Foto: Freepik
Kalau kamu lagi diet, ada satu hal penting yang sering luput diperhatikan, yaitu jenis makanan yang kamu konsumsi. Banyak orang masih berpikir selama kalorinya pas, hasilnya bakal jalan. Padahal, kualitas makanan juga punya peran besar.
Nah, salah satu yang paling bikin diet jadi berantakan adalah ultra processed food (UPF). Makanan jenis ini biasanya sudah melewati banyak proses pabrik, penuh tambahan gula, garam, lemak, pengawet, dan perasa buatan, seperti minuman manis kemasan, biskuit, mie instan, hingga sosis dan nugget.
Kenapa makanan ini sebaiknya dikurangi, apalagi saat kamu lagi diet? Yuk, kita bahas satu per satu.
Banyak UPF dibuat supaya rasanya bikin ketagihan. Kombinasi gula, garam, dan lemaknya “diracik” sedemikian rupa sehingga lidah sulit berhenti.
Masalahnya, makanan ini sering rendah protein dan serat. Ini dua komponen yang bikin kenyang lebih lama. Akhirnya, kamu bisa makan banyak tapi tetap cepat lapar. Saat diet, ini jelas bikin susah menjaga defisit kalori.
Pernah nggak makan keripik dengan niat “cuma segenggam”, lalu tahu-tahu habis sebungkus? Nah, itu karena UPF memang didesain untuk susah dihentikan.
Sensasi gurih, manis, atau renyahnya bikin otak kesulitan membaca sinyal kenyang. Akibatnya, kamu cenderung makan berlebihan tanpa sadar.
Kebanyakan UPF berbahan dasar tepung halus dan gula tambahan. Saat kamu makan, gula darah langsung melonjak, tapi kemudian cepat turun.
Hasilnya? Tubuh jadi gampang lemas dan muncul rasa lapar lagi padahal baru makan. Kondisi ini bikin kamu lebih sulit konsisten pada pola diet.
UPF biasanya kaya kalori tapi miskin gizi. Vitamin, mineral, dan antioksidan alami banyak hilang dalam proses pabrik.
Kalau kamu terlalu sering mengandalkan makanan ini, tubuh bisa kekurangan zat penting padahal kalorinya sudah tinggi. Jadi, meski angka timbangan mungkin tidak bergerak, kesehatan justru bisa terganggu.
Asupan gula dan lemak jenuh berlebih dari UPF sering berhubungan dengan kualitas tidur yang buruk dan mood yang gampang naik-turun.
Padahal, tidur cukup dan stabilnya emosi adalah faktor penting dalam keberhasilan diet. Begitu tidur berantakan, hormon lapar dan kenyang ikut kacau, bikin kamu makin sulit menahan godaan makanan enak.
Bakteri baik di usus butuh serat dari makanan alami seperti buah, sayur, dan biji-bijian. Sayangnya, UPF umumnya rendah serat dan mengandung aditif yang bisa bikin sebagian orang merasa kembung atau tidak nyaman.
Usus yang sehat akan bantu metabolisme lebih optimal, sebaliknya jika terganggu justru bikin progress diet melambat.
Mengurangi ultra processed food saat diet bukan soal melarang diri menikmati makanan favorit, tapi soal mengendalikan porsinya. UPF bikin gampang overeating, cepat lapar lagi, dan memberi tubuh kalori kosong tanpa gizi berarti.
Dengan lebih banyak memilih makanan segar seperti sayur, buah, protein utuh, dan karbohidrat kompleks, dietmu bukan hanya lebih efektif, tapi juga lebih sehat dalam jangka panjang.
Jadi, bukan berarti kamu nggak boleh sama sekali ngemil biskuit atau makan mie instan. Sesekali boleh, tapi jangan sampai mereka jadi menu utama sehari-hari. Ingat, diet yang berhasil bukan cuma soal timbangan turun, tapi juga kualitas hidup yang lebih baik.
Rossa Tampil Anggun dengan Gaun Bernuansa Palestina karya Ivan Gunawan
8 Ide Aktivitas Sederhana untuk Menguatkan Bonding Ayah-Ibu di Tengah Kesibukan
Putri KW Melaju ke 8 Besar Korea Open 2025 Usai Jinakkan Pai Yu Po, Tantang Unggulan Tuan Rumah
Zodiak yang Jarang Terlihat Romantis, Tapi Sebenarnya Sweet Banget
Maudy Ayunda Jadi Speaker di Young Global Leader 2025, Bawa Kisah Indonesia ke Panggung Dunia
Rossa Tampil Anggun dengan Gaun Bernuansa Palestina karya Ivan Gunawan
Tasya Farasya Bak Dewi di Perayaan 4 Tahun MOP Beauty, Tampil Glamor dan Penuh Pesona
Rihanna Sambut Putri Pertama, Rocki Lengkapi Keluarga Besar Riri dan A$AP Rocky
Aitana Bonmatí, Ratu Sepak Bola Putri dengan Hattrick Ballon d’Or