Big Cola X Manchester City: Strategi Berani Di Tengah Ketatnya Persaingan Minuman Ringan Indonesia
Kolaborasi ini bukan sekadar gimmick atau kampanye musiman. Ini adalah bagian dari strategi jangka menengah AJE Group untuk mencengkeram pasar Indonesia lebih erat. Dengan nilai pasar yang diprediksi mencapai lebih dari Rp30 triliun, Indonesia bukan cuma penting—ia adalah kunci. Targetnya pun tidak main-main: masuk jajaran tiga besar dalam waktu tiga tahun.
“Kerjasama baru ini adalah tonggak penting bagi AJE Group dan Big Cola. Asia Tenggara adalah wilayah strategis dalam peta ekspansi kami, dan kemitraan ini akan memperkuat posisi kami di sana,” jelas Augusto Bauer, Deputy CEO AJE Group (13 Juni 2025).
Di mata AJE, sepak bola lebih dari sekadar olahraga—ia adalah bahasa universal. Lewat sepak bola, merek bisa menjangkau siapa pun: tua-muda, urban-rural, dari penggemar kasual sampai yang fanatik. Maka ketika Big Cola resmi menjadi mitra Manchester City di Indonesia dan Thailand, yang dibeli bukan cuma hak pakai logo atau gambar pemain. Yang dibeli adalah jalan masuk ke hati jutaan fans bola.
“Kemitraan ini sejalan dengan semangat Manchester City yang selalu bermain di level tertinggi, dan ambisi kami untuk memperluas jangkauan di pasar minuman Indonesia,” ujar Iván Chahud, Managing Director PT AJE Indonesia.
Dalam waktu dekat, Big Cola akan memanfaatkan penuh lisensi brand ini: mulai dari kampanye digital, kemasan khusus, hingga aktivasi langsung di lapangan. Fokus utamanya jelas: menjangkau Gen Y dan Gen Z, generasi yang hidup di antara dunia digital dan bola Eropa, yang tumbuh bersama YouTube, FIFA, dan pertandingan dini hari.
Bagi AJE, Indonesia dan Thailand adalah dua pasar kunci dalam ekspansi ASEAN. Dengan pengalaman beroperasi di 33 negara dan efisiensi distribusi yang tinggi, AJE punya semua infrastruktur yang dibutuhkan untuk bersaing. Namun kekuatan utamanya ada pada kemampuannya membangun koneksi lokal yang otentik—membuat merek global terasa dekat.
Di Indonesia, Big Cola sadar mereka bukan brand dominan. Tapi mereka juga tahu cara tampil beda. Daripada bertempur lewat harga atau promosi besar-besaran, mereka memilih masuk ke dalam benak dan hati publik lewat apa yang paling mereka cintai: sepak bola. Di negara dengan basis fans Premier League yang besar dan aktif di media sosial, pendekatan ini bisa jadi pembeda yang sangat kuat.
Jeremy Way, Vice President – Partnerships di City Football Group, juga menegaskan antusiasmenya, “Setelah respons luar biasa di Bangkok, kami tak sabar bertemu fans kami di Asia Tenggara, terutama melihat bagaimana antusiasme mereka menyambut kolaborasi ini dengan Big Cola.”
Kolaborasi ini menandai strategi global AJE yang lebih luas: menjadikan Big Cola bukan sekadar produk, tapi bagian dari percakapan publik. Merek yang relevan, hidup, dan punya tempat di kehidupan sehari-hari masyarakat.
Big Cola datang bukan dengan kekuatan dana tak terbatas, tapi dengan keberanian mengambil risiko, insting memahami audiens, dan kecepatan bergerak. Dari stadion sepak bola sampai warung pinggir jalan, mereka ingin hadir di mana saja — dan tampaknya, ini baru permulaan.
MilkLife: Pilihan Susu dan Milkshake untuk Gaya Hidup Sehat & Seru Setiap Hari
Zakat Fitrah 2025: Berapa Besarnya dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Menembus Batas: Yoona Dorong Kepemimpinan Perempuan yang Berdaya dan Berpengaruh
Rayakan Ramadan dengan Perjalanan Kuliner Istimewa di Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport