© Neurologyadvisor.com
Jadi orang tua baru bisa bikin kita ngerasa kebingungan saat menghadapi kondisi anak. Kita selalu berpikir kalau kemajuan teknologi bisa sangat membantu kita untuk memahami semuanya. Tapi ternyata nggak semua hal bisa dijawab oleh Google, lho.
Banyak dari kita yang memutuskan untuk 'googling' saat anak mengalami gejala penyakit tertentu. Padahal mencoba mendiagnosis penyakit anak berdasarkan temuan di Google justru bisa membahayakan anak.
ilustrasi anak mimisan © medicalnewstoday.com
Dari yang saya baca di The Independent, sebuah studi baru yang dilakukan oleh American Academy of Paediatrics menemukan bahwa kebiasaan 'googling' yang kita lakukan bisa bikin kita nggak percaya sama dokter dan memungkinkan keterlambatan diagnosis pada anak.
Penelitian dilakukan pada 1.385 orang tua yang dibagi menjadi dua kelompok. Mereka diberi tahu tentang seorang anak yang mengalami ruam dan demam tinggi selama tiga hari.
Kelompok pertama diberi screenshot tentang gejala demam berdarah, sementara kelompok kedua diberi screenshot berisi gejala penyakit kawasaki yang bisa menyebabkan komplikasi serius. Selanjutnya semua peserta diberitahu bahwa dokter telah mendiagnosis anak itu terkena demam berdarah.
Hasil penelitian menunjukkan, 90.5% orang tua di kelompok pertama percaya dengan dokter. Sementara 64.2% orang tua di kelompok kedua nggak percaya dengan pendapat dokter. Dari sini tentu kelihatan dong kalau informasi yang kita terima melalui Google bisa bikin kita nggak percaya dengan diagnosis dokter. Padahal tentunya dokter lebih paham daripada kita.
ilustrasi ayah menjaga bayi © aboutkidshealth.ca
Kemajuan teknologi memang bikin kita jadi kaya akan informasi. Tapi kadang kita nggak ngimbangin hal itu dengan kemampuan untuk berpikir. Mencari gejala penyakit anak di Google nggak akan menjelaskan secara jelas situasi medis yang dialami anak.
Ruth Milanaik, profesor rekanan di Fakultas Kedokteran Hofstra Northwell di New York, mengungkapkan diagnosis yang dihasilkan dari membaca artikel di Google bisa menyesatkan pasien atau orang tua. Hal ini bisa bikin penanganan pada anak jadi terhambat.
Milanaik juga mengungkapkan bahwa sebagai orang tua, sebaiknya kita langsung mengatakan kekhawatiran kita dengan dokter. Meskipun kamu mendapatkan informasi dari Google, kamu juga harus tetap mendiskusikan semuanya dengan dokter agar penanganan bisa segera dilakukan.
Rayakan 17 Tahun Debut, IU Pilih Berbagi Lewat Donasi Rp2,9 Miliar
Marion Jola Hadiri Wisuda S2 Mamanya di Usia 49 Tahun, Bukti Pendidikan Tak Kenal Usia
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Jadi Rebutan Fotbar Aktor Indonesia, Ini Potret Lisa BLACKPINK di BIFF 2025
Review Xiaomi Cordless Hair Straightener Brush, Solusi Rambut Rapi Tanpa Ribet Colokan
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Jadi Rebutan Fotbar Aktor Indonesia, Ini Potret Lisa BLACKPINK di BIFF 2025
6 Potret Syifa Hadju Hadiri New York Fashion Week 2026 Bareng Coach, Stunning!
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia