© Shutterstock.com
Baby blues syndrome adalah kondisi di mana seorang ibu mengalami depresi ringan setelah melahirkan. Meskipun terkadang terlihat sepele, kondisi ini dapat berdampak negatif baik bagi ibu maupun bayi jika tidak ditangani dengan cepat.
Masalah kesehatan mental ini sering menyebabkan ibu merasa lebih emosional dan sensitif setelah melahirkan, seperti mudah sedih, marah, dan menangis. Apa penyebab seorang ibu mengalami baby blues? Bagaimana pencegahan baby blues dan ciri-ciri baby blues? Simak uraian Diadona yang dilansir dari berbagai sumber berikut:
© Diadona
Proses melahirkan merupakan momen yang penuh tantangan bagi setiap ibu. Kelahiran seorang bayi dapat memicu berbagai emosi yang kuat, mulai dari bahagia, sedih, takut hingga cemas. Namun ternyata pada beberapa ibu, kondisi ini juga bisa menyebabkan depresi.
Perubahan kehidupan seorang perempuan pasca melahirkan bisa menyebabkan terjadinya perubahan suasana hati yang drastis, berupa perasaan cemas dan sedih, yang disebut dengan baby blues.
Biasanya, gejala baby blues syndrome memuncak pada hari ke-3 hingga ke-4 setelah melahirkan dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Namun, kondisi ini tidak boleh diabaikan begitu saja.
Dilansir dari Healthline, sebanyak 80% ibu setelah melahirkan mengalami baby blues. Artinya, sebanyak 4 dari 5 ibu baru mengalaminya. Dan bila seseorang lolos dari fase ini, bisa dibilang dia adalah orang yang beruntung.
Baby blues biasanya muncul beberapa hari setelah melahirkan. Namun bila momen persalinan menyisakan trauma yang dalam bagi ibu, baby blues bisa saja dirasakan lebih cepat.
Umumnya, gejala baby blues akan memuncak pada hari ke 3-4 setelah melahirkan. Kondisi ini berlangsung selama 14 hari. Walaupun demikian, penanganan yang tepat dan cepat akan mencegah ibu menjadi depresi pasca melahirkan (postpartum depression), yang dapat berdampak buruk pada ibu dan bayi.
© Diadona
Hingga saat ini, penyebab pasti dari baby blues syndrome masih belum diketahui. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya baby blues syndrome, antara lain:
Penyebab pasti dari “ baby blues” belum diketahui sampai saat ini. Namun kemungkinan baby blues terjadi karena perubahan hormon selama kehamilan dan setelah bayi lahir.
Setelah melahirkan, tubuh seorang ibu mengalami perubahan kadar hormon yang signifikan. Penurunan drastis dalam kadar hormon progesteron dan estrogen dapat memicu perubahan suasana hati, perasaan lelah, dan perasaan tertekan.
Perubahan hormonal ini dapat menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang mengakibatkan depresi pada ibu baru.
Nggak hanya itu aja, kelahiran seorang bayi di tengah keluarga bisa memicu banyak perubahan. Ada gangguan tidur dan gangguan rutinitas yang dialami oleh orang tua, perubahan emosi, pengalaman melahirkan dan lainnya berkontribusi terhadap peruabahn perasaan seorang ibu.
Makanya itu, dukungan dari suami, keluarga dan orang terdekat sangat pentig dalam menjaga mental seorang ibu.
Pola tidur yang tidak teratur pada bayi baru lahir sering kali menyebabkan ibu terbangun di malam hari. Hal ini mengakibatkan ibu mendapatkan waktu tidur yang kurang.
Kurangnya waktu istirahat yang disertai dengan tugas-tugas sehari-hari dalam mengurus bayi dapat menyebabkan kelelahan pada ibu, yang pada akhirnya dapat memicu gejala baby blues.
Wanita dengan riwayat gangguan kesehatan mental memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami baby blues. Terutama jika ibu memiliki riwayat depresi, gangguan kecemasan, atau bipolar, maka risiko terjadinya baby blues syndrome dapat meningkat.
