© @pexels
Masa remaja adalah masa yang paling asyik untuk berteman dengan banyak orang. Di waktu tertentu kamu pasti pernah mengajak teman-temanmu untuk menghabiskan waktu bersama di rumah. Tapi saat mereka pulang, kamu mungkin mendapat teguran atau komentar nggak enak dari orangtuamu tentang mereka.
Setelahnya kamu pasti merasa jengkel dong dengan penilaian mereka tentang teman-temanmu? Kamu pasti menganggap orangtuamu tidah tahu apa-apa dan memberikan penilaian seenaknya tentang caramu bergaul.
Tapi ternyata, dilansir dari Psychology Today, sebagian besar orang tua yang punya anak usia remaja memang sering merasa khawatir dan takut saat membiarkan anak mereka di dunia luar.
Ilustrasi pertemanan perempuan © proflowers.com
Remaja sering ditampilkan sebagai sosok yang selalu membuat keputusan yang salah di media. Bahkan penelitian juga menunjukkan bahwa remaja seringkali membuat pilihan yang lebih berisiko dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa.
Kamu mungkin sudah terlalu sering mendengar hal itu dan merasa jengah. Namun, beberapa ahli telah membuktikan bahwa remaja memiliki kontrol impulsif yang lebih rendah. Ini disebabkan oleh perubahan substansial korteks prefrontal selama masa remaja. Sementara, korteks prefrontal sendiri merupakan bagian otak yang bertanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, dan membantu kita berhenti dan berpikir sebelum bertindak. Makanya remaja cenderung lebih impulsif daripada yang lain.
Ilustrasi makan bersama teman © Woman'sday.com
Tapi bukan itu saja. Alasan lain yang bisa membuat remaja mengambil keputusan yang berisiko adalah pengaruh dari teman sebayanya.
Sebuah penelitian telah menguji bagaimana teman bisa mempengaruhi pengambilan keputusan seorang remaja. Penelitian dilakukan dengan membandingkan saat remaja menyetir sendirian dan saat mereka menyetir bersama teman mereka. Hasilnya menunjukkan, remaja cenderung menyetir dengan cara yang lebih dewasa saat sendirian. Sementara banyak dari mereka yang menabrak saat mengemudi bersama teman mereka. Ini bisa membuktikan bahwa teman ternyata memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusanmu.
ilustrasi sahabat © hotelroomsearch.net
Jadi, inti dari semua ini, ternyata teman memang benar-benar bisa mempengaruhi kehidupanmu tanpa kamu sadari. Meskipun kamu adalah orang yang sangat berhati-hati sekalipun, kamu masih bisa terbawa pengaruh yang diberikan temanmu.
Tidak ada salahnya untuk mendengarkan nasehat dari orang tua. Terkadang pengalaman membuat mereka memiliki intuisi yang lebih kuat dari kita.
Namun sebagai orangtua, mereka juga tidak boleh terlalu berasumsi bahwa anak mereka tidak bisa membuat keputusan yang baik dalam hidupnya. Orang tua juga harus tahu bahwa anak mereka tentunya tidak pernah ingin mengalami hal buruk dalam hidup mereka. Perlu diingat bahwa kontrol impuls remaja bisa melemah dalam situasi sosial.
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak