© Jcomp / Freepik.com
Semakin bertambahnya usia, pasti kita akan lupa dengan kejadian-kejadian di masa lalu. Bisa lupa semuanya, atau hanya ingat sebagian besarnya saja. Itu wajar, karena begitulah cara otak bekerja, menghapus ingatan-ingatan lama agar otak dapat menampung informasi baru.
Tapi, tahukah kamu, ada di dunia ini yang bisa menampung seluruh ingatan di dalam hidupnya?
Melansir dari Medical News Today, penyakit ini disebut dengan hyperthymesia, sebuah kondisi di mana orang yang mengidapnya dapat mengingat semua persitiwa dalam hidupnya dengan sangat teliti.
Ilustrasi Perempuan Berpikir © freepik.com/drobotdean
Karena umumnya manusia akan melupakan ingatan-ingatan di masa lalu, orang dengan hyperthymesia tidak. Ia akan terus mengingatkan setiap rinci kejadiannya. Makanya, penyakit ini sangatlah idap. Hanya beberapa orang saja.
Karena kemampuannya bisa mengingatkan dengan detail kejadian masa lalu, penyakit ini ada yang menganggap sebagai anugerah. Tapi, bagaimana jika ada peristiwa yang sangat menyedihkan? Tentu itu bukan perkara mudah untuk menahan rasa sakit karena selalu bisa mengingatnya.
Makanya, hyperthymesia juga disebut dengan highly superior autobiographical memory (HSAM).
Kenapa disebut demikian? Karena orang dengan hyperthemia bisa mengingat setiap kejadian dengan rinci. Tanggal, tempat, bahkan informasi-informasi yang seharusnya sangat sulit untuk diingat bisa diingat.
Namun, orang dengan hyperthymesia memiliki ciri gangguan obsessive-compulsive disorder (OCD), menunjukan kecenderungan yang obsesif. Kedua kondisi ini juga mempunyai perbedaan stuktural di daerah tertentu. Tapi, tidak ada hubungan yang pasti antara hyperthymesia dan juga OCD.
Bagaimana orang bisa mempunyai hyperthymesia? Ada tiga faktor kemungkinan kenapa hal itu bisa terjadi.
Ilustrasi Perempuan Berpikir © freepik.com/drobotdean
Yang pertama adalah karena faktor biologis. Seseorang dengan hyperthymesia mungkin mempunyai otak yang hiperaktif di bagian tertentu seperti amigdala. Bisa juga di bagian parietal superior, dan inferior.
Bisa juga karena genetik. Tapi masih belum juga. Yang terakhir bisa karen kondisi psikologis. Orang-orang dengan hyperthymesia mungkin secara obsesif memikirkan pengalaman mereka sebelumnya.
Nah, memikirkan peristiwa-peristiwa tersebut secara berkala dapat memperkuat kemampuan untuk mengingatnya, sehingga ingatan mereka pun bisa bertahan.
Kalau dilihat sekilas, orang dengan hyperthymesia emang keren, bisa mengingat segala hal. Tapi percayalah, rasanya jadi begitu berat, apalagi jika ada momen menyedihkan yang bikin hati terasa tertusuk jarum.
Kalau udah tahu, jangan sekali-kali kamu berbohong sama orang dengan hyperthynesia. Dia bisa mengingat semuanya dengan detail!
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak