Kamu Tukang Tidur? Bukan Berarti Malas, Bisa Jadi Karena Faktor Genetik

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Selasa, 21 Januari 2020 12:34
Kamu Tukang Tidur? Bukan Berarti Malas, Bisa Jadi Karena Faktor Genetik
Beberapa orang membutuhkan tidur yang lebih lama dari lainnya, ternyata faktor genetik bisa jadi penyebabnya.

Sebagian orang dapat bertahan dan tetap beraktifitas seperti biasa meski hanya tidur selama beberapa jam saja. Sedangkan sebagian lainnya perlu tidur selama 8 hingga 10 jam agar tetap sehat dan bugar. Presiden Amerika saat ini yaitu Donald Trump mengaku jika ia hanya butuh waktu tidur selama 3-4 jam saja tiap malamnya.

Secara keseluruhan, tidur masih merupakan hal yang relatif misterius. Meskipun menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup kita dalam tidur, peran tidur yang sesungguhnya masih belum diketahui.

Yang kita ketahui bahwa tidur merupakan konsolidasi memori dan mungkin memberi sel dan jaringan kesempatan untuk beristirahat, regenerasi, dan membersihkan penumpukan sampah metabolisme untuk hari itu.

Dilansir dari healthline (15/12), suatu penelitian menunjukkan jika waktu tidur yang dibutuhkan tiap orang memang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada faktor genetik yang dimiliki.

1 dari 1 halaman

Ilustrasi Tidur © Diadona

Menurut penelitian, faktanya begitu banyak gen tampaknya terlibat. Hal ini menunjukkan bahwa durasi tidur dalam populasi alami dapat dipengaruhi oleh berbagai proses biologis, yang mungkin menjadi alasan mengapa tujuan tidur begitu sulit dipahami.

Namun kabar baiknya adalah bahwa baik orang yang tidur dengan durasi yang lama maupun yang tidak, hal ini tidak mempengaruhi lama hidup seseorang. Yang mana hal ini tentu merupakan kabar baik.

Meskipun ini hanya sebagian kecil dari teka-teki yang sangat besar dan dalam tidur sendiri masih banyak yang para penelitipun masih belum mengetahui. Namun penelitian tambahan menggunakan populasi manusia kemungkinan akan menawarkan lebih banyak wawasan tentang fenomena aneh yang kita sebut tidur.

Beri Komentar