Atasi Sakit Kepala saat Hamil, Chrissy Teigen Pilih Lakukan Suntik Botox!

Alasan Chrissy Teigen Lakukan Botox

I get really really bad pregnancy headaches. was thrilled to be cleared to do neck muscle botox along with a crazy combo of beta blocker shots and radio wave frequency something something doctor terms. anyhow man it’s just so bad but I see the light finally

September 5, 2020

Dikutip dari CNN, dalam cuitannya Chrissy Teigen mengaku ia mengalami sakit kepala yang parah saat hamil anak ketiganya bersama John Legend ini.

" Aku mengalami sakit kepala yang sangat parah saat hamil," tulis Chrissy.

Meski begitu, ia merasa sangat senang karena diizinkan melakukan perawatan botox untuk mengatasi sakit kepala. Selain itu, Chrissy juga terlihat sangat puas dengan hasilnya.

" Sangat senang diizinkan melakukan botox otot leher bersama dengan kombo gila tembakan beta blocker dan frekuensi gelombang radio sesuatu, yang istilah dokter. Bagaimanapun juga, itu (sakit kepala) sangat buruk tapi akhirnya aku melihat cahaya," sambungnya.

Biasanya, dokter melakukan perawatan kecantikan satu ini untuk menghaluskan kerutan dan menangani masalah kesehatan seperti keringat berlebih, migrain kronis, dan gangguan neurologis yang menyebabkan kontraksi otot dan nyeri di leher serta bahu.

© Diadona

Chrissy mengatakan kalau botox rahang jadi keharusan baginya saat mengalami sakit kepala. Selain juga boox di area alis untuk mengatasi migrain.

" Bisa juga dilakukan di belakang alis untuk mengatasi migrain," tulis Chrissy.

Berbeda dengan Chrissy Teigen, ada juga seorang netizen yang mengatakan bahwa dirinya nggak diizinkan melakukan botox saat hamil. Tapi sebenarnya aman nggak sih melakukan perawatan botox saat hamil?

Aman Nggak sih Melakukan Botox saat Hamil?

Melansir dari Healhline, menurut sebuah penelitian, secara umum botox memang aman dilakukan bagi kebanyakan orang. Tapi sayangnya, masih belum ada penelitian yang kuat Moms mengenai penggunaan botox ini pada ibu hamil.

Nah, penelitian ini sebelumnya dilakukan pada hewan dan hasilnya memang aman. Nggak ada bukti yang menemukan bahwa botox bisa melewati plasenta. Dari sanalah akhirnya disimpulkan bahwa hal ini juga kemungkinan berlaku pada manusia.

Selain itu, juga dari molekul botox itu sendiri Moms. Ada beberapa indikasi yang menyatakan bahwa molekul yang terkandung dalam botox kemungkinan membuatnya nggak bisa menembus plasenta.

Tapi tetap saja Moms, masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai botox dan kehamilan ini.

Apa sih Risiko Lakukan Botox saat Hamil?

© Diadona

Salah satu risiko potensial yang perlu dipertimbangkan saat Moms melakukan perawatan kecantikan ini yakni penyebaran toksin ke luar area lokal.

Bila racun menyebar ke luar tempat suntikan, hal ini bisa menyebabkan botulisme atau suatu kondisi yang berpotensi berbahaya. Menurut FDATrusted Source, gejala umum botulisme meliputi:

1. Kelemahan otot

2. Penglihatan kabur atau penglihatan ganda

3. Suara serak

4. Kesulitan bernapas

5. Kesulitan menelan

Gejala-gejala di atas mungkin akan bereaksi beberapa jam setelah Moms menerima suntikan, tapi nggak menutup kemungkinan juga baru akan muncul setelah beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu.

Meski begitu, sampai saat ini masih belum ada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan botox bisa mengakibatkan hasil kehamilan yang buruk.

Jadi, gimana nih kalau menurut Moms, masih tetap lanjut menggunakan botox saat hamil nggak?