� Freepik.com/pressfoto
Tinggal bareng mertua sering jadi dilema bagi pasangan muda. Di satu sisi, ada keuntungan seperti biaya hidup lebih ringan dan anak bisa lebih dekat dengan kakek-neneknya. Tapi di sisi lain, muncul tantangan tersendiri, terutama dalam hal pola asuh anak. Banyak orang tua muda akhirnya mengalami parenting stress saat tinggal bareng mertua karena perbedaan gaya hidup maupun pola mendidik.
Kalau tidak dikelola dengan baik, situasi ini bisa menimbulkan konflik, bahkan memengaruhi keharmonisan rumah tangga. Nah, bagaimana caranya agar tetap bisa menjalani kehidupan dengan nyaman sekaligus menjaga hubungan baik dengan mertua? Yuk, simak beberapa tips berikut.
Setiap generasi punya pola asuh berbeda. Mertua biasanya terbiasa dengan gaya tradisional, sementara orang tua muda lebih condong pada cara modern yang banyak dipelajari dari buku atau internet. Perbedaan inilah yang sering memicu stress.
Kuncinya, jangan langsung menolak atau merasa tersudut. Pahami bahwa mertua memberikan saran bukan semata ingin mengatur, melainkan karena peduli dan ingin cucunya tumbuh sehat. Dengan mindset ini, kamu bisa lebih tenang dalam menghadapi perbedaan pendapat.
Komunikasi adalah cara terbaik mengatasi parenting stress saat tinggal bareng mertua. Jangan biarkan kesalahpahaman menumpuk. Kalau ada hal yang mengganggu, bicarakan baik-baik dengan pasangan terlebih dahulu.
Setelah itu, ajak pasangan untuk menyampaikan pada mertua dengan bahasa yang halus. Misalnya, “ Bu, terima kasih sudah bantu mengurus si kecil. Kami ingin coba metode ini juga, supaya konsisten.” Dengan begitu, mertua merasa dihargai dan kamu tetap bisa menjalankan pola asuh yang diinginkan.
Batasan penting untuk menjaga kenyamanan bersama. Namun, membicarakan batasan dengan mertua jelas tidak mudah. Gunakan pendekatan yang penuh rasa hormat.
Contoh sederhana: jika kamu ingin punya waktu khusus berdua dengan pasangan dan anak, katakan dengan sopan, “ Kami ingin melatih kemandirian anak, jadi biarkan dia tidur di kamar sendiri dulu.” Batasan yang disampaikan dengan tenang biasanya lebih mudah diterima.
Alih-alih hanya melihat sisi negatif, cobalah fokus pada keuntungan tinggal bareng mertua. Misalnya, anak jadi lebih dekat dengan keluarga besar, ada yang bisa membantu ketika kamu lelah, atau ada pengalaman berharga yang bisa dipelajari dari orang tua.
Dengan mengubah sudut pandang, parenting stress bisa lebih berkurang. Kamu tidak lagi merasa terkekang, tapi justru terbantu dengan adanya support system tambahan di rumah.
Walau tinggal bersama, tetap penting punya ruang privasi. Kalau rumah memungkinkan, atur kamar atau area kecil sebagai “ zona keluarga inti”. Tempat ini bisa jadi ruang berkumpul, bermain dengan anak, atau sekadar menghabiskan waktu tanpa intervensi dari pihak lain.
Privasi membantu menjaga keseimbangan emosi, sehingga kamu tidak mudah stres meski tinggal satu atap dengan mertua.
Ingat, pasangan adalah sekutu terbaik dalam mengatasi parenting stress saat tinggal bareng mertua. Pastikan kamu dan pasangan satu suara soal pola asuh dan aturan keluarga.
Kalau ada tekanan dari mertua, jangan langsung bereaksi sendiri. Diskusikan dulu dengan pasangan, lalu hadapi bersama. Dengan begitu, kamu tidak merasa sendirian, dan mertua juga melihat bahwa kalian kompak sebagai orang tua.
Tinggal bersama mertua memang menuntut kesabaran ekstra. Karena itu, penting menjaga kesehatan mental dengan baik. Cari waktu untuk me-time, lakukan aktivitas yang menyenangkan, atau berbagi cerita dengan teman dekat.
Kalau rasa stres sudah berlebihan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti konselor pernikahan atau psikolog. Ingat, menjaga kesehatan mental juga bagian dari tanggung jawab sebagai orang tua.
Meski terkadang terasa berat, jangan lupakan sisi positif kehadiran mertua. Mereka adalah orang tua pasanganmu yang juga menyayangi cucunya. Menghargai peran mereka bisa menciptakan suasana rumah yang lebih hangat.
Ucapan sederhana seperti “ Terima kasih sudah bantu menjaga si kecil” bisa sangat berarti bagi mertua. Sikap ini juga membuat hubungan lebih harmonis, sehingga potensi konflik bisa berkurang.
Menghadapi parenting stress saat tinggal bareng mertua memang tidak mudah, tapi bukan berarti mustahil diatasi. Kuncinya ada pada komunikasi, batasan yang sehat, serta sikap saling menghargai. Dengan mengelola emosi dan menjaga kekompakan bersama pasangan, kamu tetap bisa menjalani hidup nyaman meski tinggal serumah dengan mertua.
Jadi, daripada terus merasa tertekan, mulailah melihat sisi positifnya. Dengan begitu, suasana rumah lebih damai, anak tumbuh bahagia, dan hubungan keluarga besar tetap harmonis.
7 Trik Styling Rambut Biar Bentuk Wajah Kelihatan Lebih Proporsional
Janice Tjen Sabet Gelar WTA 125 Pertama dan Tembus 80 Besar Dunia
Kisah Raeni, Anak Tukang Becak yang Kini Bergelar Doktor di Inggris
Kisah Aishah Prastowo, Doktor Oxford yang Pilih Jadi Guru di Sleman
Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship

Kylie Jenner Debut Jadi Penyanyi, Rilis Lagu “Fourth Strike” Bareng Terror Jr

Bella Hadid Kembali ke Runway Setelah Pulih dari Lyme Disease

Setelah Vakum dan Jadi Ibu, Mahalini Siap Kembali dengan Album “Koma”

Amanda Manopo Resmi Menikah dengan Kenny Austin, Momen Haru Kursi Kosong untuk Sang Ibu Jadi Sorotan