Gudeg: Sajian Fenomenal Buatan Prajurit Mataram, Kamu Sudah Tahu?

Reporter : Arif Mashudi
Jumat, 7 Februari 2020 14:53
Gudeg: Sajian Fenomenal Buatan Prajurit Mataram, Kamu Sudah Tahu?
Ini lho asal-usul makanan yang sudha terlanjur fenomenal itu

Iya, Iya, aku tahu kalau semuanya sudah pada tahu kalau Gudeg itu makanan asli Yogyakarta. Aku juga sudah sangat paham kalau kalin semua sudah tahu bahwasannya bahan dasar Gudeg adalah nangka muda dan santan kelapa.

Sebentar, tapi apa kalian tahu siapa yang pertama kali memasak Gudeg? Lalu, mengapa gudeg kok terbuat dari nangka muda dan santan kelapa? Kok gak terbuat dari sayur mayur yang lain? Yang terakhir, Kenapa dinamakan Gudeg? Kok gak dinamakan kentang goreng ataupun yang lain.

Untuk beberapa pertanyaan di atas, sudah pasti kalian masih belum tahu jawabannya. Ini nih ceritanya, simak baik-baik, ya.

1 dari 3 halaman

Dilansir dari berbagai sumber, Gudeg adalah sajian kuliner yang mempunyai sejarah cukup panjang. Konon, makanan yang menjadi ikon Kota Yogyakarta ini sudah ditemukan pada masa Kesultanan Mataram Islam pertama. Jauh lebih dulu dari pada nama kota Yogyakarta digaungkan.

Ketika Kesultanan Mataram Islam hendak didirikan, Panembahan Senopati harus 'babat alas' Alas Mentaok atau membuka hutan belantara untuk memperluas wilayah. Panembahan Senopati memerintah prajurit dan semua kaum pekerja untuk 'babat alas' yang kelak bernama Yogyakarta ini.

2 dari 3 halaman

Ternyata, di Alas Mentaok tersebut terdapat banyak pohon nangka dan kelapa. Pada saat itu, nangka yang sudah matang langsung dimakan dan kelapa muda juga dijadikan minuman. Lalu, apakabar dengan nangka muda dan kepala tua yang begitu banyak?

Nangka muda dan santan yang dihasilkan dari kelapa tadi dimasak dan dijadikan santapan bersama. Banyaknya prajurit dan pekerja pada saat itu, mengharuskan memasak dalam jumlah yang banyak. Dimasaklah nangka muda dengan santan dari kelapa ditambah gula aren, berbagai macam bumbu, serta rempah-rempah, di dalam kuali besar.

3 dari 3 halaman

Dalam memasak nangka tersebut para prajurit dan pekerja menggunakan alat pengaduk berupa alat menyerupai dayung perahu. Teknik mengaduk tersebut dalam bahasa Jawa disebut hangudek atau hangudeg, akhirnya dari situlah nama gudeg berasal.

Well, itulas sedikit cerita yang belum banyak di ketahui tentang Gudeg yang sudah fenomenal tersebut. Kalau kamu punya versi lain, jangab sungkan untuk berbagi di kolom komentar, ya.

Beri Komentar