© Shutterstock
Ada dua pekerjaan rumah kita selama masa pandemi; pertama, menjaga kesehatan fisik agar tak terserang virus corona. Kedua, menjaga kesehatan mental akibat terbatasnya ruang gerak karena protokol kesehatan yang berlaku.
Seperti kita tahu beberapa instansi, baik kantor maupun sekolah, memang telah menerapkan kegiatan luring. Sementara itu beberapa lainnya masih menjalankan kegiatan daring yang dilaksanakan dari rumah masing-masing. Sekilas, kegiatan daring terlihat lebih fleksibel. Tak perlu berganti pakaian, tak perlu datang langsung ke lokasi, dan tak perlu bangun pagi untuk mengejar waktu.
Poin terakhir jadi salah satu alasan paling populer. Padahal, tetap disiplin dengan rajin bangun pagi adalah salah satu langkah krusial untuk menjaga kesehatan mental lho.
Ilustrasi perempuan bangun pagi © mattressfirm.com
Hal ini dijelaskan oleh Psikolog Anak dan Remaja, Saskhya Aulia Prima. Ia menuturkan bahwa bangun pagi dapat membuat fisik dan mental lebih sehat sehingga dapat menurunkan risiko depresi, menciptakan pola pikir positif, serta dapat mengatur emosi lebih baik.
" Mindset positif membuat seseorang jadi optimis, manajemen emosi lebih baik, meningkatkan kemampuan sosial, orang jadi lebih asertif," terang Saskhya dalam acara bertajuk 'Rayakan Hari Susu Sedunia 2021: Kebaikan Susu Awali Hari', Rabu (02/06/2021), dikutip dari laman Antara.
Ilustrasi perempuan minum © Shutterstock
Seseorang yang terbiasa melakukan rutinitas sejak pagi akan memiliki waktu tenang untuk diri sendiri karena ketersediaan waktu luang sebelum memulai aktivitas seperti belajar atau bekerja dari rumah.
Kebiasaan bangun pagi juga memudahkan perencanaan dan persiapan hari sehingga beragam tugas bisa diselesaikan tepat waktu. Dengan demikian, produktivitas dan emosi dapat lebih terjaga karena hati yang jadi lebih tenang berkat adanya perencanaan matang.
Ilustrasi perempuan meditasi © Shutterstock
Saskhya menegaskan bahwa bangun di pagi hari tak berarti harus langsung melakukan kegiatan seperti belajar dan bekerja tepat saat kita membuka mata. Poin pentingnya adalah untuk segera bangkit dari tempat tidur saat alarm berbunyi tanpa menunda-nunda.
Psikolog lulusan Magister Profesi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu juga menyarankan berbagai kegiatan yang dapat membantuk ketenangan seperti beribadah dan bermeditasi. Olahraga ringan, mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi, journalling, dan membaca beberapa lembar buku jadi alternatif kegiatan yang bisa kita lakukan untuk mengawali hari.
" Biasakan bangun di jam yang sama setiap hari dan merencanakan (kegiatan) hari (itu) dari sehari sebelumnya," terang Saskhya.
Dengan membuat perencanaan, kita tak perlu merasa tergesa-gesa dan kelabakan saat memulai hari. Kegiatan pun bisa kita mulai dengan lebih tenang dan damai.
Gimana, siap mempraktikkannya, Diazens?
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak