© Shutterstock
Berkeringat merupakan cara tubuh untuk menjaga suhunya serta mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Namun, ada orang yang jarang berkeringat meski sudah banyak bergerak, namun ada pula yang keringatnya 'banjir' meskipun aktivitasnya sedikit. Nah, apa yang sebenarnya menyebabkan perbedaan ini bisa terjadi?
© Diadona
Dilansir dari laman Merdeka.com, Menurut dr Eddy Karta, SpKK, semua ini bergantung pada aktivitas kelenjar keringat. Kelenjar keringat adalah bagian dari tubuh yang diatur oleh saraf otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.
Saraf otonom simpatis bertugas mempersiapkan seserang dalam kondisi 'fight or flight', yaitu kondisi stres yang membuat seseorang lari atau melawan. Hal ini karena saraf simpatis merangsang adrenalin dan kelenjar keringat menjadi aktif.
© Diadona
Sedangkan parasimpatis yang mengatur agar tubuh berada dalam posisi tenang istirahat. " Hal ini menjelaskan ada seseorang yang berkeringat banyak, faktornya adalah kondisi stres tadi, faktor metabolisme karena keringat dibutuhkan untuk mengatur suhu tubuh agar stabil," ujar dokter yang praktik di EDMO Clinic Jakarta Selatan tersebut.
Selain itu, perbedaan produksi keringat menurut dr Eddy juga bisa disebabkan karena faktor genetik. Nah, benarkah jika perbedaan bentuk tubuh dan berat badan juga memengaruhi produksi keringat?
© Diadona
dr Eddy menjelaskan bahwa faktanya tidak bisa dipastikan bahwa orang gemuk akan lebih mudah berkeringat dibandingkan orang kurus. Sebab keringat yang banyak menentukan tingginya metabolisme.
" Seseorang yang memiliki basal metabolic rate (BMR) atau metabolisme yang tinggi akan cenderung lebih mudah berkeringat. BMR ini akan menurun dengan semakin bertambahnya usia. Pada saat seorang baik gemuk atau kurus banyak berkeringat, biasanya ditujukan untuk menurunkan suhu tubuh," imbuh dr Eddy.
Keringat berlebih saat sore atau dalam kondisi sejuk juga bisa pertanda penyakit tertentu misalnya tuberkulosis, yang dalam hal ini juga sering diderita oleh orang yang penampilannya cenderung kurus.
Ada pula kondisi bernama hiperhidrosis alias kondisi di mana tubuh memproduksi keringat dalam jumlah yang sangat tak biasa. Konon sekitar tiga persen dari populasi dunia mengalami kondisi ini. Aktor Ben Hull adalah salah satu orang dengan kondisi ini.
Pada orang dengan hiperhidrosis, kelenjar apokrinnya terlalu aktif, sehingga produksi keringat akan menjadi lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk mendinginkan tubuh.
Diketahui ada 2 jenis hiperhidrosis yaitu:
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan