Perekonomian Sama-sama Sulit, Apa yang Bedakan Krisis Ekonomi 2020 dengan Tahun 1998?

Reporter : Firstyo M.D.
Senin, 27 April 2020 17:40
Perekonomian Sama-sama Sulit, Apa yang Bedakan Krisis Ekonomi 2020 dengan Tahun 1998?
Sama-sama krisis, tapi apa beda penyebabnya?

Kondisi perekonomian sedang melambat akibat penyebaran virus corona. Kekhawatiran akan datangnya krisis menghantui banyak masyarkat Indonesia, terlebih kita pernah mengalami hal serupa di tahun 1998 dan 2008.

Namun, di antara dua krisis yang sudah pernah kita alami di 1998 dan 2008 serta kemungkinan di 2020, terdapat perbedaan karakteristik.

Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk, Adrian Panggabean menuturkan perbedaan karakteristik krisis ekonomi yang terjadi saat ini dibanding dengan 1998 dan 2008 pada Merdeka.com.

1 dari 3 halaman

Adrian mengatakan bahwa pada 1998, krisis terjadi akibat adanya kombinasi masalah dari ekonomi dan politik yang terjadi di dalam negeri. Akibatnya, beberapa sektor mengalami kerugian.

" Ini adalah krisis ketiga kali yang pernah saya alami; 1998. 2008, dan 2020. Pertama karena kombinasi dari ekonomi dan politik," ujar Adrian.

2 dari 3 halaman

Sementara itu, krisis yang terjadi pada 2008 terjadi karena harga komoditas dunia yang jatuh. Krisis tersebut berdampak pada sektor keuangan dan korporasi di Indonesia. Meski begitu tidak semua negara terdampak krisis ini.

Salah satu faktor lain yang membuat Indonesia terdampak menurut Adrian adalah kondisi yang belum stabil pasca tsunami Aceh di 2004.

" (Krisis tahun) 2008 itu kita lebih karena kena tsunami, masalah utama government sector di Amerika Serikat," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Dijelaskan lebih lanjut, penyebab terbesar terjadinya krisis di tahun 2020 ini adalah penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19.

" (Krisis) ketiga ini adalah kombinasi dari berbagai macam dimensi. Ada tiga kali ini, virus itu sendiri, efek sosiopolitik dari upaya penekanan penyebaran virus, efek ekonominya," jelas Adrian.

Semoga krisis ini tidak semakin parah dan bisa kita lalui bersama, ya!

Beri Komentar