© Shutterstock.com
Rasa sayang orang tua pada anaknya nggak perlu diragukan lagi. Tapi terkadang sebagai manusia, kita juga nggak bisa mencegah rasa marah atau kesal yang dirasakan pada anak kita sendiri.
Apalagi jika mereka sudah mulai melakukan kenakalan dan merengek pada kita. Seringkali orang tua akhirnya nggak sengaja membentak agar anak bisa menurut dan disiplin.
Padahal membentak anak bukanlah cara yang efektif untuk membuat anak jadi disiplin. Bahkan hal ini bisa menimbulkan trauma dalam diri mereka.
Kita tentu nggak ingin memiliki hubungan yang rusak dengan anak kan? Untuk itu, simak tips mengelola emosi saat marah pada anak berikut ini.
Ilustrasi Ibu Marah © https://www.shutterstock.com/id/g/oduaimages
Dilansir dari Parents.com, anak-anak bisa mengalami kesulitan belajar mengatur emosi mereka sendiri karena orang tua nggak pernah menunjukkan caranya. Jika kita selalu berteriak pada anak, maka mereka akan menganggap hal itu sebagai cara yang tepat untuk menyampaikan emosi.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara mengelola emosi saat kita marah pada anak dengan tepat. Langkah pertama untuk meredakan amarah adalah dengan menyadari emosi kita.
Ilustrasi Ibu Marah © https://www.shutterstock.com/g/SAKCHAI+PHETCHARAT
Menurut dr. Joseph Shrand, instruktur psikiatri di Harvard Medical School, saat kita mengenali rasa marah dalam diri kita, kita akan mengaktifkan korteks preforntal dan mengganggu emosi yang berputar. Hal ini tentang membawa otak kita dari mode perasaan ke mode berpikirnya.
Berikut beberapa cara untuk melakukan hal tersebut:
1. Tarik napas dalam-dalam.
2. Menghitung mundur.
3. Jalan di tempat.
4. Menjabat tangan kita.
5. Bicara dengan diri sendiri hingga tenang.
6. Pikirkan hal yang bisa membuat semangat.
7. Letakkan tangan di bawah air mengalir.
8. Mencoba tersenyum atau tertawa untuk mengirimkan pesan ke otak bahwa situasinya nggak darurat.
Ilustrasi Ibu dan Anak © https://www.shutterstock.com/id/g/aslysun
Setelah kita menjadi lebih tenang, kita bisa mengatasi segala situasi dengan benar. Hal ini juga akan membantu mencegah keadaan menjadi semakin buruk.
Selanjutnya kita bisa kembali mendekati situasi yang menyebabkan amarah sebelumnya dengan lebih tenang dan penuh perhatian. Hal ini tentu akan lebih baik daripada berakhir dikuasai oleh emosi dan membentak anak.
Nggak berteriak memang membutuhkan kerja keras dan latihan. Hal ini harus kita biasakan untuk menghilangkan perilaku yang dapat berdampak buruk pada anak.
Lagipula, penting bagi orang tua untuk menunjukkan sikap menghargai pada anak kita sendiri. Hal ini tentu akan membuat ikatan yang terjadi antara anak dan orang tua menjadi lebih erat.
Semoga informasi ini bisa membantu ya!
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak