Meski Nggak Ikut Lahirin Bayi, Harusnya Suami tuh Juga Butuh Cuti Melahirkan!

Reporter : Mila
Rabu, 4 Maret 2020 10:36
Meski Nggak Ikut Lahirin Bayi, Harusnya Suami tuh Juga Butuh Cuti Melahirkan!
Harus mulai nih diterapkan di Indonesia.

Cuti melahirkan bagi ibu melahirkan memang sudah umum banget, tapi buat ayah? Hah, memang beneran perlu?

Eits, jangan salah, beberapa negara di dunia udah mulai mempertimbangkan peraturan cuti melahirkan (paternity leave) untuk ayah. Antara lain Estonia yang memberikan cuti melahirkan ayah selama 2 minggu, serta Islandia, Slovenia dan Finlandia yang memberikan cuti melahirkan ayah selama 90 hari atau 3 bulan.

Nggak cuma itu lho, diketahui Shinjiro Koizumi, Menteri Lingkungan Jepang adalah menteri pertama di kabinet Jepang yang mengajukan cuti ayah. Ia pengin memberi contoh buat para ayah di Jepang untuk nggak ragu mengambil cuti melahirkan. 

Hal ini karena cuti melahirkan nggak cuma penting untuk ibu tapi juga untuk ayah. Kehadiran dan dukungan suami usai melahirkan, mutlak diperlukan.

 

1 dari 2 halaman

Paternity Leave © Diadona

Di negara kita tercinta, Indonesia, gagasan tentang cuti melahirkan ayah bukan hal baru. Badan Kepegawaian Negara sudah mengeluarkan aturan untuk para ayah mendampingi istri melahirkan dan merawat bayi. 

Tertulis pada Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS. 

Di dalamnya tertulis, PNS laki-laki bisa diberikan cuti saat istri akan melahirkan atau operasi sesar. Ketentuan cuti itu masuk dalam kategori cuti karena alasan penting (CAP). Cuti ini tidak mengurangi jatah cuti tahunan (12 hari dalam setahun).

2 dari 2 halaman

Paternity Leave © Diadona

Manfaat cuti hamil ayah ternyata banyak banget, salah satu yang paling jelas dirasakan adalah kehadiran ayah dapat memberi dukungan penuh bagi istri baik sebelum, saat, dan setelah melahirkan. Ini adalah masa-masa berat bagi seorang ibu (baby blues syndrome), dimana ia membutuhkan dukungan dari suami.

Selain itu, Profesor Sosiologi Ohio State University, Chris Knoester, menemukan anak-anak yang ayahnya mengambil cuti melahirkan akan merasa lebih dekat dengan ayah mereka, dibandingkan anak-anak dengan ayah yang nggak mengambil cuti.

Knoester juga menemukan, cuti melahirkan ayah bisa berdampak pada berkurangnya risiko perceraian pasangan.

So, untuk para ayah, apakah sudah berniat untuk mengambil cuti melahirkan? 

Beri Komentar