Penyakit Kusta - Penyebab, Ciri-Ciri, Gejala di Awal dan Obatnya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Rabu, 26 Februari 2020 18:39
Penyakit Kusta - Penyebab, Ciri-Ciri, Gejala di Awal dan Obatnya
Penampakan penyakit kusta ini memang seram, makanya zaman dulu sering dianggap sebagai penyakit kutukan dewa.

Penyaki kusta sudah ada sejak zaman kuno dengan stigma negatif yang mengerikan. Misalnya nih, pasien-pasien kusta yang dianggap sebagai kaum terbuang. Gejala berupa pemendekan anggota tubuh seperti tangan dan kaki sangat ditakuti. 

Penyakit kusta telah tercatat dalam sejarah sejak 600 tahun SM. Saat mewabah, penyakit kusta membuat orang panik. Peradaban tertua di Cina, Mesir, dan India, contohnya, menganggap kalau penyakit kusta ini nggak bisa disembuhkan dan kudu dimutilasi.

Namun, di era yang makin canggih ini, masih banyak anggapan tentang kusta yang salah kaprah. Sebagai contoh, mengangap bahwa kusta adalah penyakit karena turunan, bahkan ada yang mengaitkannya dengan penyakit karena kutukan dewa.

Memangnya seperti itu? Tentu saja tidak. Biar lebih kenal lebih lanjut tentang penyakit kusta ini, baca terus ulasan Diadona yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber berikut.

1 dari 3 halaman

Penyebab Penyakit Kusta

Ilustrasi Punggung © Diadona

Penyakit kusta disebabkan oleh infeksi kronis dan progresif dari bakteri Mycobacterium leprae. Bagian yang diserang terutama pada saraf ekstremitas, kulit, lapisan hidung, dan saluran pernapasan bagian atas.

Kusta juga dikenal sebagai penyakit Hansen, karena ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Hansen di tahun 1873 lalu.

Kusta mempengaruhi kulit dan syaraf di luar otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut dengan saraf perifer. Penyakit kusta juga bisa menyerang mata dan jaringan tipis yang melapisi bagian dalam hidung.

Dan ya, penyakit kusta ini memang menular namum nggak masiv banget kok. Penularan lebih cepat terjadi melalui kontak yang dekat, berulang, dan lama dengan penderita penyakit kusta.

Ditambah, bakteri yang menyebabkan kusta ini berkembang biak dengan sangat lambat. Waktu yang dibutuhkan bakteri antara kontak pertama hingga munculnya gejala penyakit kusta sangat lama, dimulai dari tiga hingga lima tahun. Bahkan seseornag bisa lho tidak terinfeksi sampai 20 tahun setelah kontak denganpenderita.

2 dari 3 halaman

Ciri dan Gejala Awal Penyakit Kusta

Ilustrasi Punggung © Diadona

Masa inkubasi atau masa dari infeksi hingga munculnya gejala pertama pada penderita memiliki rentang waktu yang tak menentu, membuat penyakit kusta sulit dilihat gejalanya.

Melsnir laman Medicinet, gejala awal penyakit kusta dimulai dari area tubuh yang lkebih dingin trus penderita muali kehilanga sensasi di kulit tersebut. Lalu, gejala berkembang dengan memucatnya area kulit dan kerusakan mata, mulai dari mata kering.

  • Bercak kulit yang berubah warna, biasanya datar, yang mungkin mati rasa dan terlihat pudar (lebih terang dari kulit di sekitarnya)
  • Pertumbuhan (nodul) di kulit
  • Kulit tebal, kaku atau kering
  • Bisul tidak nyeri di telapak kaki
  • Pembengkakan atau benjolan tanpa rasa sakit di wajah atau daun telinga
  • Kehilangan alis atau bulu mata

Bial gejala kusta mulai menyerang saraf, maka gejala yang muncul berupa:

  • Mati rasa pada area kulit yang terkena
  • Kelemahan atau kelumpuhan otot (terutama di tangan dan kaki)
  • Saraf yang membesar (terutama di sekitar siku dan lutut serta di sisi leher)
  • Masalah mata yang dapat menyebabkan kebutaan (saat saraf wajah terpengaruh)

Untuk mendeteksi apakah benar gejala tersebut adalah gejala kusta, perlu dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter melalu biopsi dengan menghilangkan sepotong kecil kulit atau syaraf dan dilakukan pengujian laboratorium.

