Urutan Nonton Film The Hunger Games Lengkap dengan Sinopsisnya

1. The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes (2023)

© Diadona

Dalam film prekuel terbarunya, The Hunger Games akan membawa penonton kembali pada 64 tahun sebelum perjalanan Katniss Everdeen dalam permainan The Hunger Games. Oleh karena itu sekuel ini berada pada urutan pertama dalam adaptasi novel karya Suzanne Collins.

Kisah ini menceritakan pada masa The Hunger Games ke-10 di Negeri Panem, sebelum Coriolanus Snow menjadi Presiden. Pada saat itu, Coriolanus Snow masih berusia 18 tahun. Ia bermimpi akan melanjutkan warisan keluarganya yaitu sebagai mentor di The Hunger Games ke-10. 

Dalam perjalanannya menjadi mentor, Snow bertemu dengan seorang gadis muda dari distrik 12 bernama Lucy Gray Baird. Meskipun awalnya Snow tidak menyukai Lucy Gray, seiring berjalannya waktu, dia menyadari bakat dan kecerdasan luar biasa yang dimiliki oleh gadis tersebut. 

Mereka mulai bekerja sama untuk mempersiapkan The Hunger Games, menghadapi persaingan sengit dari mentor dan peserta lain. Namun, di tengah persiapan itu, Snow jatuh cinta kepada Luci. Dia berusaha untuk melindungi Lucy Gray dan bersedia melakukan segalanya untuk memenangkan permainan dan melindungi perempuan yang dicintainya.

2. The Hunger Games (2012)

© Diadona

" The Hunger Games" adalah sekuel pertama film aksi fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2012, disutradarai oleh Gary Ross. Menceritakan tentang perjalanan seorang remaja bernama Katniss Everdeen, diperankan oleh Jennifer Lawrence.

Dalam cerita ini, masyarakat di Capitol mengadakan acara tahunan yang kejam dan mengerikan yang disebut " The Hunger Games." Setiap distrik diharuskan mengirim satu pria dan satu wanita remaja sebagai " tribute" yang akan bertarung hingga mati dalam arena yang dikendalikan oleh Capitol. Katniss secara sukarela menggantikan adik perempuannya, Primrose, sebagai tribute dari Distrik 12.

Selama permainan, Katniss harus berhadapan dengan pesaingnya, termasuk rekan se-Distriknya, Peeta Mellark (diperankan oleh Josh Hutcherson). Mereka harus bertahan hidup di tengah ancaman dari peserta lain yang kuat dan berbahaya serta berbagai ancaman dari Capitol itu sendiri. 

" The Hunger Games" tidak hanya menghadirkan aksi dan ketegangan yang intens, tetapi juga menggambarkan perlawanan dan perjuangan Katniss melawan kekuatan yang menindas. Film ini menjadi sukses besar secara komersial dan mendapat pujian kritis karena penyutradaraan yang baik dan penampilan yang kuat dari para pemerannya.

3. The Hunger Games: Catching Fire (2013)

© Diadona

Setelah berhasil pada sekuel pertamanya, tahun 2013 " The Hunger Games" kembali merilis sekuel kedua yang berjudul " The Hunger Games: Catching Fire” yang disutradarai oleh Francis Lawrence. Film ini melanjutkan kisah Katniss Everdeen, setelah kemenangannya dalam Hunger Games pertama. Film ini diadaptasi dari novel kedua dalam trilogi " The Hunger Games" karya Suzanne Collins.

Setelah memenangkan The Hunger Games, Katniss dan rekannya, Peeta Mellark, harus menghadapi konsekuensi dari kemenangan mereka. Keduanya menjadi simbol pemberontakan terhadap Capitol, yang memicu ketegangan antara masyarakat dan pemerintah. Untuk mengendalikan situasi ini, Capitol mengumumkan bahwa kemenangan di Hunger Games ke-75 akan melibatkan para pemenang dari edisi sebelumnya, sebuah acara yang dikenal sebagai " Quarter Quell." Katniss dan Peeta dipaksa untuk kembali ke dalam arena bersama dengan peserta yang lebih berbahaya dan cerdik.

Dalam upaya untuk mempertahankan hidup dan melawan sistem yang korup, Katniss harus menghadapi tantangan baru yang menguji tekad dan keberaniannya. " The Hunger Games: Catching Fire" tidak hanya melibatkan pertempuran fisik yang intens di arena, tetapi juga menggambarkan kompleksitas hubungan dan dinamika politik. Film ini berhasil mencuri perhatian penonton dengan cerita yang mendalam, aksi yang mengesankan, dan pertunjukan akting yang kuat.

4. The Hunger Games: Mockingjay Part 1 (2014)

© Diadona

Dalam " The Hunger Games: Mockingjay - Part 1," kisah Katniss Everdeen dan Peeta Mellark masih berlanjut setelah peristiwa dramatis di " Catching Fire." Setelah diselamatkan oleh Distrik 13, Katniss harus merelakan Peeta dan beberapa rekan tribut lainnya ditahan oleh Capitol. Mereka dijadikan sandera untuk memaksa Katniss bekerja sama dengan Distrik 13 dan menjadi simbol perlawanan melawan Capitol.

Peeta mengalami kondisi psikologis yang serius sebagai akibat dari pengalaman traumatis di Hunger Games sebelumnya. Sementara itu, Katniss, yang awalnya enggan menjadi Mockingjay, akhirnya setuju setelah menyaksikan penghancuran Distrik 12 oleh Capitol. Distrik 13 menggunakan citra Katniss sebagai simbol perlawanan dalam serangkaian siaran langsung yang direkam dan diedit dengan cermat.

Kisahnya penuh dengan konflik internal dan eksternal. Katniss berusaha memahami perannya sebagai simbol perlawanan, sementara Peeta terus berjuang dengan trauma yang dialaminya. Hubungan antara Katniss dan Peeta juga menjadi rumit, terutama karena pengaruh Capitol dan tekanan perang. 

5. The Hunger Games: Mockingjay Part 2 (2015)

© Diadona

Kisahnya melanjutkan perjuangan Katniss Everdeen dan teman-temannya dalam melawan Capitol. Setelah menjadi simbol perlawanan, bersama dengan rekan-rekannya dari Distrik 13, termasuk Gale (Liam Hemsworth) dan Finnick (Sam Claflin), memimpin serangan terhadap Capitol yang dikuasai oleh Presiden Snow (Donald Sutherland). 

Peeta Mellark (Josh Hutcherson), yang masih dalam pemulihan dari trauma, juga bergabung dalam misi ini. Mereka harus melewati berbagai jebakan dan ancaman mematikan yang dibuat oleh Capitol dalam arena yang penuh bahaya.

Seiring berjalannya misi, konflik dan ketegangan tumbuh di antara para karakter. Pertempuran terakhir menguak rahasia dan pengkhianatan, serta menghadirkan pilihan sulit yang harus dihadapi oleh Katniss dalam usahanya untuk mengakhiri kekuasaan Capitol. Kisah cinta dan pengorbanan mencapai puncaknya, dan pertempuran terakhir memutuskan nasib Panem dan masa depan bagi para pemberontak. " The Hunger Games: Mockingjay Part 2" adalah penutup yang epik dan mendalam untuk seri ini.

Editor: Tiara Martha Asnadhinata