© Shutterstock
Banyak yang bilang anak laki-laki punya lebih banyak beban daripada anak perempuan. Mereka dituntut untuk menjadi kuat dan lebih dewasa. Bahkan kita pasti sering banget denger kalimat, "Anak cowok nggak boleh nangis, dong!" yang diungkapkan saat anak menangis karena merasa sedih. Itulah yang kemudian bikin anak laki-laki jadi ngerasa kalau menunjukkan emosi adalah hal yang feminin dan nggak jantan.
Kebiasaan itu yang membuat anak laki-laki nggak tahu bagaimana mengungkapkan emosi dengan benar. Bahkan banyak anak laki-laki tumbuh menjadi orang dewasa yang nggak tahu bagaimana menghadapi emosi sendiri.
© Diadona
Padahal dari yang saya baca di Bright Side, sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki ternyata lebih membutuhkan dukungan emosional dari anak perempuan.
Dibandingkan dengan perempuan, otak anak laki-laki memiliki hipotamalus yang lebih besar sehingga lebih berat. Hal ini disebabkan oleh lonjakan testosteron pada trimester ketiga kehamilan yang nggak hanya bikin otak lebih berat tapi juga meningkatkan massa otot yang lebih besar.
Itulah yang membantu kekuatan fisik pada anak laki-laki. Tapi, di saat yang sama hal itu juga bikin mereka kekurangan hal tertentu, salah satunya adalah pengaturan emosi diri.
© Diadona
Sementara, otak anak perempuan lebih cepat berkembang daripada anak laki-laki. Menurut sebuah penelitian, secara psikologis, otak anak perempuan yang baru lahir mirip dengan otak anak laki-laki berusia 4 sampai 6 minggu. Itulah yang membuat anak perempuan biasanya lebih dewasa dari anak laki-laki.
Studi tentang anak laki-laki yang lebih emosional dibandingkan dengan anak perempuan juga menunjukkan bahwa saat masih berbentuk janin, ternyata janin laki-laki lebih rentan terhadap stres ibu. Janin laki-laki rentan terhadap gangguan seperti cerebral plasy dan punya risiko lebih tinggi dilahirkan secara prematur. Hal ini menunjukkan kalau anak laki-laki ternyata lebih rentan daripada anak perempuan bahkan sejak dalam kandungan.
© Diadona
Untuk itu sebagai orang tua kita harus berusaha untuk memberikan kasih sayang yang sama pada anak kita, entah laki-laki maupun perempuan. Setiap anak membutuhkan dorongan emosional yang positif dari orangtuanya agar mereka bisa menjalani kehidupan di lingkungannya dengan baik.
Jika kita punya anak laki-laki, kita nggak boleh melarangnya untuk menunjukkan emosinya terutama saat dia menangis. Kita justru harus membantu anak untuk membangun rasa percaya diri agar dia bisa mengekspresikan emosinya dengan benar.
Jangan ragu untuk membicarakan tentang perasaan dan emosi sejak anak masih muda. Hal ini akan membuatnya tumbuh menjadi sosok yang lebih berempati.
7 Foto Ghea Youbi Latihan Memanah, Gayanya Bak Atlet Professional
Foto Nathalie Holscher Pamer Tato Pakai Baju Tanpa Lengan, Disebut Lebih Cantik Berhijab
Ini Foto Transformasi Ririn Dwi Ariyanti dari Tahun 2003 sampai 2024, Tetap Cantik dan Awet Muda!
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Ibunda Rizky Nazar Beri Klarifsikasi Usai Putranya Dituding Selingkuhi Syifa Hadju
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi