© Lifesavvy.com
Stretch mark jadi salah satu hal yang sering banget dialami oleh ibu ya saat hamil. Sebuah studi menunjukkan 9 dari 10 wanita mengalami stretch mark selama kehamilan. Hal ini biasanya terjadi pada bulan ketujuh dan kedelapan kehamilan, Moms.
Sebenarnya, ada tanda-tanda nggak sih kita bakal mengalami stretch mark atau nggak nantinya? Menurut dermatologis asal Kota New York Debra Jaliman, M.D., empat faktor ini bisa menjadi tanda bahwa kemungkinan besar Moms bakal mengalami stretch mark.
Dilansir dari Parents, yuk Moms kita simak apa aja faktornya.
Ilustrasi Ibu Hamil © https://www.shutterstock.com/g/PushishDonhongsa
Ternyata, genetika punya andil juga lho Moms dalam stretch mark. Bila ibu Moms juga mengalami stretch mark sebelumnya, bisa jadi karena kulitnya secara alami kekurangan elastin (protein yang bertanggung jawab pada elastisitas kulit). Karena itu, bisa jadi Moms juga memiliki kondisi yang serupa.
Mungkin beberapa dari kita menganggap bahwa hamil di usia muda bakal menghindari kita memiliki stretch mark karena keelastisan kulit di saat muda. Nyatanya, hal ini justru sebaliknya.
Menurut seorang dermatologis asal Connecticut Mona Gohara, M.D., saat muda kulit kita layaknya karet gelang. Bila meregang terlalu jauh, kemungkinan ia akan putus dan robek, sama seperti kulit kita Moms.
Sementara seiring bertambahnya usia, kulit secara alami mulai kehilangan kekencangannya, sehingga nggak perlu lagi alami peregangan.
ilustrasi ibu hamil © vita-sy.com
Stretch mark terjadi saat tubuh kita nggak bisa mengikuti seberapa cepat perubahan yang kita alami Moms. Saat kita mengalami obesitas, hal ini bisa memicu timbulnya stretch mark.
Sebisa mungkin, hindari menambah berat badan melebihi yang dianjurkan ya Moms. 11 - 15 kilogram adalah kenaikan berat badan yang disarankan oleh ob-gyn (obstetrician-gynecologist) bila Moms memliki berat badan normal di awal kehamilan.
Bila Moms khawatir, bisa juga Moms berkonsultasi dengan dokter untuk mengendalikan berat badan secara bertahap selama masa kehamilan.
Dendy Engelman, M.D., seorang dermatologis yang berbasis di Kota New York mengatakan bahwa perubahan hormon juga ikut berkontribusi lho Moms pada peningkatan kerapuhan kulit yang membuatnya lebih rentan mengalami kerobekan.
Bila bekas luka Moms saat remaja yang sda di pinggul, perut dan payudara masih terlihat, kemungkinan bisa saja Moms bakal mengalami stretch mark saat hamil.
Meski begitu, tanda-tanda di atas belum bisa dikatakan jadi penentu seratus persen ya Moms. Tentu ada pengecualian-pengecualian lain yang mungkin bisa terjadi. Stretch mark sendiri sering kok Moms terjadi selama kehamilan, jadi Moms nggak perlu khawatir. Semoga membantu.
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak