercinta memang nggak bisa dibatasi. Belakangan ini publik agak ramai membahas mengenai BDSM, fantasi seks yang dikenal kasar dan liar. Film Fifty Shades of Grey yang dibintangi oleh Jamie Dornan dan Dakota Johnson sedikit banyak memberikan pengaruh pada pasangan yang ingin melakukan BDSM.

Teknik BDSM memang menimbulkan rasa penasaran untuk dicoba bersama pasangan. Yang namanya hubungan intim memang sekali-kali memerlukan variasi agar pasangan tidak menjadi bosan. Namun tahu nggak sih, BDSM tuh nggak selamanya negatif kok.

1 dari 2 halaman

Meski terlihat liar dan kasar yang berpotensi memberikan rasa sakit pada pasangan, BDSM disebut-sebut bisa membuat hubungan percintaan menjadi semakin kuat lho. Sebuah penelitian yang dilakukan di Northern Illnois University mengungkap, bahwa pasangan yang melakukan aktivitas seksual dalam batasan positif sadomasokistik (SM) memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih rendah. Mereka justru akan merasakan hubungan emosional dan keintiman yang lebih erat usai bercinta.

Ilustrasi BDSM © Diadona

Lebih lanjut, penelitian yang dimuat pada PubMed Central Archives of Sexual Behaviour ini menyatakan bahwa fantasi seksual yang kasar dan liar semacam BDSM, tidak selalu dikaitkan dengan hal negatif yang menyakitkan.

2 dari 2 halaman

Mengutip dari elitedaily.com, BDSM sebenarnya justru bisa membantu menghilangkan stres lho. Ternyata, seks BDSM bekerja untuk meningkatkan perhatian dan kesadaran dari pelakunya.

Brad Sagarin, Ph.D., penulis penelitian ini menyebut bahwa BDSM membutuhkan keterampilan yang tinggi, maka sudah selayaknya 'pelaku' BDSM akan menaruh konsentrasi dan fokus hanya pada pasangannya. Usai melakukan BDSM, pasangan biasanya akan merasakan suasana hati yang lebih baik, serta tingkat stres yang menurun.

Yang terutama, sebelum melakukan BDSM perlu ada persetujuan dari kedua belah pihak. Atau dengan kata lain, pasangan harus memiliki fetish yang serupa. Jika salah satu justru melakukannya dengan terpaksa, maka hubungan yang erat nggak mungkin terbentuk.