Ini Alasan Mengapa Penderita Kanker Paru-Paru Lebih Beresiko Mengalami Depresi

Reporter : Bagus Prakoso
Kamis, 26 Desember 2019 11:44
Ini Alasan Mengapa Penderita Kanker Paru-Paru Lebih Beresiko Mengalami Depresi
Penderita kanker paru-paru lebih berisiko mengalami depresi

Tahu kah kamu, dari penelitian terbaru, satu dari tiga pasien yang terdiagnosa mengidap kanker paru-paru telah mengalami depresi. Bentuk depresi itu beragam dari yang sedang hingga parah.
Tidak hanya perokok, sebagian besar perokok pasif menjadi pengidap kanker paru-paru terbanyak. Di India, Kanker paru-paru menjadi penyebab kematian terbanyak untuk laki-laki.

 

1 dari 4 halaman

Studi mengukur tingkat psikologi dan fisik

Dilansir dari boldsky.com (7/12) Studi melibatkan 186 pasien yang terdiagnosa mengidap kanker paru-paru stadium akhir. Penelitian dilakukan dengan percakapan diamana gejala psikologi, fisik, dan tingkat stres telah diukur.
Dari hasil penelitian 8 persen pasien mengalami depresi tingkat berat dan 28 persen mengalami depresi sedang.

2 dari 4 halaman

Depresi Akibat Kanker meningkatkan rasa sakit, kecemasan, dan stres

Sebagian besar pasien mempunyai gejala kanker yang pearah seperti batuk berdarah, nyeri tulang dan sebagainya. Depresi yang muncul mengakibatkan gejala sehari-hari semakin parah.

3 dari 4 halaman

Depresi akibat dari harapan hidup yang rendah

Mayoritas responden dengan diagnosa hidup yang rendah memicu pasien untuk melakukan bunuh diri.

4 dari 4 halaman

Penderita butuh perhatian yang lebih

Depresi bagi penderita kanker perlu ditindak secara serius. Karena hal ini bisa memicu harapan hidup penderita kanker. Salah satu penyebab paling serius kematian akibat kanker paru-paru adalah depresi itu sendiri.

Secara global, 12,4 persen penderita kanker paru-paru mengidap depresi. Hal ini dikarenakan gejala fisik yang berat seperti batuk, bersin, turunnya berat badan, insomnia, kelelahan, dan sakit pada dada, mengganggu kualitas hidup yang memicu terjadinya depresi.

Beri Komentar