Jangan Cuma Fokus Virus Corona, Ternyata Pasien DBD Nggak Kalah Banyaknya lho!

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Kamis, 26 Maret 2020 15:40
Jangan Cuma Fokus Virus Corona, Ternyata Pasien DBD Nggak Kalah Banyaknya lho!
Selain Covid-19, ternyata kasus DBD juga semakin meninggi di Indonesia.

Jangan Cuma Fokus Virus Corona, Ternyata Pasien DBD Nggak Kalah Banyaknya!

Penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona sudah menyebar luas ke berbagai negara, bahkan Indonesia. Covid-19 tentu membuat kita semua khawatir, maka di berbagai negara bahkan Indonesia telah meminta warganya untuk tetap di tinggal di rumah saja agar pencegahan penyebaran Covid-19 maksimal.

Tapi ternyata, ada penyakit berbahaya lain yang sedang banyak terjadi di Indonesia. Ya, berhubung cuaca Indonesia sekarang ini ekstrem, kadang panas banget lalu hujan deras, kasus penyakit DBD menjadi meningkat.

1 dari 3 halaman

1. Jumlah Kasus DBD Mengalahkan Covid-19

Jumlah kasus Covid-19 memang semakin ke sini semakin bertambah jumlahnya. Data yang diambil dari Kawalcovid19 per 26 Maret ini menunjukkan kasus covid-19 di indonesia saat ini berjumlah 790, dengan detail 701 dalam perawatan, 31 sembuh, dan 58 meninggal. Masyarakat fokus sekali terhadap kasus ini.

Namun di samping itu, masyarakat menjadi kurang perhatian dengan penyakit berbahaya lain yang terus meningkat jumlahnya, yaitu DBD. Per 15 Maret 2020 saja, melansir dari Katadata.co.id, jumlah penderita DBD saja sudah mencapai 25.693, dengan catatan 164 meninggal.

2 dari 3 halaman

2. Penyakit DBD

Melansir dari Halodoc, penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus tersebut ditularkan oleh nyamuk yang bernama Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Cara penularannya adalah nyamuk tersebut menggigit darah dari orang yang telah terinfeksi virus dengue, dan kemudian nyamuk tersebut menggigit orang lain sehingga terinfeksilah dia.

Umumnya, gejala seseorang yang terkena DBD adalah suhu tubuh meningkat (demam) hingga mencapai 39 derajat yang berlangsung sampai sekitar seminggu (7 hari), kepala sakit, muntah-muntah, muka memerah, kadang tenggorokan sampai ikut sakit.

Dari pada sudah terinfeksi DBD dan akhirnya kesusahan untuk penyembuhan, lebih baik mencegah bukan? Dari dulu, kita sering mendengar dengan sebutam gerakan 3M plus. Apa itu? Ya, mereka adalah Menguras bak mandi, Menutup rapat tempat penampungan air, dan Menyingkarkan atau Mendaur Ulang barang-barang bekas yang kira-kira bisa menampung genangan air yang bisa menjadi tempat bertelurnya nyamuk.

Sedangkan gerakan plusnya bisa menggunakan obat nyamuk, memelihara ikan di penampungan air, menaburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air yang kira-kira sulit dibersihkan, serta menanam tanamaan pengusir nyamuk dan berpakaian saat tidur.

3 dari 3 halaman

Meski Covid-19 emang sedang membuat kita khawatir, perlu juga untuk kita memerhatikan penyakit DBD ini. Sebab, cuaca sedang lagi ekstremnya. Jadi, nggak ada salahnya kita melakukan tindak pencegahan juga untuk penyakit berbahaya yang satu ini.

Beri Komentar