Penyebab Penyakit Lupus, Ciri-Ciri dan Gejalanya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Senin, 17 Februari 2020 14:56
Penyebab Penyakit Lupus, Ciri-Ciri dan Gejalanya
Penyakit autoimun ini sempat menimpa penyanyi Selena Gomez beberapa waktu yang lalu. Kenali penyebab, ciri-ciri, gejala dan penularannya.

Bukan, ini bukan tokoh fiksi yang serialnya pernah booming di tahun 1990-an yah, melainkan nama sebuah penyakit. Penyakit ini mungkin jarang terdengar sampai beberapa waktu yang lalu menjadi perbincangan lantaran Selena Gomez disebut mengidap penyakit ini.

Jadi, apa sih penyakit lupus tersebut?

Dilansir dari medicalnewstoday.com, penyakit lupus merupakan penyakti autoimun jangka panjang yang membuat sistem kekebalan tubuh jadi hiperaktif. Akibatnya, alih-alih menyerang penyakit, kekebalan tubuh penderita nya malah menyerang jaringan normal yang sehat.

Data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online menyebut, di tahun 2016 lalu terdapat 2.166 pasien rawat inap yang didiagnosis penyakit lupus, meningkat dua kali lipat dibanding pada tahun 2014. Jumlah kematian karena penyakit lupus diperkirakan sekitar 550 jiwa di tahun tersebut atau sekitar 25 persen.

1 dari 4 halaman

Penyebab Penyakit Lupus

Ilustrasi Selena Gomez dan Lupus © Diadona

Karena penyakit lupus merupakan kondisi autoimun, hingga kini penyebab pastinya masih belum jelas. Variasi gambaran klinisnya juga luas dan tampilan perjalanan penyakit yang bergaam. Faktor genetik, imunologi dan hormonal hingga lingkungan diduga berperan dalam penyakit lupus ini.

Hormonal

Lembaga Kesehatan Nasional AS mencatat bahwa perempuan sembilan kali lebih mungkin menderita penyakit lupus daripada laki-laki. Dan gejala serta diagnosisnya sering terjadi antara umur 15 dan 45 tahun, selama masa subur.

Nah karena 9 dari 10 penderita penyakit lupus ini adalah wanita, para peneliti sampai pada kesimpulan kalau ada kemungkinan hubungan antara estrogen dan lupus. Baik pria dan wanita menghasilkan estrogen, tetapi wanita menghasilkan lebih banyak.

Genetik

Para peneliti belum membuktikan bahwa faktor genetik spesifik apa saja yang menyebabkan lupus, walaupun memang ada kecenderungan bahwa penyakit lupus tersebut ada dalam keluarga. Misalnya, seseorang yang punya saudara dengan penyakit lupus pada tingkat tingkat pertama atau kedua akan memiliki risiko lebih tinggi terkena lupus.

Lingkungan

Lingkungan, seperti halnya seperti bahan kimia atau virus - dapat berkontribusi untuk memicu penyakit lupus pada orang yang sudah rentan secara genetik. Kemungkinannya termasuk pada merokok, paparan sinar matahari, obat, infeksi virus.

Mikrobiota Usus

Dalam sebuah jurnal menyebut kalau terdapat perubahan spesifik spesifik pada fitur mikrobiota usus pada orang dan tikus dengan lupus. Sehingga, ada kemungkinan bahwa hal ini sebagai faktor yang mungkin terjadi pada penyakit lupus.

Anak-anak di bawah umur 15 tahun jarang mengalami penyakit lupus kecuali ibu kandungnya memilikinya. Saat anak terjangkit penyakit lupus, maka dia kemungkinan akan memiliki masalah jantung, hati, atau kulit yang berhubungan dengan lupus.

Bayi dengan lupus neonatal mungkin memiliki peluang lebih tinggi untuk terserang penyakit autoimun lain di kemudian hari.

Beberapa orang dilahirkan dengan kecenderungan mengidap penyakit lupus, yang mungkin dipicu oleh infeksi, obat-obatan tertentu atau bahkan sinar matahari. Meskipun saat ini belum ada obat tertentu untuk lupus, namun perawatan lebih dikhususkan untuk menangani gejalanya.

2 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Penyakit Lupus

Ilustrasi Penyakit Lupus © Diadona


Penyakit lupus bisa sulit diketahui ciri-cirinya karena sering meniru orang-orang dari penyakit lain. Tanda lupus yang paling khas yakni adanya ruam wajah yang menyerupai sayap kupu-kupu yang membentang di kedua pipi. Meski begitu, nggak semua orang dengan penyakit lupus mengalami ciri-ciri ini meski terjadi secara mayoritas.

