© Cnbc.com
Kamu pernah heran nggak sih, sama orang yang dengan mudahnya gonta-ganti pasangan berkali-kali? Sampai mantannya bisa puluhan gitu? Sedangkan kamu masih aja jomblo sampai sekarang, walau putus sama mantannya udah bertahun-tahun yang lalu.
Iya, bukannya kamu jual mahal. Tapi untuk jatuh cinta lagi, untuk beberapa orang, itu nggak semudah masak air biar mateng. Bahkan, ada yang sampai takut untuk memulai lagi sebuah hubungan, takut untuk jatuh cinta lagi.
Ternyata, fenomena ini ada sebutannya dalam istilah medis, yaitu philophobia.
Healthline menjelaskan, philophobia merupakan perasaan takut terhadap cinta atau takut jatuh cinta; takut untuk berhubungan secara emosional kepada seseorang.
Takut jatuh cinta ternyata masuk dalam kategori fobia ya. Karena rasa takut tersebut nggak wajar, soalnya jatuh cinta biasanya adalah hal yang kebanyakan orang inginkan.
Di situs Philophobia.info, fobia tersebut dijelaskan lebih rinci yaitu ketakutan yang nggak normal, nggak beralasan, dan bersikeras untuk larut dalam ketakutan akan cinta.
Ilustrasi Wanita Cemas © flo.health
Merasa cemas atau nervous terhadap lawan jenis memang hal yang wajar. Tapi, kalau berlebihan, bisa jadi itu tanda philophobia.
Ketika memiliki Philophobia, seseorang akan takut duluan untuk bertemu lawan jenis, bahkan padahal belum benar-benar bertemu.
Kalaupun akhirnya bertemu dan berhadapan dengan lawan jenis, kegugupan dan kegelisahan nggak wajar bakal hinggap pada dirinya. Bahkan bisa sampai terkena serangan panik: berkeringat, detak jantung nggak beraturan, sesak napas, sampai akhirnya ngibrit melarikan diri. Lawan jenis yang bertemu orang dengan philophobia pun bisa bingung sendiri dengan tingkah mereka.
Setiap manusia adalah makhluk sosial. Tapi orang yang memiliki philophia cenderung menghindari kontak dekat dengan lawan jenis, bahkan bisa menolak walau hanya ajakan berkenalan. Yang lebih parah, bisa-bisa menghindari semua orang, dan malah jadi anti-sosial.
Kalau sudah begitu, gimana bisa memecahkan rekor jomblo yang sudah berlangsung bertahun-tahun?
Ilustrasi konsultasi psikolog © 2020 https://www.diadona.id / RWA Psychology
Para psikolog dan psikiater nggak bisa memutuskan 100% apa penyebab pasti seseorang terkena philophobia, bisa bermacam-macam. Yang jelas, orang dengan philophobia memang ada, dan itu bisa berdampak buruk untuk menjalani kehidupan.
Penyebabnya bisa karena menyaksikan suatu kejadian yang membekas, misalnya orang tuanya, yang bercerai sehingga tertanam pikiran bahwa jatuh cinta menakutkan karena hanya berakhir dengan perpisahan.
Bisa juga karena overthinking terhadap penolakan sehingga seseorang lebih memilih menghindar dan lari.
Atau, yang paling sering terjadi, hubungan dengan sang mantan yang begitu pahit di masa lalu, sehingga menimbulkan trauma dan takut untuk memulai lagi suatu hubungan dengan orang yang baru.
Seperti halnya phobia-phobia lainnya, philophobia bisa disembuhkan, kok. Tentunya, kamu harus pergi ke psikolog atau psikiater, agar mendapatkan konseling, terapi, dan obat-obatan yang tetap.
Jadi, untuk kamu yang jomblo bertahun-tahun dan takut untuk memulai suatu hubungan lagi, bisa jadi itu tanda kamu punya philophobia. Semangat, ya!
Kisah Aishah Prastowo, Doktor Oxford yang Pilih Jadi Guru di Sleman
Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship
Niatnya Mau Sehat, Tapi 6 Olahraga Ini Justru Bahaya Kalau Tiap Hari
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Rematik, Biar Sendi Nggak Cepat Nyeri
Amanda Rawles Resmi Lulus dari Macquarie University Sydney
Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship
Kylie Jenner Debut Jadi Penyanyi, Rilis Lagu “Fourth Strike” Bareng Terror Jr
Bella Hadid Kembali ke Runway Setelah Pulih dari Lyme Disease
Setelah Vakum dan Jadi Ibu, Mahalini Siap Kembali dengan Album “Koma”
Amanda Manopo Resmi Menikah dengan Kenny Austin, Momen Haru Kursi Kosong untuk Sang Ibu Jadi Sorotan