© Shutterstock.com
Kecepatan informasi dan perkembangan teknologi membuat banyak orang tua kesulitan mengatur terpaan media pada anak-anak mereka. Bahkan saat ini hampir semua anak sudah punya gadget sendiri di tangan mereka.
Kini anak-anak sudah bisa mengakses informasi dari mana saja. Termasuk dari media-media yang nggak memiliki sistem penyaringan dalam menyebarkan informasi.
Kenyataannya media memiliki peran besar dalam membentuk pikiran anak. Bahkan media bisa memengaruhi pandangan anak tentang hubungan intim.
© Diadona
Dilansir dari Moms.com, sebuat studi menyebutkan bahwa gagasan seorang anak tentang hubungan intim ternyata dibentuk oleh media. Seperti spons yang menyerap air, anak juga mudah menyerap apa pun yang dilihat di sekitarnya.
Selain belajar dari sekolah, anak juga belajar dari mengamai bagaimana orang di sekitar mereka berinteraksi. Pengalaman pertama seorang anak tentang suatu hubungan berasal dari orang tua mereka.
Anak akan mengamati bagaimana kita berinteraksi, bagaimana kita nggak setuju, dan apa yang kita lakukan untuk menyelesaikan konflik. Tapi, orang tua bukan satu-satunya tempat anak belajar.
© Diadona
Mereka juga belajar dari media yang saat ini menjadi bagian yang cukup dekat dengan anak. Menurut The Conversation dan PHYS, anak belajar tentang hubungan dari media.
Namun bukan berarti kita nggak bisa memanfaatkan hal ini. Kita bisa memilih bukun dan film yang baik untuk anak agar mereka bisa belajar dari hal itu.
Jadi daripada menyalahkan media, kita juga harus terus belajar mengikuti perkembangan zaman agar bisa lebih memahami anak. Kenyataannya pengaruh media nggak selalu terjadi dengan sengaja.
© Diadona
Secara nggak sadar, anak-anak mungkin membentuk pemikiran sendiri karena buku atau konten yang mereka konsumsi. Kita justru harus khawatir jika anak nggak mempertanyakan atau mencari cara untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang mereka lihat dari sumber yang terpercaya.
Untuk itu, keterlibatan orang tua sangat penting terutama dalam mendampingi anak mengakses media. Beri anak keyakinan bahwa orangtuanya adalah sumber yang bisa mereka percaya daripada media.
© Diadona
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2006 menemukan bahwa remaja " menginternalisasi" skrip tentang hubungan dan seksualitas. Terlebih lagi, mereka gagal mengkritisi secara internal pesan yang mereka terima.
Orang tua bisa mengunakan media untuk mengajari anak tentang faktor penting dalam hubungan. Saat menggunakan media, penting untuk menanyakan pertanyaan di luar dan mendorong pemikiran kritis.
Saat suatu hubungan ditampilkan dalam konten media, kita bisa menanyakan pendapat anak tentang hubungan tersebut. Dengan begitu kita bisa membiasakan anak berpikir kritis tentang sesuatu sebelum membiarkan mereka mengakses konten sendiri.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat ya, Moms!
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Potretnya saat Pakai Hijab Bikin Makin Adem, Ini Deretan Foto Rebecca Klopper Berangkat Umrah
Foto Lebaran Ayu Ting Ting yang Kembaran Baju dengan Tunangannya, Fans Dibuat Ikut Senang
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan
Tak Dimaafkan Nikita Mirzani, Lolly Diduga Kehabisan Uang sampai Jual Baju Bekas
Tak Hanya Instagram, Kini Semua Konten di Channel YouTube Sandra Dewi Juga Menghilang