3 dari 4 halaman

Gejala Penyakit Lupus

Ilustrasi Obat © Diadona

Sayangnya nggak ada dua kasus penyakit lupus yang persis sama. Tanda dan gejala penyakit lupu sini bisa muncul secara tiba-tiba atau muncul perlahan, secara ringan maupun berat, secara singkat atau permanen.

Nah kebanyakan orang dengan penyakit lupus ini punya suatu penyakti ringan yang gejalanya memburuk untuk sementara waktu, kemudian membaik atau bahkan hilang sama sekali untuk sementara waktu.

Tanda maupun gejala penyakit lupus ini tergantung pada sistem tubuh yang dipengaruhi penyakit tersebut. Diantaranya

  • Kelelahan
  • Demam
  • Nyeri sendi, kaku dan bengkak
  • Ruam berbentuk kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung atau ruam di tempat lain pada tubuh
  • Lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari (fotosensitifitas)
  • Jari dan jari kaki yang berubah menjadi putih atau biru ketika terpapar dingin atau selama periode yang penuh tekanan (fenomena Raynaud)
  • Sesak napas
  • Sakit dada
  • Mata kering
  • Sakit kepala, kebingungan, dan kehilangan ingatan

Kamu harus segera pergi ke dokter ketika kamu mendapatiny adanya ruam yang tiba-tiba muncul tanpa sebab, demam yang berkelanjutan, rasa sakit yang terus-menerus atau kelelahan.

Selain itu, penyakit lupus juga berefek pada sistem tubuh yang lainnya

Ginjal : Peradangan ginjal (nefritis) dapat menyulitkan tubuh untuk mengeluarkan produk limbah dan racun lainnya secara efektif. Sekitar 1 dari 3 orang dengan penyakit lupus akan memiliki masalah ginjal.

Paru-paru : Beberapa orang dengan penyakit lupus menderita radang selaput dada, radang selaput rongga dada yang menyebabkan nyeri dada, terutama saat bernafas. Dapat terjadi pneumonia .

Sistem saraf pusat : Penyakit lupus kadang-kadang dapat mempengaruhi otak atau sistem saraf pusat. Gejalanya meliputi sakit kepala, pusing, depresi, gangguan ingatan, masalah penglihatan, kejang, stroke, atau perubahan perilaku.

Pembuluh darah : Vaskulitis, atau radang pembuluh darah, dapat terjadi. Ini dapat mempengaruhi sirkulasi.

Darah : Penyakit lupus dapat menyebabkan anemia, leukopenia (penurunan jumlah sel darah putih) atau trombositopenia (penurunan jumlah trombosit dalam darah, yang membantu pembekuan).

Jantung : Jika peradangan mempengaruhi jantung, itu dapat menyebabkan berbagai masalah pada jantung.

Penyakit lupus ini meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan diantaranya

Infeksi : Infeksi menjadi lebih mungkin karena penyakit lupus dan perawatannya melemahkan sistem kekebalan tubuh. Infeksi yang umum termasuk infeksi saluran kemih , infeksi saluran pernapasan, infeksi jamur, salmonella, herpes , dan herpes zoster .

Kematian jaringan tulang : Ini terjadi ketika ada suplai darah yang rendah ke tulang. Penyakit lupus juga sangat mungkin mengakibatkan adanya kekeroposan tulang.

Komplikasi kehamilan : Wanita dengan penyakit lupus memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran, kelahiran prematur, dan preeklampsia , suatu kondisi yang termasuk tekanan darah tinggi. Untuk mengurangi risiko komplikasi ini, dokter sering menganjurkan menunda kehamilan sampai lupus terkendali selama setidaknya 6 bulan.

Untuk melihat keberadaan penyakit lupus, dokter akan melakukan serangkaian tes diantaranya tes darah, beragam tes antibodi, tes urin, biosi jaringan, hingga tes yang lainnya.

Lalu apa yang bisa dilakukan di rumah untuk menangani penyakit lupus?

Selain minum obnat-obatan untuk penaykit lupus, hal-hal berikut dapat membantu meringankan rasa sakit atau mengurangi risiko kambuh:

  • Kegiatan relaksasi atau meditasi, termasuk yoga dan tai chi
  • Lakukan olahraga teratur jika memungkinkan
  • Menghindari paparan sinar matahari
  • Hindari stres , sejauh mungkin

4 dari 4 halaman

Penyakit Lupus Menular atau Tidak?

Ilustrasi Penyakit Lupus © Diadona

Penyakit lupus tidak menular. Seseorang dengan penyakit lupus nggak bisa menularkannya dengan melakukan kontak seksual atau dengan cara lain apa pun kepada orang lain.

Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, wanita dengan lupus dapat melahirkan anak-anak yang berisiko mengidap penyakit lupus.

Beri Komentar