11 Jenis Permainan yang Bagus untuk Perkembangan Anak

Reporter : Bagus Prakoso
Kamis, 16 Januari 2020 07:00
11 Jenis Permainan yang Bagus untuk Perkembangan Anak
Bermain adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari anak. Bermain juga merupakan tahap awal proses belajar pada anak.

Anak-anak sangat suka jika melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bermain. Meskipun tampaknya bermain hanya untuk anak-anak, namun bermain adalah hal yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Melalui permain anak-anak belajar mengembangkan kemampuan mereka dalam berpartisipasi, sosialisasi dengan orang lain, bergiliran secara adil, menjadi bagian dari tim, bekerja sama, dan berbagi atau menahan informasi penting.

Permainan juga sangat rumit, dapat melibatkan beberapa tahap dan dibagi ke dalam berbagai kategori. Pada artikel ini, kita akan melihat berbagai jenis permainan yang sangat penting untuk perkembangan anak-anak.

1 dari 3 halaman

Jenis-jenis Permainan Penting untuk Bayi, Balita, dan Anak-anak prasekolah

anak bermain © Diadona

Entah itu hanya tindakan sederhana memutar bola tanpa tujuan atau melakukan permainan peran dengan kostum, bermain secara aktif melibatkan pikirian anak dan mengembangkan kreativitas serta imajinasi. Berikut adalah permainan yang cocok untuk perkembangan anak.

1. Unoccupied Play atau permainan kosong

Ini adalah permainan imajinasi yang biasa dilakukan oleh anak-anak. Dia melakukan gerakan yang sangat random seperti melambaikan tangannya atau menendang kakinya di udara seakan-akan ia sedang menirukan gerakan dari tokoh favoritnya.

Manfaat dari permainan ini adalah mempelajari gerakan baru secara ituitif.

2. Permainan paralel

Biasanya terlihat pada anak yang berusia satu atau dua tahun, permainan paralel ketika mereka bermain berdampingan, dengan alat yang sama namun mereka bermain masing-masing tanpa memengaruhi yang lainnya.

Manfaat dari melakukan permainan ini adalah anak menjadi belajar bersosialisasi dengan anak seusiannya. Mereka jadi memahami konsep kepemilikan. Kemudia mereka juga belajar berperan. Contoh melakukan permainan ini adalah berbagi permainan yang sama, membangun istana pasir dan membangun bersama maupun masing-masing.

3. Bermain Asosiatif

Permainan asosiatif adalah ketika anak mulai menunjukkan minat lebih pada interaksi dengan anak lain dan tidak lagi memperhatikan mainan. Sementara anak-anak terlibat satu sama lain, tidak ada aturan main yang ditetapkan dan tidak ada struktur organisasi atau tujuan bersama.

Manfaat dari permainan ini adalah meningkatkan kemampuan sosialisasi pada anak-anak, belajar berbagi perkembangan bahasa, dan belajar memecahkan masalah dengan bekerja sama. Contohnya adalah dengan bermain permainan yang sama, saling menukar mainan, berbicara secara aktif satu sama lain.

4. Solitary Play atau Bermain Sendiri

Bermain secara solitar biasanya diamati pada anak-anak usia dua atau tiga tahun. Selama bermain sendiri, mereka asyik memegang mainan dan mengangkat serta mengamati benda-benda. Mereka tidak tertarik pada anak-anak lain di sekitar mereka. Bermain soliter penting bagi anak-anak yang belum belajar keterampilan fisik dan sosial dan mungkin malu untuk berinteraksi.

Manfaat dari bermain soliter adalah belajar untuk mandiri. Anak terlatih untuk membuat keputusan sendiri, dan mengembangkan rasa percaya diri untuk berinteraksi dengan orang lain. Bermain sendiri juga meningkatkan imajinasi dan kreativitas. Anak juga akan belajar hal-hal baru dari eksplorasinya sendiri. Contoh dari bermain soliter adalah memainkan tokoh imajiner, menggambar atau menulis.

5. Dramatic / Fantasy Play

Dalam permainan dramatis, anak sering membayangkan situasi dan membayangkan diri mereka dalam peran tertentu dan kemudian memerankan skenario imajiner itu. Jenis permainan ini mendorong anak untuk berksperimen dengan bahasa dan memerankan emosi mereka.

Manfaat dari permainan ini adalah meningkatkan rasa ingin tahu dalam hal-hal di luar diri. Selain itu, dengan bermain fantasy, akan menumbuhkan imajinasi dan kreativitas dan meningkatkan keterampilan bahasa. Selain itu, ini akan mendorong empati terhadap orang lain.

2 dari 3 halaman

ilustrasi anak olahraga © Diadona

6. Bermain sebagai penonton

Dalam hal ini, anak tidak mengambil bagian, namun sangat memerhatikan anak lain bermain. Paling sering terlihat pada balita yang mengamati teman-teman yang lebih tua bermain. Ini juga bermanfaat karena mereka belajar mengobservasi dan memperoleh keterampilan bahasa dengan mendengarkan dan belajar.

7. Bermain permainan kompetitif

Kompetitif adalah ketika anak-anak belajar bermain permainan dengan aturan yang jelas tentang menang dan kalah. Seperti ular tangga, permainan papan lain, dan juga sepak bola. Bermain permainan kompetitif memiliki manfaat yaitu anak akan belajar bermain sesuai dengan aturan. Belajar menunggu giliran, dan belajar bekerjasama dalam sebuah tim.

8. Bermain kooperatif

Ketika usia anak semakin dewasa, keterampilan sosial mereka berkembang dan mereka akhirnya belajar untuk bekerjasama, berinteraksi dan bermain bersama. Bermain kooperatif adalah ketika anak telibat dalam kerja tim menuju tujuan bersama. Bermain kooperatif akan membuat anak belajar berbagi dan memahami karakter teman-temannya. Ini juga dapat melatih keterampilan komunikasi. Permainan kooperatif adalah seperti bermain benteng, gobak sodor, dan bermain bola secara tim.

9. Permainan simbolik

Ini adalah ketika anak menggunakan benda untuk melakukan tindakan. Memainkan musik , menggambar, mewarnai, dan bernyanyi, adalah bentuk permainan simbolik. Permainan ini memiliki manfaat dapat meningkatkan ekspresi diri, mencoba berbagai eksperimen dan mempelajari emosi.

10. Permainan Fisik

Permainan ini melibatkan aktivitas fisik seperti olahraga. Ini sangat bermanfaat untuk mendorong aktivitas fisik dan meningkatkan keterampilan motorik.

11. Permainan Konstruktif

Segala bentuk permainan yang melibatkan membangun atau menyatukan sesuatu. Manfaatnya adalah mendorong fokus untuk mencapai tujuan. Ini juga membantu mempelajari perencanaan dan kerja sama. Contoh permainan ini adalah membangun susunan blok dari lego atau membuat istana pasir.

3 dari 3 halaman

Karena bermain sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, disarankan agar orang tua tidak menghentikan anak-anak mereka ketika bermain. Bahkan, orang tua harus mencoba dan bermain dengan anak-anak mereka kapan pun dimungkinkan karena itu membuat ikatan menjadi lebih mudah. Selalu awasi anak-anak kecil ketika mereka bermain dengan mainan untuk menghindari kecelakaan.

Pastikan anak memiliki kesempatan untuk bermain dan berinteraksi dengan anak seusianya dengan membawanya ke atau sekedar di depan rumah dengan tetangga. Ini akan membantunya membangun keterampilan sosial dan mengajarinya untuk berbagi.

Beri Komentar