Apa Benar Orang yang Memiliki Bipolar Sering Berbohong?

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Kamis, 30 Januari 2020 16:00
Apa Benar Orang yang Memiliki Bipolar Sering Berbohong?
Berbohong dapat dipengaruhi karena adanya manik episode.

Gangguan bipolar terjadi karena fungsi otak yang terganggu menyebabkan perubahan tiba-tiba dalam suasana hati seseorang. Bipolar juga suatu gangguan mental yang melibatkan episode manik.

Tidak seperti perubahan suasana hati yang biasa dialami semua orang, perubahan suasana hati yang dramatis yang terlibat dalam gangguan bipolar dapat berkisar dari mania parah dengan gejala psikotik hingga pikiran bunuh diri. Durasi, tingkat keparahan, dan frekuensi setiap siklus berbeda-beda antar individu.

Beberapa orang mungkin menghabiskan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun pada tingkat rendah atau tinggi, tergantung pada gejala yang mereka alami.

Banyak kerabat, keluarga atau bahkan pasangan dari seorang dengan bipolar yang melaporkan jika mereka yang mengalami bipolar sering berbohong. Apakah hal ini benar?

1 dari 2 halaman

Ilustrasi Wanita Cantik © Diadona

Berbohong bukanlah gejala diagnostik gangguan bipolar, kondisi tersebut memang dapat membuat seseorang lebih rentan untuk berbohong.

Beberapa orang dapat mengalami gejala psikotik dengan gangguan bipolar. Ini termasuk halusinasi ketika orang tersebut dapat melihat, mendengar, atau mencium hal-hal yang tidak dilihat orang lain. Persepsi ini dapat tampak nyata bagi orang yang mengalaminya.

Jadi mereka mungkin berbohong untuk menutupi kesalahan mereka atau untuk meyakinkan diri mereka sendiri atau orang lain bahwa mereka tidak melakukan kesalahan.

Gangguan bipolar dapat meningkatkan kemungkinan seseorang berada dalam situasi ini. Ketika seseorang dengan gangguan bipolar membuat pernyataan yang orang lain anggap tidak benar, mereka tidak sedang berbohong. Karena sebenarnya hal itu adalah hal yang mereka yakini dan anggap benar.

2 dari 2 halaman

Ilustrasi Wanita Galau © Diadona

Namun, hal seperti lah yang dapat menyebabkan anggota keluarga, kerabat atau pasangan melihat orang tersebut sedang berbohong yang disengaja.

Ketidakpercayaan dengan seorang bipolar dapat merusak hubungan dan menghambat dampak dari perawatan berkualitas. Efek ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada kualitas hidup seseorang dengan kondisi tersebut.

Beri Komentar