© Freepik.com/pressfoto
Saat memasuki remaja, bukan berarti anak boleh melakukan hal apapun yang dianggapnya menjadi tren. Salah satunya adalah sexting.
Meski menjadi perbincangan yang tabu, tapi sebagian anak maupun remaja mulai berani untuk melakukan sexting dengan teman, gebetan, bahkan di lingkungan yang baru.
Sebagai orangtua, tentunya memiliki peran sangat penting saat anak mulai berani sexting. Untuk itu cobalah beberapa saran untuk mencegah dan menangani seperti itu yang dilansir dari familyeducation.
ilustrasi ibu marah pada anak © herviewfromhome.com
Ini dapat berlaku untuk anak kamu yang terlepas dari, apakah mereka telah melakukan hubungan seksual atau tidak.
Renee Solomon, Psikolog Klinis yang berbasis di Los Angeles, CA, mengatakan telah melihat terlalu banyak gadis remaja yang mengirim foto telanjang kepada seorang pria dan meneruskannya ke semua teman-temannya.
Sehingga Renee Solomon memperingatkan kepada orangtua, untuk menjelaskan sejak dini, bahwa sampai kapan pun jejak digital akan terekam dan dapat dilihat oleh siapa saja.
Ilustrasi Texting © familyeducation.com
Sexting menjadi sangat umum di kalangan remaja. Begitu banyak komunikasi yang terjadi di telepon dan media sosial, tetapi tidak secara langsung.
Karena hal inilah mereka tidak akan mengatakan secara langsung tetapi aman untuk dilakukan melalui telepon, dan hal ini juga dapat menjelaskan mengapa anak remajamu yang pemalu dan pendiam tidak malu melakukan hubungan seksual melalui pesan teks.
Ilustrasi Bicara pada Anak © freepik.com/teksomolika
Kalau kamu menemukan sexting di telepon anak, maka kamu harus segera membicarakannya dengan mereka. Diskusikan konsekuensi dari melakukan ini dan ingatkan anakmu bahwa apa yang ditulis dapat dilihat selamanya oleh siapa pun.
Penting juga untuk menjelaskan aturan dan batasan yang dimiliki masing-masing keluarga tentang kencan dan aktivitas seksual, karena beberapa keluarga mengizinkan anak remaja mereka berkencan, sementara yang lain tidak.
Namun bagian terpenting adalah mengkomunikasikan aturan-aturan ini kepada anak kamu dan melakukan percakapan yang sangat terbuka dan jujur ??tentang perilaku seksual.
Ilustrasi Bicara pada Anak © freepik.com
Menurut Dr. Solomon menjelaskan bahwa remaja kita belajar banyak tentang seks dari media sosial, yang tidak akurat atau bermanfaat.
Sehingga dengan melakukan percakapan yang sangat terbuka dan jujur, kamu dapat memengaruhi para remaja untuk tidak berasumsi bahwa apa yang ada di media sosial itu nyata dan membahas aturan keterlibatan yang tepat seputar menggoda dan berkomunikasi dengan orang lain.
Itulah saran serta cara dari Dr. Solomon yang bisa kamu lakukan saat mengetahui anak mulai sexting dengan orang lain.
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Wanda Hamidah Tegas Lanjut Berlayar ke Gaza Meski Kapal Diserang Drone
Digugat Cerai Istri, Eza Gionino Akhirnya Buka Suara dan Bantah Isu KDRT
Resep Gorengan Gandasturi Kacang Hijau, Manis Lembut dengan Balutan Renyah
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak