Lebih Mengenal Neonatal Uterine Menstruasi Pada Bayi Perempuan Yuk!

Reporter : Prisma Difta
Rabu, 10 Februari 2021 08:43
Lebih Mengenal Neonatal Uterine Menstruasi Pada Bayi Perempuan Yuk!
Simak ya moms

Layaknya seorang perempuan dewasa yang menstruasi, ternyata Bayi perempuan juga bisa mengeluarkan darah seperti mestruasi lho. Menstruasi pada bayi biasanya terjadi setelah pemotongan tali pusar. Kondisi tersebut dinamakan Neonatal Uterine Bleeding (NUB).

Kondisi ini ditandai dengan keluarnya bercak darah dari vagina si kecil setelah dilahirkan, nah yang menjadi pertanyaan, apakah hal tersebut berbahaya?

 

1 dari 4 halaman

Menurut penelitian, sebanyak lima persen bayi yang baru lahir mengalami kondisi Neonatal Uterine Bleeding (NUB) sehingga kasusnya cukup jarang ditemukan.

Kondisi ini biasa terjadi pada bayi yang baru lahir atau pada usia ke-2 hingga 10 hari.  

NUB biasanya tak berlangsung lama, hanya 3 sampai 4 hari saja. Pertumbuhan rahim pada janin perempuan yang menyebabkan terjadinya NUB biasanya disebabkan oleh lonjakan kadar hormon esterogen mama saat masa kehamilan.

 

2 dari 4 halaman

Ilustrasi Bayi Perempuan © Diadona

Setelah diteliti, adanya akselerasi pematangan rahim karena stres saat ia berada di kandungan, hal ini menyebabkan bayi mengalami NUB.

Kondisi seperti NUB ini terbilang cukup jarang sehingga tidak lazim terjadi. Mengingat bayi yang baru lahir belum sensitif terhadap hormon. Sebenarnya ini bisa juga diturunkan oleh hormon mama kepada bayinya.

Diketahui, saat hamil membuat kadar hormon di dalam tubuh ibu menyebabkan kondisi ini. Hormon estrogen pada ibu berdisfusi melintasi plasenta ke bagian dalam sirkulasi darah janin.

 

3 dari 4 halaman

Namun, setelah si kecil lahir, hormon estrogen akan menurun dengan sendirinya, hal ini akan menimbulkan munculnya keputihan atau bercak darah yang keluar melaluo vagina. 

Bentuk rahim bayi yang masih sangat dini seperti tabung panjang ini membuatdarah langsung turun dan ke luar melalui vagina.

Meskipun kasus NUB ini jarang ditemukan pada bayi, tetapi bisa saja dialami oleh siapa pun.

Ibu harus tetap waspada dan membersihkan secara rutin alat kelamin si kecil. Semoga membantu ya

4 dari 4 halaman

Beri Komentar