Sementara Penduduk Wuhan Di China Tak Bisa Kemana-mana, Virus Corona Jadi Masalah Kesehatan Darurat

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Kamis, 23 Januari 2020 15:49
Sementara Penduduk Wuhan Di China Tak Bisa Kemana-mana, Virus Corona Jadi Masalah Kesehatan Darurat
Menurut WHO, Virus Corona menjadi masalah kesehatan secara global.

Potensi penyebaran virus ini sangat besar sehingga WHO mengumpulkan para ahli untuk bertemu pada hari Rabu untuk memutuskan apakah kemunculan 2019-nCoV merupakan keadaan darurat kesehatan secara global. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengumumkan bahwa mereka perlu satu hari lagi untuk berdiskusi dan mengambil keputusan. "Keputusan untuk menyatakan atau tidak adalah keputusan yang saya ambil dengan sangat serius," katanya.

Secara formal, darurat kesehatan masyarakat internasional (public health emergency of international concer atau PHEIC) didefinisikan sebagai "peristiwa luar biasa yang diperkirakan akan menimbulkan risiko kesehatan masyarakat bagi Negara lain melalui penyebaran penyakit internasional dan berpotensi membutuhkan penanganan internasional yang terkoordinasi.

World Health Organization Director General, Tedros Adhanom Ghebreyesus

Pada kenyataannya, ini adalah cara yang digunakan WHO untuk membunyikan alarm tentang penyakit serius yang telah membuat dunia lengah dan membahayakan kesehatan manusia. Ini dimaksudkan untuk menarik perhatian langsung negara-negara, untuk menggembleng sumber daya, dan menghentikan penyakit agar tidak menyebar lebih jauh melintasi perbatasan.

1 dari 2 halaman

Kota Wuhan dengan 11 juta penduduk "terkunci".

Pihak berwenang China pada Kamis pagi menutup Wuhan - kota pelabuhan utama dengan lebih dari 11 juta orang dan pusat virus mirip pneumonia yang telah menyebar di belahan dunia - dengan membatalkan pesawat dan kereta api yang meninggalkan kota, dan menangguhkan bus, kereta bawah tanah dan feri di dalamnya.

Di Wuhan, warga mengatakan bahwa rasa takut tumbuh ketika kota terkunci seperti sekarang.

Menurut data lalu lintas udara, sekitar 30.000 orang terbang keluar dari Wuhan pada hari biasa. Banyak lagi yang pergi menggunakan transportasi darat seperti kereta dan mobil. Kota ini adalah pusat industri dan perdagangan di Cina tengah, rumah bagi bandara dan pelabuhan laut terbesar di kawasan ini.

2 dari 2 halaman

Pembatasan yang tiba-tiba ini membuat rencana perjalanan jutaan warga Tiongkok menjadi terganggu, menjelang liburan Tahun Baru Imlek mendatang yang dimulai pada hari Jumat. Pemerintah mengatakan akan menutup bandara dan stasiun kereta api Wuhan untuk keberangkatan, dan mendesak warga untuk tidak meninggalkan kota - pusat transportasi utama - kecuali mereka memiliki alasan mendesak untuk melakukannya.

Beri Komentar