© Diadona
Beberapa gejala yang biasanya muncul saat seorang wanita mengalami baby blues syndrome adalah sebagai berikut:
Gejala baby blues yang utama adalah ibu jadi mudah marah dan tersinggung. Ibu bisa jadi gampang marah pada orang sekitar akibat perkataan atau tindakan yang sebenarnya baik-baik saja. Akibatnya, ibu juga bisa gampang murah kepada bayi saat bayi mereka rewel atau menangis.
Satu menit pertama mungkin kamu merasa happy, lalu menit berikutnya kamu merasa sedih. Perubahan mood yang tiba-tiba ini sangat mungkin terjadi sebagai gejala baby blues yang kamu alami.
Biasanya ibu yang baru melahirkan memiliki nafsu makan yang tinggi, terutama jika sedang memberikan ASI eksklusif. Namun, pengidap baby blues syndrome seringkali kehilangan nafsu makan dan merasa tidak bersemangat untuk makan.
Salah satu gejala yang paling umum dialami oleh mereka yang mengalami baby blues syndrome adalah sering menangis tanpa alasan yang jelas. Biasanya ibu tiba-tiba menangis dan merasa cemas secara berlebihan tentang sesuatu.
Ibu baru memang akan mengalami kelelahan akibat mengurus bayi, namun pada ibu yang mengalami baby blues, ibu muda bisa saja merasa mudah kehilangan energi.
© Diadona
Baby blues syndrome umumnya akan hilang dalam kurun waktu sekitar dua minggu. Namun demikian, penting untuk mengendalikan kondisi ini agar tidak berkepanjangan hingga berubah menjadi post pantrum depression.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam penanganan baby blues syndrome:
Kurang istirahat menjadi salah satu penyebab baby blues syndrome. Ibu dapat memanfaatkan waktu tidur bayi untuk beristirahat. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari suami dan anggota keluarga lainnya agar dapat bergantian dalam mengurus bayi sehingga Anda dapat beristirahat dengan baik.
Berbagi perasaan dengan orang terdekat merupakan cara yang efektif untuk meredakan baby blues. Ibu dapat mencurahkan kekhawatiran kepada keluarga atau teman dekat untuk mengurangi perasaan cemas.
Beri waktu diri sendiri untuk pulih setelah melahirkan. Sebagai seorang ibu baru, kamu nggak harus menghandle semuanya sendirian kok. Biarkan tubuh kamu pelan-pelan beradaptasi dengan kehidupan baru ini.
Catat tentang apa yang bikin kamu sedih, apa yang kamu pikirkan, apa yang bikin kamu bahagia. Jurnal ini akan membantu kamu mengenali gejala, memetakan pemicunya dan berlatih cara mengendalikannya.
Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog guna menangani gejala baby blues yang kamu alami, terutama jika gejala tersebut tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu.
Melakukan olahraga secara rutin adalah cara lain untuk mengatasi baby blues syndrome. Olahraga dapat membantu ibu mengalihkan kecemasan, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kualitas tidur.
Baby blues terjadi karena banyak hal yang terkait dengan perubahan kehidupan dan tubuh ibu yang baru saja melahirkan dan tidak ada kaitannay dengan kurangnya kasih sayang ibu kepada anaknya.
Bila ada orang terdekatmu yang mengalami gejala baby blues seperti di atas, segera beri pertolongan ya!
Lagi Jalan Bareng Aaliyah Massaid, Ekspresi Thariq Halilintar Disebut Netizen Seperti Punya Beban
Viral Lagi, Video Syur Diduga Mirip Rebecca Klopper Berdurasi 11 Menit
Profil Ikram Rosadi, Suami Baru Larissa Chou yang Kelola Perumahan Elit
10 Potret Dwi Sasono Jadi Pemain Terbaik di Ajang Bahkan Voli, Tanding Sengit Lawan The Prediksi