Pengertian NAPZA, Jenis, Bahaya, Dampat, Serta Pencegahannya

Reporter : Novi Hardita Larasati
Selasa, 7 Juli 2020 09:57
Pengertian NAPZA, Jenis, Bahaya, Dampat, Serta Pencegahannya
NAPZA adalah narkotika dan obat yang berbahaya.

NAPZA adalah semua zat kimiawi yang jika dimasukkan ke dalam tubuh, baik secara oral maupun disuntik, bisa mempengaruhi psikologis, kecanduan hingga ketergantungan bagi seseorang.

Sedangkan dari sumber lain menjelaskan bahwa NAPZA adalah jenis obat-obatan terlarang yang bisa menimbulkan kecanduan seseorang, bahkan mengalami overdosis.

Lalu, apa singkatan dari NAPZA?

NAPZA adalah singkatan dari Narkoba, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif, yang dilarang oleh digunakan oleh semua orang karena bisa menimbulkan ketergantungan.

Nah, supaya kamu lebih paham tentang NAPZA, langsung saja simak ulasan berikut ini yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

1 dari 5 halaman

NAPZA adalah © Diadona

Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa NAPZA adalah narkoba atau obat-obatan terlarang yang saat ini mulai berkembang dan ngetrend di kalangan remaja.

Hal ini terlihat dari ditemukannya para pengguna NAPZA di kota besar maupun kota kecil yang kebanyakan masih berusia remaja, bahkan tidak jarang masih ada yang anak-anak.

Selain itu, secara umum narkoba dibedakan menjadi tiga kategori yang berdasarkan efeknya. Adapun jenis-jenis NAPZA adalah sebagai berikut:

2 dari 5 halaman

1. Depresan.

Jenis NAPZA depresan akan bekerja untuk memperlambat pesan yang dikirim ke dan dari otak. Seperti alkohol, heroin, morfin, dan ganja.

2. Stimulan

Kebalikan dari depresan, jenis obat ini justru mempercepat pesan yang dikirim ke dan dari otak. Sehingga efek yang dihasilkan dari penggunaan NAPZA adalah lebih bersemangat dan bahagia.

3. Halusinogen

Obat yang bisa mengubah persepsi tentang kenyataan. Contoh obat NAPZA adalah seperti magic mushroom, LSD, ekstasi dan ganja.

3 dari 5 halaman

NAPZA apa saja yang termasuk kelompok psikotropika?

NAPZA adalah © Diadona

NAPZA yang merupakan kelompok psikotropika adalah heroin, alkohol, sabu-sabu, dan kokain. Meski sudah jelas dilarang digunakan, namun saat ini banyak sekali para remaja yang masih mencoba obat-obatan terlarang tersebut.

Padahal efek samping atau bahaya mengonsumsi NAPZA adalah terjadinya kerusakan sistem pernapasan, penyakit kardiovaskular, kerusakan hati dan otak, serta gangguan saluran pencernaan.

Sehingga, untuk mengetahui seseorang menggunakan NAPZA adalah dengan beberapa ciri berikut ini:

- Sering sakit
- Mudah mengalami perubahan suasana hati
- Impulsif
- Halusinasi dan delusi
- Cenderung menarik diri dari keramaian

4 dari 5 halaman

Apa saja penyebab para remaja menggunakan NAPZA?

NAPZA adalah © Diadona

Umumnya, penyebab penggunaan NAPZA para remaja adalah lingkungan. Namun, di sisi lain, kondisi ini juga bisa dialami oleh penderita yang mengalami gangguan mental, seperti bipolar atau skizofrenia.

Sehingga seseorang yang menderita gangguan mental akan lebih mudah menyalahgunakan NAPZA yang awalnya bertujuan untuk meredakan gejala yang dirasa.

Selain rasa ingin tahu yang tinggi, adapula faktor lain yang nosa meningkatkan risiko seseorang melakukan penyalahgunaan NAPZA adalah memiliki masalah hubungan dengan pasangan, kerabat, atau keluarga.

Diagnosis penyalahgunaan NAPZA yang sudah mencapai fase kecanduan, tentu akan melibatkan psikiater. Selain itu, untuk mendiagnosis pemakai NAPZA bisa menggunakan serangkaian tes, seperti tes urine atau darah. Hal ini bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh.

5 dari 5 halaman

Pencegahan NAPZA

NAPZA adalah © Diadona

Jika teman atau kerabat kamu sudah mulai mencoba obat terlarang ini, maka salah satu langkah terbaik pencegahan penyalahgunaan NAPZA adalah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar mereka tidak terjerat kembali sebagai pengguna narkoba.

Selain itu, pencegahan NAPZA adalah dengan memberikan Pendidikan tentang pengetahuan narkoba, serta bimbingan sosial melalui kunjungan rumah.

Sebab, dukungan dari keluarga dan kerabat sangatlah berpengaruh. Oleh sebab itu, pasien dianjurkan untuk bersikap terbuka kepada mereka, dan jangan ragu untuk menyampaikan apa yang ingin dikeluhkan.

Beri Komentar