© Babygaga
Seperti yang diketahui, bayi punya bagian tubuh yang rentan, salah satunya kepala. Kepala bayi sangatlah lunak sehingga rentan terhadap tekanan, terutama bagian atas dan belakang kepala. Jika bagian tersebut tertekan, maka jadilah bayi dengan kepala yang peyang.

Melansir Healthline, kepala peyang bayi dikenal dengan sindrom flat head atau plagiocephaly. Kondisi ini menyebabkan kepala bayi terlihat asimetris.
Peyang bisa disebabkan dari dua faktor besar, yaitu bawaan sejak lahir dan posisi tertentu yang nggak tepat.
Faktor bawaan terjadi saat bayi masih di dalam rahim. Ini disebabkan adanya tekanan pada kepala janin dan kurangnya pasokan air ketuban yang berperan penting melindungi janin.
Kepala Bayi Peyang ©  oramiparenting
Selain itu proses kelahiran normal juga berisiko, pasalnya bayi yang lahir normal sering kali mendapat tekanan ketika proses persalinan.
Kepala Bayi Peyang ©  ghs.org
Supaya kepala bayi nggak peyang, penting bagi orang tua untuk memperhatikan posisi bayi saat ia sedang tidur, menyusui, atau bermain. Usahakan untuk selalu merubah posisi bayi, agar kepala tidak menempel terlalu lama pada satu posisi saja.
Jika dirasa peyang sudah parah, orang tua bisa helm atau ikat kepala khusus yang berguna untuk memperbaiki struktur kepala bayi. Tapi, jangan lupa konsultasikan dulu ke dokter, ya.

Lisa BLACKPINK Curi Perhatian Jadi Penari Emas Jibaro saat Halloween


Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia

Profil Fina Phillipe, Sosok Atlet Perempuan yang Mewakili Indonesia di Physical Asia