Heboh Pesan Peringatan WhatsApp Diretas, Bagaimana Penjelasannya?

Reporter : Firstyo M.D.
Senin, 11 Mei 2020 15:40
Heboh Pesan Peringatan WhatsApp Diretas, Bagaimana Penjelasannya?
Jangan langsung termakan pesan berantai, bisa jadi akun WhatsApp-mu sedang dalam target peretasan!

Baru-baru ini muncul berita lewat pesan berantai yang viral disebar di WhatsApp. Isi pesan tersebut memperingatkan pengguna terkait aksi peretasan yang bisa saja terjadi pada akun WhatsApp pemilik.

"Bapak/Ibu, kalau di hp Bapak/Ibu tiba2 muncul pesan seperti di atas, tolong JANGAN di OKE ya, tapi klik di verifikasi. Itu tanda hp Bapak/Ibu akan dibajak wa nya. Kalau sudah dibajak bisa dipakai untuk pinjam uang dll atas nama Bapak/Ibu. Mohon berhati-hati. Terima kasih," demikian isi pesan tersebut.

Pesan tersebut dilengkapi pula dengan tautan berisi gambar notifikasi yang memberitahukan bahwa nomor yang dipakai sudah didaftarkan di perangkat lain sehingga pengguna diminta melakukan verifikasi terlebih dahulu.

"Nomor telepon Anda tidak lagi terdaftar di WhatsApp pada telepon. Mungkin karena Anda telah mendaftarkannya pada telepon lain. Jika Anda tidak melakukan ini, verifikasi nomor telepon Anda untuk masuk kembali ke akun Anda," tulis notifikasi itu, disertai tombol 'Verifikasi' dan 'Oke'.

1 dari 4 halaman

Pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya, mengungkapkan pada Tekno Liputan6.com bahwa isi pesan tersebut sebenarnya dapat dibedah menjadi tiga poin; imbauan untuk tidak klik ok, tanda bahwa WhatsApp diretas, dan penggunaan untuk meminjam uang dan lain-lain.

" Poin pertama adalah jangan klik Oke, tapi Verifikasi. Perlu diketahui, message ini hanya akan muncul kalau kita pindah nomor, atau WhatsApp berhasil diambil orang lain, kalau memang sudah menyetujui SMS verifikasi," tutur Alfons.

Dikatakan oleh Alfons bahwa pesan tidak akan muncul apabila pengguna tidak menyetujui SMS verifikasi yang lebih dulu diterima. Notifikasi yang muncul adalah hasil dari persetujuan pengguna untuk melakukan pergantian perangkat.

2 dari 4 halaman

Untuk poin kedua, Alfons mengatakan bahwa dengan adanya notifikasi, sebenarnya akun WhatsApp sudah berada di tangan peretas.

" Notifikasi tersebut tanda WhatsApp anda sudah dibajak. Tand WhatsApp (masih) akan dibajak adalah SMS verifikasi," ujarnya.

" Tanpa menyetujui SMS yang masuk, notifikasi pesan di itu tidak akan muncul."

3 dari 4 halaman

Lalu untuk poin ketiga, Alfons mengatakan bahwa itu merupakan bentuk penyalahgunaan yang umum. Setelah membajak WhatsApp, lalu pembajaknya akan menggunakan untuk meminjam uang sehingga mengancam nama baik pemilik asli.

" Kalau untuk melakukan peminjaman uang ke teman, bisa dilakukan rekayasa sosial. Misalnya, pura-pura tersesat atau dengan modus peminjaman dari atasan ke bawahan," tutur spesialis di Vaksincom ini.

4 dari 4 halaman

Untuk melakukan pencegahan peretasan akun WhatsApp, Alfons mengatakan bahwa pengguna harus mengaktifkan sistem verifikasi dua langkah.

Sementara itu, jika akun WhatsApp sudah terlanjur terbajak, maka beri kabar ke seluruh relasi sesegera mungkin agar tidak ada yang menjadi korban penyalahgunaan.

Lebih lanjut, Alfons mengatakan bahwa mengambil alih akun WhatsApp yang sudah diretas sebenarnya cukup mudah.

" Caranya bagaimana? Install ulang WhatsApp, ikuti langkah-langkahnya. Masukkan nomor (yang terdaftar), masukkan kembali nomor verifikasi atau klik tautan di SMS. Bisa diambil lagi akun Anda," ujarnya mengakhiri penjelasan.

Hati-hati dengan semua pesan yang kamu terima ya, guys. Baca bener-bener dan jangan asal klik.

Beri Komentar