Tiap Bepergian tuh Berangkatnya Terasa Lama tapi Pulangnya Cepet, Kok Bisa Ya?

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Kamis, 27 Februari 2020 14:30
Tiap Bepergian tuh Berangkatnya Terasa Lama tapi Pulangnya Cepet, Kok Bisa Ya?
Padahal jaraknya berangkat dan pulangnya sama aja, kenapa ya.

Ketika lagi bepergian untuk jarak yang cukup jauh, saya biasanya merasa saat perjalanan berangkat tuh lama banget. Tapi ketika pulang terasa lebih cepat.

Padahal kalau dipikir-pikir, jarak yang ditempuh sama aja. Berangkat dan pulang melewati jalan yang sama, tapi rasanya perjalanan pulang lebih cepet. Kamu pernah merasa gitu juga nggak?

Dilansir dari washingtonton.com, ternyata hal ini memang wajar dirasakan. Ada beberapa teori yang dapat menjelaskan fenomena ini.

Menurut penelitian yang dilakukan Psychonomic Bulletin & Review, hal ini dikenal dengan return trip effect, dan nyatanya fenomena ini memang cuma ada di kepala dan otak kita.

1 dari 2 halaman

Ilustrasi Perjalanan © Diadona

Saat sedang berangkat bepergian, biasanya kita nggak mengenal atau cukup asing dengan jalanan yang dilewati. Hal ini membuat otak kita jadi terfokus pada jalanan. Sedangkan ketika pulang, kita cenderung telah mengenal atau lebih 'akrab' dengan jalanan yang dilewati, sehingga otak nggak lagi fokus pada jalanan.

Selain itu juga bisa disebabkan karena adanya ekspektasi. Ketika pada perjalanan berangkat kita menempuh perjalanan yang cukup panjang karena fokus pada jalanan, tentu hal ini akan menimbulkan ekspektasi di otak kita jika kita akan menempuh perjalanan pulang dengan durasi yang sama.

2 dari 2 halaman

ilustrasi wanita patah hati © Diadona

Hal ini lah yang makin membuat perjalanan pulang terasa jadi lebih cepat. Fenomena ini memang sering terjadi ketika kita bepergian ke tempat yang asing. Ketika melakukan perjalanan ke kampus atau kantor, hal ini jarang dialami karena kita sudah sangat akrab dengan jalanan yang dilewati.

Jadi, perjalanan pulang nggak benar-benar lebih cepat dibanding saat berangkat ya. Hal ini disebabkan oleh tingkat kefokusan dan ekspektasi yang diciptakan otak kita aja sendiri. 

Beri Komentar