5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perubahan Perilaku Remaja

Reporter : Diadona.id
Senin, 30 Desember 2019 10:10
5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perubahan Perilaku Remaja
Menghadapi remaja tentu bukan sesuatu yang mudah, tapi tidak juga sulit sekali. Kita harus mengerti gerak tingkah lakunya agar tidak salah menangkap sinyal. Berikut hal yang harus diperhatikan.

Anak remaja tidak selalu lari kepada orang tua mereka ketika memiliki masalah, akan menjadi sulit untuk mengetahui apa ang sebenarnya terjadi. Tetapi para ahli mengungkapkan 5 tindakan yang orang tua harus mengerti. Seringkali dalam membesarkan remaja akan merasa terjadinya sebuah perubahan secara tiba-tiba. Satu hari mereka ingin pergi bermain bermain atau berbelanja bersama, di hari berikutnya mereka tidak mau terlihat bersama.

Hal itu dapat menjadi sulit dalam memberikan perlakuan tertentu dan hal yang perlu dihindari ketika merawat anak usia remaja. Juga para orangtua akan sangat berhati-hati dan tidak mau untuk bereaksi berlebihan, tapi hasil stastistik menunjukkan bahwa tingkat kecemasan dan angka bunuh diri yang terjadi pada anak-anak dan remaja meningkat. "Masa remaja adalah masa yang rumit dalam perkembangan, jadi sangat sulit untuk memastikan kapan masalahnya menjadi rumit," ungkap Dana Dorfman, Ph., yang telah memberi nasihat kepada para orang tua dan anak-anak selama lebih dari 25 tahun. "Itu sebuah pertimbangan untuk orangtua".

Mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam menghadapi anak usia remaja dan apa yang mereka maksud dapat membantu para orangtua untuk memberi bimbingan dan mengambil langkah yang yang benar. Dilansir dari parents.com (10/12/2019) berikut adalah perubahan perlakuan remaja yang perlu diperhatikan.

1 dari 8 halaman

1. Perubahan Pola Tidur

ilustrasi remaja © Diadona

Pola tidur remaja seringkali berbeda dengan orang dewasa. Perubahan pola tidur yang berubah biasa terjadi pada remaja " Mereka secara natural ingin terbangun sepanjang malam, dan tidur sepanjang siang hari." ungkap Dr. Dorfman. Tetapi jika jam tidur para mereka berebihan atau sangat kurang untuk beberapa minggu, bisa jadi itu sebuah tanda dari gangguan seperti depresi, kecemasan, insomnia, atau akibat dari tindak kekerasan.

2 dari 8 halaman

2. Hilangnya Ketertarikan Pada Aktivitas Yang Disenangi

Murid yang baik mungkin berusaha untuk mengikuti kelas, dan normal untuk seorang anak jika ingin mengganti dari ekstrakulikuler bermain bola untuk mengikuti kelas drama. Tapi waspadalah ketika para murid mulai menyendiri atau sering bolos sekolah. Itu bisa menjadi sebuah tanda dari beberapa masalah termasuk depresi, gangguan kecemasan, rawan untuk berkeinginan bunuh diri, bipolar disorder, perundungan, atau gangguan mental yang belum terdiagnosa. " Terkadang, anak-anak bisa memberikan perhatian dan fokus lebih pada awal tahun pada akademis mereka." Kata Dr. Dorfman. " Ketika pekerjaan mereka semakin berat dan menuntut, gangguan tersebut dapat muncul."

3 dari 8 halaman

3. Konsumsi Minuman beralkohol dan Obat-Obatan Terlarang

ilustrasi remaja © Diadona

Jika orangtua menemukan obat-obatan terlarang atau mencium bau alkohol pada anak remaja mereka, kemungkinan besar mereka menggunakan barang tersebut. Memutuskan bahwa para anak menggunakan dan kecanduan obat-obatan terlarang dan mengonsumi alkohol membutuhkan observasi dan komunikasi lebih lanjut. " Anak-anak suka mencoba hal-hal baru, tetapi jika anda dalam memperhatikan mereka melakukan hal itu secara sering, itu pertanda bahaya." Ungkap Janice Morgan, pakar kesehatan mental dan pemulihan pengguna obat-obatan terlarang.

4 dari 8 halaman

4. Menyakiti Diri Sendiri

ilustrasi remaja © Diadona

Remaja yang menyakiti diri sendiri akan sering menyembunyikan perilaku tersebut, termasuk menggunakan lengan panjang untuk menutupi luka mereka. Dr. Dorfman setuju dengan hal ini dan mengatakan " Itu tentu tidak tindakan bunuh diri mereka, tetapi bisa saja, itu lebih pada masalah penataan mood mereka yang mengganggu."

5 dari 8 halaman

5. Masalah Dengan Emosi

Kemarahan adalah hal yang wajar dar waktu ke waktu. tapi itu akan menjadi masalah jika mengarah pada kekerasan. " Semua orang marah, tapi kebanyakan orang belajar untuk mengendalikannya." Kata Morgan. " Orang yang mempunyai dorongan yang kuat terhadap itu akan sulit dalam menghadapinya." Mengikuti meditasi, atau mengikuti terapi untuk mengendalikan amarah dapat dijadikan solusi dalam hal ini.

Apa yang dilakukan jika mengetahui hal-hal diatas?

6 dari 8 halaman

1. Bicara Dengan Mereka Baik-Baik

ilustrasi terapi © Diadona

Pertama, jangan langsung menyerang. " Melakukan penuduhan langsung akan membuat remaja akan memberi perlakuan perlindungan diri." kata Dr. Dorfman. " Lihat dari sisi pandang itu, saya khawatir. Bagi saya ini indikasi dari sakit yang terjadi." Kemudian, dengarkan mereka. " Kamu ingin mengerti dari cara pandang mereka." Kata Morgan " Dengan informasi itu, kamu akan mendapatkan gambaran yang jelas. Kamu akan tau apa ekspektasi kamu, tapi tidak mengetahui bagaimana dunia mereka seperti apa sampai kamu menanyai mereka.

7 dari 8 halaman

2. Mendapatkan Pertolongan Dari Orang Dewasa Lainnya

Jika seorang remaja tidak terbuka pada orangtua mereka itu adalah hal wajar, orang dewasa lain seperti guru konseling, mungkin akan membantu. Tapi itu dapat menjadi hal yang sulit untuk diikuti karena orang dewasa lainnya ingin menjaga kepercayaan dari remaja dan membantu remaja itu dan orangtua anak tersebut.

8 dari 8 halaman

3. Konsultasi Dengan Ahli

ilustrasi terapi © Diadona

Jika keadaan tidak berkembang, Dr. Dorfman dan Morgan merekomendasikan untuk mencari pertolongan dari ahli. Para orangtua harus melakukan ini secara langsung jika anak remaja terlihat menyakiti diri mereka sendiri.

Apakah kamu mengetahui akan hal-hal ini? Lalu, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya jika mengetahi hal ini? Tulis jawabanmu di kolom komentar ya.

Beri Komentar