Tengkleng, Sebuah Kuliner Rakyat Jelata yang Kini Naik Kelas! Hayo Kelas Berapa?

Reporter : Arif Mashudi
Sabtu, 4 April 2020 18:49
Tengkleng, Sebuah Kuliner Rakyat Jelata yang Kini Naik Kelas! Hayo Kelas Berapa?
Boleh lah kalau nanti main ke Solo nyicipin Tengkleng ini.

Kota-kota bersejarah pasti punya nilai plus tersendiri tentang kebudayaanya. Salah satunya adalah Kota Solo, Kota ini kental sekali akan nilau kebudayaanya. Mulai dari kegiatan adat, hingga hal seperti sajian kuliner.

Salah satu kuliner khas Kota Solo adalah Tengkleng. Makanan yang berbahan dasar tulang kambing ini adalah salah satu mahakarya masyarakat Solo yang sudah turun temurun.

1 dari 2 halaman

Pertanyaanya addalah, kenapa harus tulang kambing? Kok nggak daging kambing saja?

Dahulu daging kambing adalah barang istimewa. Tentu saja yang bisa menikmati hanyalah para bangsawan dan juga kompeni-kompeni Belanda. Jadi para pekerja, tukang masak, dan masyarakat biasa hanya bisa menikmati tulang kambing yang masih ada sedikit daging yang menempel.

Namun, meskipun hanya tulang kambing dan beberapa tempelan daging, masyarakat solo berhasil memasak sajian ini dengan sangat lezat. Bahkan mereka bisa menyamarkan bau prengus kambing dalam sajian ini.

Tengkleng Solo © Diadona

2 dari 2 halaman

Seiring berjalannya waktu, kelezatan Tengkleng kian diburu orang sebagai kuliner khas Solo. Hingga pada sekitra tahun 80-an keluarga Cendana. Keluarga penguasa Orde Baru tersebut memesan sajian Tengkleng dari salah satu rumah makan di Kota Solo.

Sejak saat itu juga, banyak masyarakat luar solo yang juga memburu makanan ini. Makanan yang dulunya hannya dikonsumsi oleh rakyat jelata kini sudah naik kelas menjadi sajian primadona yang diburu banyak orang.

Ngomong-ngomong, meskipun Tengkleng sudah naik kelas menjadi makanan semua orang, kira-kira Tengkleng naik kelas berapa, ya? Ada yang tahu?

Beri Komentar