Asap Rokok dapat Menyebabkan Gangguan Pendengaran pada si Anak, Benarkah?

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Selasa, 31 Desember 2019 08:55
Asap Rokok dapat Menyebabkan Gangguan Pendengaran pada si Anak, Benarkah?
Isu tentang bahaya menjadi perokok pasif memang sudah tersebar di sana-sini. Tapi, ada yang mengatakan bahwa asap rokok juga bisa mengganggu pendengaran si buah hati. Emang benar, ya?

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya bahagia. Salah satu kebahagian itu bisa didapatkan dengan memiliki kesehatan yang baik. Ironisnya, beberapa orang tua memimpikan hal ini sementara nggak sedikit dari mereka yang merokok.

Padahal, meskipun perokok pasif, merokok bisa berdampak buruk pada kesehatan si anak. Rumornya, asap rokok yang dihirup si anak dapat mengganggu pendengaran si anak. Tapi, apakah benar demikian?

1 dari 2 halaman

Ibu Mengandung yang Merokok

Mari mulai dengan kasus jika sang ibu yang mengandung adalah seorang perokok aktif atau bahkan seorang perokok pasif.

Dijelaskan Boldsky (04/12) sebelumnya, entah sang Ibu merokok saat hamil atau perokok pasif, hal ini dapat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan bagi sang bayi yang masih dalam kandungan.

Sebuah penelitian menjelaskan bahwa asap rokok yang diekspos ke janin dapat menyebabkan cacat genetik tertentu, penuruan aktivitias otak, lemahnya paru-paru, dan sebagainya, bahkan bisa menyebabkan komplikasi selama persalinan.

2 dari 2 halaman

Asap Rokok Mengganggu Pendengaran Sang Anak

Lalu, bagaimana dengan rumor tentang gangguan pendengaran itu?

Terdapat sebuah penelitian yang diterbitkan di The Journal of Physiology, yang menjelaskan bahwa ketika anak-anak berumur 3 bulan sampai 3 tahun yang sudah mulai terpapar asap rokok alias sudah mulai menjadi perokok pasif, itu dapat menyebabkan gangguan pendengaran tertentu.

Hal ini dapat menyebabkan perkembangan yang nggak normal pada batang otak pendengaran, yang tentu saja akan melemahkan kemampuan pendengaran mereka.

 

Jadi kesimpulannya? Ya, asap rokok yang terpapar terus-menerus akan menyebabkan gangguan pendengaran pada si anak. Kamu punya pemikiran lain tentang hal ini? Yuk, sharing di kolom komentar!

 

 

Beri Komentar