© Shutterstock.com/g/opolja
Libido atau gairah seks setiap orang tentunya berbeda. Namun, ada kalanya gairah tersebut seolah nggak pernah berkurang hingga seseorang mudah terangsang secara terus menerus.
Melansir dari Health, seksolog Sarah Melanson mengungkap hal ini bisa terjadi pada siapa saja. "Sangat mungkin untuk memiliki dorongan seks yang tinggi dan memiliki hubungan yang sehat. Namun, juga bisa menyebabkan perilaku seks yang berisiko," ujarnya.
Sebuah studi yang dimuat dalam Archives of Sexual Behaviour pada tahun 2017 mengungkap, idelanya pasangan akan berhubungan seks sebanyak satu kali dalam seminggu.
Studi juga menjelaskan jika frekuensi seks yang dimiliki dan sebanyak apa seseorang ingin berhubungan seks merupakan dua hal yang berbeda.
Berikut merupakan ulasan selengkapnya.
" Gairah dan aktivitas seksual biasanya akan tinggi pada tahap awal suatu hubungan yakni tiga bulan pertama hingga dua tahun. Ini disebut dengan fase limerence," ujar sarah.
Usai melewati fase limerence, sebenarnya pasangan tetap bisa menikmati kehidupan seksual. Namun ada baiknya, hubungan seksual tetap dijalani dengan kepercayaan, komitmen, dan komunikasi tentang kebutuhan seksual masing-masing.
Menurut Sarah, kecanduan terhadap seks sebenarnya mirip juga dengan kecanduan pada game, handphone, atau menonton film porno. Namun, ada beberapa kekhawatiran jika kecanduan seks bisa memicu seseorang dengan dorongan seks yang lebih tinggi.
" Ada perdebatan tentang gagasan kecanduan seks itu sendiri. Beberapa orang berpikir itu kelainan yang dibuat-buat dan ada yang berpikir itu juga kecanduan perilaku," ujar Richard B. Krueger, medical director New York Stat Psychiatric Institue.
" Kecanduan seks memengaruhi banyak remaja dan orang dewasa. Beberapa individu merasa masturbasi atau berhubungan seks dapat membantu mereka mencapai rasa senang," ungkap Leela R. Magavi, psikiater anak, remaja, dan dewasa.
Leela R. Magavi menjelaskan, hypersex bisa memengaruhi fungsi seseorang dan memantik masalah dalam sebuah hubungan. Perlu dipahami juga alasan di balik meningkatkan gairah seks tersebut.
" Seks dapat digunakan sebagai coping mechanism. Dalam beberapa kasus, trauma seksual ataupun non-seksual dapat menyebabkan seseorang menjadi hypersex," pungkas Sarah Melancon.
Itu dia sejumlah penyebab yang membuat seseorang memiliki gairah bercinta yang tak pernah menurun. Jika dirasa cukup sulit dikendalikan, ada baiknya jika kamu atau pasangan menghubungi pihak medis untuk mendapat diagnosis dan perawatan yang lebih tepat.
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Bukan Sekadar Main-Main, Ini Panduan Santai Mengenal Fase Motorik Anak dan Cara Melatihnya
Tembus Lumpur Setinggi Atap, Tangis Zaskia Adya Mecca Pecah di Pelukan Korban Banjir Aceh

Sah! Brisia Jodie dan Jonathan Alden Mengikat Janji di Katedral

Resmi Jadi Ibu, Vior Melahirkan Putri Pertama dengan Nama Cantik, Wajah Baby V Bikin Penasaran

Akhirnya Sah! Dara Arafah dan Rehan Mubarak Resmi Menikah di Tanah Suci

Amanda Manopo Umumkan Hamil Anak Pertama, Sara Wijayanto Siap Jadi 'Buyang'

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah