Vidi, Raisa, Afgan, Isyana, dan Abigail Cantika Nyanyikan “Indonesia Jaya”: Harmoni Tengah Malam yang Memantik Pro-Kontra

Reporter : Abidah Ardelia
Rabu, 3 September 2025 11:17
Vidi, Raisa, Afgan, Isyana, dan Abigail Cantika Nyanyikan “Indonesia Jaya”: Harmoni Tengah Malam yang Memantik Pro-Kontra
Lima musisi papan atas, Raisa, Afgan, Vidi Aldiano, Isyana, dan Abigail Cantika kompak menyanyikan lagu Indonesia Jaya, menuai pujian sekaligus kritik.

Siapa sangka, di saat situasi politik Indonesia sedang panas-panasnya dengan berbagai aksi demonstrasi, lima musisi papan atas justru memilih bersuara lewat musik.

Raisa, Afgan, Vidi Aldiano, Isyana Sarasvati, dan Abigail Cantika tampil bersama menyanyikan lagu legendaris Indonesia Jaya karya Chaken M.

Bukan di panggung megah atau studio rekaman, melainkan di ruang keluarga sederhana dengan sofa, karpet, dan piano.

Video itu diunggah serentak di akun Instagram masing-masing sekitar Rabu tengah malam (3/9/2025).

Isyana duduk di depan piano, memainkan iringan yang tenang, sementara yang lain bergantian menyanyikan bagian lagu. Dengan suara mereka yang menyatu, suasana terasa syahdu dan penuh makna.

Lirik yang Menggema di Ruang Kecil

Mereka menyanyikan dengan penuh penghayatan bait ikonik yang berbunyi:

“Kobarkanlah dalam janji semangat jiwa pancasila, hidup tiada mungkin tanpa perjuangan tanpa pengorbanan, mulia adanya berpeganglah tangan, satu dalam cita demi masa depan, indonesia jaya.”

Meski sederhana, video itu tampak dirancang penuh simbol. Warna brave pink dan hero green menghiasi nuansa visualnya, dua warna yang belakangan ramai digunakan publik sebagai simbol keberanian, harapan, dan solidaritas pasca gelombang demo di depan DPR.

Raisa bahkan menambahkan emoji hati merah dan hijau dalam unggahannya, seakan menegaskan makna yang ingin disampaikan.

1 dari 2 halaman

Menimbulkan Pro dan Kontra

Tak butuh waktu lama, unggahan itu langsung dibanjiri komentar positif dari para penggemar. Banyak yang mengaku merinding mendengar harmoni mereka.

Seorang pengguna menulis, “ Love this so much, you guys.” Ada juga yang berkomentar, “ merinding🥹.” Komentar lain tak kalah antusias, “ Emg boleeeeeh penyanyi fav aku ngumpul semua?🥹💖.

Emoji hati pink dan hijau juga membanjiri kolom komentar. “ Sayang bgt sama musisi2 ini ❤️‍🩹🥺,” tulis seorang penggemar. Ada pula komentar sederhana namun mengena, “ Terlalu indah🥹💚🩷.”

Bahkan ada yang bercanda, “ 😢nyaman banget aku jadi sofanya,” menyinggung suasana akrab dan hangat yang tampak dalam video.

Namun, video yang sama juga menuai kritik. Beberapa warganet menilai pilihan lagu dan cara penyampaiannya tidak tepat untuk momen saat ini.

Salah satu akun menulis, “ Singing about struggle and sacrifice in life while singing on an expensive couch and fancy carpet and herringbone wooden floor, what a joke 🤣.”

Ada pula yang menyamakan momen ini dengan video Gal Gadot dan kawan-kawan yang menyanyikan lagu Imagine saat pandemi, yang kala itu dianggap tidak peka terhadap realita. “ Why is it giving imagine by gal gadot and friends,” tulis seorang pengguna.

Kritik lain menyoroti lirik “ hidup tiada mungkin tanpa perjuangan tanpa pengorbanan” yang dianggap problematis di tengah kabar jatuhnya korban sipil dalam aksi unjuk rasa.

Seorang warganet menulis, “ Pilihan lagunya kurang tepat. Lirik itu terdengar seolah-olah pengorbanan korban sipil adalah hal yang harus diterima.”

2 dari 2 halaman

Membela dengan Perspektif Berbeda

Meski kritik tajam berdatangan, tidak sedikit pula yang membela. Bagi mereka, ini adalah cara musisi bersuara sesuai dengan kapasitasnya.

Musik dipakai sebagai sarana menyampaikan keresahan tanpa harus membuat orasi politik atau turun ke jalan.

Kalau dibilang performative, bisa saja. Tapi musik tetap punya tempat untuk menyatukan orang,” tulis seorang pendukung.

Selain itu, lagu Indonesia Jaya dipilih bukan sekadar nostalgia, tetapi untuk mengingatkan bahwa bangsa ini bisa kuat dan bersatu melewati krisis.

Video singkat itu akhirnya jadi bahan perbincangan luas. Di satu sisi, ia menunjukkan bagaimana seniman bisa ikut bersuara untuk situasi bangsa dengan cara mereka sendiri. Di sisi lain, muncul pertanyaan soal relevansi dan timing.

Apakah harmoni lima musisi papan atas di ruang keluarga cukup untuk mewakili keresahan rakyat, atau justru memperlihatkan jarak antara kenyamanan para artis dan kenyataan keras di jalanan?

Satu hal yang jelas, musik mereka telah memantik diskusi publik. Baik lewat pujian maupun kritik, suara Raisa, Afgan, Vidi, Isyana, dan Abigail Cantika kini jadi bagian dari percakapan tentang Indonesia hari ini.

Beri Komentar