Sejauh ini ada tiga sistem untuk mengelompokkan jenis kusta, yang membagi kusta tersebut menjadi beberapa jenis.

Misalnya nih, dengan klasifikasi berdasarkan respon imun yang dimiliki penderitanya. Sementara itu, ada juga pengelompokan yang dilakukan oleh WHO yang dilakukan berdasarkjan jenis dan jumlah area kulit yang terkena.

Sementara untuk studi klinis menggunakan maping dalam sistem Ridley-Jopling. Terdapat lima klasifikasi berdasarkan keparahan gejala penyakit kusta ini.

Apa saja?

Kusta tuberkuloid

Gejala penyakit kusta ini berupa beberapa lesi datar, bisa berukuran besar dan mati rasa, dan beberapa diantaranya melibatkan saraf penderitanya. Penyakit kusta tuberkuloid Dapat sembuh dengan sendirinya, bertahan, atau dapat berkembang ke bentuk yang lebih parah

Kusta Tuberkuloid Perbatasan

Lesi mirip dengan penyakit kusta tuberkuloid tetapi lebih banyak dengan keterlibatan saraf lebih banyak. Penyakit ini bisa banget tetap ada di fase ini, kembali ke kusta tuberkuloid atau berlanjut ke bentuk kusta yang lain.

Kusta Mid-Borderline

Yang gejalanya penyakit ini muncul dengan banyaknya lesi termasuk lesi rata, adanya benjolan, plak, dan munculnya mati rasa. Sama seperti dengan penyakit kusta yang lain, tingkat keparahannya bisa naik atau turun.

Kusta Lepromatosa Perbatasan

Banyaknya lesi, termasuk lesi rata, ada yang berbenjol, plak, nodul, hingga mati rasa.

Kusta Lepromatosa

Yang ditandai dengan banyaknya lesi yang mengandung bakteri, disertai dengan rambut rontok, keterlibatan banyak saraf yang terkena, penebalan saraf tepi, kelemahan tungkai dan adanya kerusakan.

Ada juga satu jenis kusta yang nggak masuk dalam klasifikasi di atas, dan merupakan fase awal dari penyakit kusta ini sendiri. Gejalanya, berupa lesi yang cuman ada di satu titik, berukuran kecil, dan sedikit mati rasa tiap disentuh.

3 dari 3 halaman

Obat Penyakit Kusta

Ilustrasi Obat © Diadona


Nggak perlu khawatir, karena penyakit kusta ini bsia disembuhkan. Dalam dua dekade terakhir ini, terdapat 16 juta penderita penyakit kusta yang sembuh. Selain itu, WHO juga menyediakan pengobatan gratis kepada semua penderita melalui pengobatan multidrug, dan telah dimulai sejak tahun 1995 lalu.

Pengobatannya dilakukan dengan melihat jenis penyakit kusta yang diderita. Antibiotik diberikan untuk mengobati adanya infeksi. Untuk pengobatan yang lebih ampuh, disaranakn untuk menggunakan dua atau lebih antibiotik dalam jangka panjang, antara enam bulan hinga satu tahun.

Antibiotik yang diberika, diantaranya:

  • Dapson (Aczone)
  • Rifampin (Rifadin)
  • Clofazimine (Lamprene)
  • Minocycline (Minocin)
  • Ofloxacin (Ocuflux)

Bila penyakit kusta terlambat dideteksi dan diobati, bukan nggak mungkin gejalanya akan lebih parah dan menyebabkan komplikasi berikut:

  • Pengrusakan
  • Kerontokan rambut , terutama pada alis dan bulu mata
  • Kelemahan otot
  • Kerusakan saraf permanen di lengan dan kaki
    Ketidakmampuan untuk menggunakan tangan dan kaki
  • Hidung tersumbat kronis , mimisan , dan kolapsnya septum hidung
  • Iritis , yang merupakan peradangan pada iris dari mata
  • Glaukoma , penyakit mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik
    kebutaan
  • Disfungsi ereksi (DE)
  • Infertilitas
  • Gagal ginjal

Casra terbaik untuk mencegah penyakit kusta, yakni dengan menghindari kontak jangka panjang dan jarak dekat dengan penderita yang tidak mendaptkan pengobatan.

Oke, penampakan penyakit kusta ini memang sedikit menyeramkan sih, tapi bukan berarti bahaya banget dan bikin penderitanya seolah kena kutukan. Dengan perawatan yang tepat, kusta bisa saja sembuh kok.

Beri Komentar