Wanda Hamidah Tertahan Di Italia Dalam Perjalanan Menuju Gaza | Foto: Instagram/@wandahamidahbsa
Perjalanan kemanusiaan Wanda Hamidah menuju Gaza ternyata tidak berjalan mulus. Bersama ratusan relawan internasional yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla, Wanda sudah menempuh banyak jalur dan menunggu lama di Tunisia sebelum akhirnya menyeberang ke Italia. Namun, bukannya melaju ke Gaza, kapal yang ia tumpangi justru harus bersandar di pelabuhan Portopalo, Sisilia.
Sudah lebih dari dua minggu Wanda tertahan di sana. Kondisinya jauh dari kata nyaman, banyak relawan hanya tidur beralaskan sleeping bag, sebagian lain bahkan di kasur angin seadanya. Situasi makin pelik karena beberapa kapal yang disiapkan untuk melanjutkan perjalanan mengalami kerusakan dan tidak bisa berlayar.
Dalam unggahan Instagram, Wanda mengaku dirinya dan relawan lain menghadapi tekanan baru. “Hari ke-14 ini kami mulai mengalami intimidasi dari warga, boleh dibilang warga lokal atau mafia di sekitar pelabuhan Portopalo,” tulisnya.
Menurut Wanda, kelompok tersebut berusaha mengusir para aktivis dari kapal. Dugaan yang muncul, mereka ingin mengambil alih kapal yang tak lagi berfungsi, lalu menjualnya untuk keuntungan pribadi.
Situasi ini membuat para relawan merasa terancam, apalagi kabar pencurian barang seperti laptop, GPS, hingga peralatan navigasi di pelabuhan itu sudah sering terdengar.
Masalah lain yang tidak kalah rumit adalah soal kapten kapal. Wanda mengungkapkan, beberapa kapten asal Tunisia yang sebelumnya disewa justru kabur setelah menerima pembayaran. “ Artinya banyak yang kabur, melarikan diri ketika mereka sudah menerima uang untuk berlayar membawa kami ke Gaza,” ungkapnya.
Hal ini membuat para relawan kehilangan arah. Rencana berlayar kembali harus ditunda, sementara kebutuhan bantuan di Gaza terus mendesak. Banyak rekan aktivis akhirnya memilih pulang ke negara masing-masing karena tidak kuat menghadapi ketidakpastian.
Meski dihadang berbagai kesulitan, Wanda bersikeras bertahan. Ia kini bersama sejumlah relawan dari Malaysia, Maladewa, Pakistan, dan Indonesia berupaya mengoperasikan kapal Sumud Nusantara yang dibeli secara patungan.
“ Insya Allah dan sekarang ini kami dalam kondisi menghadapi berbagai tekanan untuk meninggalkan kapal kami, supaya mungkin kapal kami bisa diuangkan oleh mereka. Bismillah saya akan berusaha terus dari Portopalo, Sisilia, Italia untuk terus berlayar bersama kapal Sumud Nusantara,” lanjut Wanda.
Saat ini, mereka sedang mencari kapten baru, co-captain, dan mekanik yang bisa dipercaya agar kapal itu kembali berfungsi. Kapal pun sudah dipindahkan ke pelabuhan Marzamemi yang dinilai lebih aman.
Misi Global Sumud Flotilla sendiri memang dikenal penuh risiko. Ratusan relawan dari berbagai negara mencoba menembus blokade Gaza lewat jalur laut. Mereka membawa obat-obatan, bahan pangan, dan bantuan medis yang sangat dibutuhkan. Namun sejak awal, perjalanan ini selalu diwarnai penundaan, hambatan teknis, bahkan tekanan politik.
Wanda sudah terdampar berhari-hari di Tunisia, menunggu kapal yang tak kunjung siap. Kini ia kembali harus menghadapi intimidasi di Italia. Meski begitu, ia menegaskan tidak akan menyerah.
“ Bismillah saya akan tetap mempertahankan kapal Nusantara agar bisa berlayar ke Gaza,” ucapnya tegas.
Meski banyak relawan lain memilih pulang, Wanda tetap memutuskan bertahan. Ia sadar keluarga di Indonesia menantinya, tetapi keyakinannya untuk menyelesaikan misi ini lebih besar.
Pengalaman tidur di pelabuhan, menghadapi intimidasi mafia, hingga kehilangan rekan seperjuangan yang mundur, membuat Wanda semakin paham arti solidaritas. Ia mengaku belajar banyak tentang empati, simpati, dan kebersamaan selama perjalanan ini.
Kini publik menaruh perhatian besar pada langkah Wanda berikutnya. Apakah kapal Sumud Nusantara bisa benar-benar melaju ke Gaza atau kembali menghadapi hambatan baru. Yang jelas, semangat Wanda tidak padam meski rintangan terus datang.

Gokil! Jang Wonyoung IVE Beli Vila Fantastis di Hannam dong, Dibayar Tunai


Marsinah, Aktivis Buruh Perempuan dari Nganjuk yang Kini Diakui Sebagai Pahlawan Nasional

Sosok Rama Duwaji, Seniman Gen Z Beragama Islam yang Jadi Calon First Lady New York

Lisa BLACKPINK Curi Perhatian Jadi Penari Emas Jibaro saat Halloween