© Shutterstock
Sebagian orang ingin tumbuh tinggi. Nggak tau ya, banyak dari mereka menganggap tubuh tinggi itu keren. Alasan lainnya tubuh tinggi katanya bisa lebih mudah dapet kerjaan dibanding mereka yang lebih pendek. Kenapa si nggak bersyukur aja sama keadaan yang mereka dapetin?
Padahal, jadi tinggi nggak selalu berjalan mulus. Malah, akibatnya bisa fatal buat hidup kamu. Ya, salah satunya adalah badan tinggi bisa picu kematian dini. Gimana, masih mau bercita-cita buat tumbuh setinggi-tingginya?
Melansir dari Yourtango.com, badan yang sangat tinggi dikaitkan dengan penyakit yaitu Gigantismei. Penyakit ini dimulai dengan kelenjar pituitari.
Orang yang menderita Gigantisme punya kelenjar pituirari yang nggak biasa. Kelenjar tersebut pada diri mereka akan memproduksi terlalu banyak pertumbuhan alami. Lempeng pertumbuhan tulang menjadi tubuh nggak seperti orang pada umumnya.
Andre The Giant, mulai sejak kecil dia sudah punya Gigantisme, dan seiring bertambahnya usia dia juga mengidap Acromegaly (penyakit yang sama dimulai dengan kelenjar pituitari). Puncak tinggi badannya adalah 8 kaki 4 inci, dan dia meninggal di usia 45 tahun karena badannya yang sangat tinggi itu.
Beberapa penelitian mengungkapkan tentang kaitannya tinggi badan dan lamanya hidup seseorang. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Ncbi.nlm.nih.gov meneliti lamanya hidup atlet di seluruh dunia. Hasilnya adalah pemain ski yang 6 inci lebih pendek dari pemain basket terbukti mempunyai angka hidup tujuh tahun lebih lama.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Karolinska Institute and The University of Stockholm mengungkapkan bahwa tinggi badan sangat erat kaitannya dengan bertambahnya terkena risiko kanker. Penelitian ini melakukan studi kepada 5,5 juta orang di Swedia yang lahir di antara tahun 1938 dan 1991. Hasilnya adalah setiap orang yamg tinggi badannya lebih dari 4 inci dari tinggi rata-rata, risiko kankernya meningkat sebesar 18 persen untuk wanita, dan 11 persen untuk pria.
Semakin tinggi seseorang, semakin tinggi jumlah sel dalam tubuh. Karena hal itu, seseorang jadi lebih memungkinkan mengembangkan kanker. Organ tubuh juga berarti lebih besar, yang akhirnya bisa menyebabkan komplikasi seperti masalah pembekuan darah, masalah pernapasan, dari penyakit jantung sampai kematian mendadak.
Tapi kamu jangan terlalu panik setelah mengetahui penelitian tersebut. Penelitian tetaplah penelitian, sedangkan badanmu yang tinggi sekarang nggak bisa diubah agar lebih pendek, bukan? Intinya terapkanlah kehidupan yang sehat. Cintai tubuhmu, cintai tubuh tinggimu. Jangan sungkan juga untuk periksa kesehatan secara rutin, ya!
Resep Shrimp Scampi Garlic Butter yang Super Creamy dan Segar, Yummy!
Kata Siapa Bulking Gak Cocok untuk Wanita? Ini 5 Manfaatnya!
Rayakan 17 Tahun Debut, IU Pilih Berbagi Lewat Donasi Rp2,9 Miliar
Marion Jola Hadiri Wisuda S2 Mamanya di Usia 49 Tahun, Bukti Pendidikan Tak Kenal Usia
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Jadi Rebutan Fotbar Aktor Indonesia, Ini Potret Lisa BLACKPINK di BIFF 2025
6 Potret Syifa Hadju Hadiri New York Fashion Week 2026 Bareng Coach, Stunning!
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia